Makna Bulan
Rabiul Awwal
RABI’ULAWAL, artinya:
berasal dari kata rabi’ (menetap) dan awal (pertama). Maksudnya masa kembalinya
kaum laki-laki yang telah meninqgalkan rumah atau merantau. Jadi awal
menetapnya kaum laki-laki di rumah. Pada bulan ini banyak peristiwa bersejarah
bagi umat Islam, antara lain: Nabi Muhammad saw lahir, diangkat menjadi Rasul,
melakukan hijrah, dan wafat pada bulan ini juga.
Bulan Rabi’ul Awwal ini terdiri dari sembilan huruf,
yaitu : Raa ( ر ), baa
( ب ), yaa ( ي ), ai’n
( ع ), alif ( ا ), lam pertama ( ل ), lam kedua ( ل ), alif ( ا ), wawu ( و ), dan lam kedua ( ل ). Semua huruf tersebut mengandung arti di
antaranya : Raa ( ر )
Robithoh artinya Wasilah, baa ( ب )
Bashiroh artinya Cahaya Hati, yaa (
ي ) Yusrulloh artinya Kemudahan
Alloh, ai’n ( ع )
‘Abdulloh artinya hamba Alloh, alif ( ا ) Alloh
artinya nama Alloh yang paling Agung yang merupakan kumpulan dari nama-namanya
yang Agung, lam pertama ( ل ) Lailatul Qadr artinya Malam Lailatul Qodar, lam
kedua ( ل ) , alif ( ا ) Ittiba’ artinya mengikuti, wawu
( و ) Wali artinya seseorang yang
dilindungi Alloh dan merupakan kekasih Alloh, dan lam kedua ( ل ) Liqooun artinya pertemuan dengan Alloh.
Amalan di Bulan Rabiul Awwal
Amalan yang bisa kita lakukan di bulan Rabiul Awwal adalah sebagai
berikut :
1.
Memperbanyak shalawat untuk Rasulullah SAW.
Di bulan ini setiap Muslim disunahkan
untuk memperbanyak shalawat serta salam untuk Rasulullah SAW. Karena di bulan
yang mulia ini telah tampak kebaikan yang merata kepada seluruh alam, telah
tampak pula kebahagia'an orang-orang yang paling bahagia dengan terbitnya bulan
penerang bumi, yaitu lahirnya Nabi Muhammad SAW di dunia ini. dengan lahirnya
Rasulullah di bulan ini, dikenanglah bulan Rabi'ul Awal sebagai hari yang
paling penting bagi umat islam, oleh karena itu bulan ini dijadikan sebagai
hari berkumpulnya umat islam untuk mendengarkan kisah kelahiran Rasulul islam
yang sangat mulia, agar mereka memperoleh barakah dan keutama'an yang suci.
Umat islam selalu memperingati bulan
kelahirannya, sehingga mengadakan walimah, dan menyedekahkan sebagian hartanya
kepada saudaranya yang membutuhkan dalam bentuk apapun, mereka juga menampakkan
kegembira'an mereka karena terlahirnya Rasulullah SAW, mereka selalu
memperhatikan kisah kelahirannya, dengan penuh kekhusyu'an dan penghayatan,
sehingga barakah Rasulullah SAW-pun menyelimuti hati mereka, sehingga membuat
hati mereka tenteram dan tenang.
2.
Mengadakan walimah dengan berbagai kegiatan dengan tujuan
meningkatkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW.
3.
Bergembira dengan bersyukur atas hikmah kelahiran nabi SAW pada 12 Rabi’ul Awwal.
Rabiul Awal
adalah bulan bertabur pujian dan rasa syukur. Di bulan ini, seribu empat ratus
tahun silam, terlahir makhluk terindah yang pernah diciptakan Allah SWT.
