AQIDAH AKHLAK KELAS 7 REVISI 2017 TETANG KETELADANAN NABI
SULAEMAN AS.
Keagungan Nabi
Sulaiman
Sulaiman bin Dawud adalah satu-satunya Nabi sekaligus raja yang
memperoleh keistimewaan dari Allah SWT sehingga bisa memahami bahasa binatang.
Dia bisa bicara dengan burung Hud Hud dan juga boleh memahami bahasa semut.
Dalam Al-Quran surah An Naml, ayat 18-26 adalah contoh dari sebahagian ayat
yang menceritakan akan keistimewaan Nabi yang sangat kaya raya ini. Firman
Allah, Dan Sulaiman telah mewarisi Daud
dan dia berkata: Wahai manusia, kami
telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu.
Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu karunia Allah yang nyata. Nabi Sulaiman adalah nabi yang dipilih Allah untuk menjadi
kekasihnya. Di antara karunia besarnya adalah:
1.
Mengetahui bahasa semua binatang.
2.
Nabi yang paling kaya di antara
manusia sepanjang sejarah peradaban.
3.
Mempunyai pasukan yang paling kuat
dalam sejarah manusia, yaitu pasukan manusia dan para jin yang bekerja menuruti
perintahnya.
4.
Ia juga dapat mengendarai angin
sesuai perintahnya. Kemampuan mengendarai
angin ini merupakan kendaraan yang paling cepat di antara kendaraan
manapun.
Tetapi justeru dengan kekuasaannya
yang amat agung dan besar seakan tidak terbatas, hal ini membuat nabi Sulaiman
merasa rendah hati di hadapan makhlukNya yang lain, di antaranya adalah:
1)
Rasa malu pada
Allah SWT: Nabi Sulaiman melihat
karunia Allah terlalu besar,
tetapi ibadahnya ia merasa masih kurang, beliau malu memandang ke langit karena
malu kepada Allah SWT.
2)
Mau berdialog
dengan rakyat kecil: Nabi Sulaiman senang berkomunikasi dengan rakyatnya, walaupun
rakyatnya (hanya) beberapa ekor semut. Ketika pasukan jin, manusia dan
burung-burung sampai di lembah semut
berkatalah seekor semut bernama Jarsan, ia berkata: Wahai semut-semut, masuklah ke dalam
sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan
mereka tidak menyadari. Mendengar hal ini, nabi Sulaiman bertanya: mengapa
engkau berkata seperti itu? Maka Jarsan berkata: mohon maaf wahai Nabi, saya
akan memerintah yang lain. Maka Jarsan
berkata pada warga semut: Wahai para
semut, marilah kita minggir berbaris rapi untuk menyaksikan iring-iringan
pasukan nabi Sulaiman. Dari sinilah nabi Sulaiman tersenyum dan berdoa
pada Allah supaya diberi karunia pandai bersyukur atas nikmat Allah SWT. Lihat
surat AnNaml: 18-26.
3)
Nabi sulaiman
senang bekerja sebagai wujud syukur: nabi Sulaiman termasuk sebagian
nabi yang paling pandai bersyukur seperti diungkap dalam alQur’an. Suatu ketika
beliau bertanya pada Allah: Ya Allah tunjukkan padaku seseorang yang bisa
membuatku pandai bersyukur?, lalu Allah memerintahnya melihat dua orang yang
bekerja keras. Yang seorang bekerja keras bertujuan sekedar untuk mengganjal
perut dari kelaparan. Sedangkan yang satu lagi ia bekerja bertujuan untuk
bersyukur dan tidak termasuk orang yang
dikatakan penganggur. Lalu Nabi Sulaiman berdoa pada Allah supaya diajari
pekerjaan yang membuatnya bersyukur, lalu Allah mengajarinya ilmu menyepuh besi
dengan emas. Sehingga beliaulah manusia pertama yang menyepuh besi dengan emas.
4)
Juga kehebatan kekhusyu’an shalat nabi Sulaiman: Sampai-sampai beliau meninggal dalam posisi
sedang berdiri shalat. Sudahkah shalat kalian khusyu’? Allah berfirman dalam
Q.S. AsSaba’: 14:
فَلَمَّا
قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَى مَوْتِهِ إِلاَّ دَابَّةُ
الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَأَتَهُ
فَلَمَّا
خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَنْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا
فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ (السبأ: 14)
“Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian
Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali
rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin
itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak
tetap dalam siksa yang menghinakan (jadi pelayan yang bekerja keras untuk
Nabi Sulaiman). (QS. AsSaba: 14)
Beberapa tafsir menyebutkan bahwa meninggalnya nabi Sulaiman adalah
ketika beliau sedang berdiri melaksanakan shalat. Dalam keadaan berdiri, ruhnya
diambil oleh Allah SWT, dan beliau sedang berdiri memegang sambil bersandar
pada tongkatnya, ia berdiri dalam posisi meninggal selama satu tahun, dan
pasukannya yang juga terdiri dari jin-jin dan setan tidaklah mengetahui kalau
nabi Sulaiman telah meninggal bahkan sudah selama satu rahun. Sehingga tongkat yang dipakai bersandar itu rapuh
dimakan rayap, saat itulah nabi Sulaiman tersungkur jatuh, dan saat itulah para jin sadar bahwa
nabi Sulaiman telah meninggal. Subhanallah. Semoga kita bisa
meneladaninya…aamiin.
0 Komentar untuk "AQIDAH AKHLAK KELAS 7 REVISI 2017 TETANG KETELADANAN NABI SULAEMAN AS. "