Namanya Muhammad SAW. Kita patut memujinya, karena tiada ciptaan yang lebih
sempurna dari Baginda Nabi SAW. Berkat beliau, seluruh semesta menjadi terang
benderang. Kabut jahiliah tersingkap berganti cahaya yang memancarkan kedamaian
dan ilmu pengetahuan. Karena itu kita wajib mensyukuri. Tiada nikmat yang lebih
berhak untuk disyukuri dari nikmat wujudnya sang kekasih, Muhammad SAW.
Walau masih ada
segelintir muslimin yang alergi dengan peringatan maulid Nabi SAW, antusiasme
memperingati hari paling bersejarah itu tak pernah surut. Di seluruh belahan bumi,
umat Islam tetap semangat menyambut hari kelahiran Nabi SAW dengan beragam
kegiatan, seperti sedekah, berdzikir, shalawat, bertafakkur, atau dengan
menghelat seminar-seminar ilmiah, bahkan Rasulullah telah mengawali mereka dan
memberikan contoh dengan berpuasa setiap hari kelahiran beliau yaitu hari
senin. Negara-negara muslim, kecuali Arab Saudi, menjadikan tarikh 12 Rabiul
Awal sebagai hari libur nasional. Hari itu pun dijadikan sebagai momen
pertukaran tahni’ah (ucapan selamat) bagi sebagian pemimpin negara-negara di
Sumenanjung Arab.
Secara harfiah,
maulid bermakna hari lahir. Belakangan istilah maulid digunakan untuk sirah
Nabi SAW, karena, seperti telah dimafhumi, sejarah dimulai dengan kelahiran
atau saat-saat jelang kelahiran. Sirah, atau sejarah hidup Rasulullah SAW itu
sangat perlu dibaca dan dikaji karena penuh inspirasi dan bisa memantapkan
iman. Allah SWT berfirman,
وَكُلًّا نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ
“Dan semua kisah dari rasul-rasul kami ceritakan kepadamu, ialah
kisah-kisah yang dengannya kami teguhkan hatimu.. (Hud :120)”
Hari Istimewa
Perlu diketahui,
Allah SWT menjadikan hari kelahiran Nabi SAW sebagai momen istimewa. Fakta
bahwa Rasul SAW terlahir dalam keadaan sudah dikhitan adalah salah satu tanda
kerasulan. Fakta lainnya:
Pertama, perkataan Utsman bin
Abil Ash Atstsaqafiy dari ibunya yang pernah menjadi pembantu Aminah r.a.
ibunda Nabi SAW. Ibu Utsman mengaku bahwa tatkala Ibunda Nabi SAW mulai
melahirkan, ia melihat bintang bintang turun dari langit dan mendekat. Ia
sangat takut bintang-bintang itu akan jatuh menimpa dirinya, lalu ia melihat
kilauan cahaya keluar dari Ibunda Nabi SAW hingga membuat kamar dan rumah
terang benderang .
Kedua, Ketika Rasul SAW
lahir ke muka bumi beliau langsung bersujud (Sirah Ibn Hisyam).
Ketiga, riwayat yang shahih
dari Ibn Hibban dan Hakim yang menyebutkan bahwa saat Ibunda Nabi SAW
melahirkan Nabi SAW, beliau melihat cahaya yang teramat terang hingga
pandangannya bisa menembus Istana-Istana Romawi.
Keempat, di malam kelahiran
Rasul SAW itu, singgasana Kaisar Kisra runtuh, dan 14 buah jendela besar di
Istana Kisra ikut rontok.
Kelima, padamnya Api di negeri
Persia yang semenjak 1000 tahun menyala tiada henti .
Kenapa
peristiwa-peristiwa akbar itu dimunculkan Allah SWT tepat di detik kelahiran
Rasulullah SAW?. Tiada lain, Allah SWT hendak mengabarkan seluruh alam bahwa
pada detik itu telah lahir makhluk terbaik yang pernah diciptakan oleh-Nya, dan
Dia SWT mengagungkan momen itu sebagaimana Dia SWT menebar salam sejahtera di
saat kelahiran nabi-nabi sebelumnya.
0 Komentar untuk "Makna Bulan Rabiul Awwal"