ads
ads

AQIDAH AKHLAK KELAS 8 HUSNUZZAN TAHUN 2018

AQIDAH AKHLAK KELAS 8
HUSNUZZAN

Nabi saw bersabda:
طُوْبَى ِلَمَنْ َشغَلَهُ عَيْبُهُ عَنْ عُيُوْبِ الَّناسِ
Artinya: “Sangat beruntung orang yang sibuk dengan aib/kekurangan diri sendiri daripada mengurusi aib orang lain”.

Menurut bahasa adalah berbaik sangka. Menurut istilah adalah berbaik sangka terhadap apa yang terjadi atau dilakukan orang lain.
Orang yang mempunyai sifat husnuzzan selalu memandang orang lain dengan kacamata kebaikan. Makaorang yang selalu berhusnuzzan akan lebih tenang dalam menjalani hidup. Jika seseorang berbuat baik kepadanya maka ia akan sangat berterimakasih atas kebaikannya dan berusaha membalas kebaikannya. Namun jika ada orang yang berbuat tidak baik maka ia tidak akan membalasnya dengan hal-hal yang tidak baik pula akan tetapi dia akan mencari sisi baiknya dan selalu mengintropeksi dirinya sendiri.
Secara umum husnuzzan ada dua macam :
a)    HusnuzzankepadaAllah
Kita harus yakin bahwa Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.Allah juga Maha Memelihara semua makhlukNya, terutama manusia. Maka apapun yang Allah berikan dalam kehidupan kita, patut kita syukuri dan kita ambil hikmahnya dengan berhusnuzzan kepada Allah. Dengan begitu kita akan semakin ikhlas dan sabar dalam menjalani kehidupan.
Ketika Allah memberikan kita musibah seperti sakit, maka kita harus berhusnuzzan kepadaAllah. Bahwa Allah saying kepada kita dengan merontokkan dosa-dosa kita ketika sakit dan bersabar.
b)    Husnuzzankepadasesamamanusia
Manusia adalah makhluk sosial. Manusia saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lain. Islam mengajarkan berbagai cara untuk menciptakan kehidupan bermasyarakat yang damai dengan berhusnuzzan kepada masyarakat atau tetangga sekitar.  Seperti halnya Rosulullah yang selalu berhusnuzzan kepada orang-orang yang menyakitinya. Ketika rosulullah menyiarkan dakwahnya pada periode pertama, beliau pernah ditolak, dihujat dan disakiti oleh penduduk Thoif. Namun Rosulullah selalu berhusnuzzan bahwa mereka belum memahami tentang keRosulannya kemudian mendoakannya agar mendapat petunjuk dari Allah SWT.
Kita patut mencontoh perbuatan baik Rosulullah dalam kehidupan sehari-hari baik di masyarakat atau di lingkungan sekolah kita.
1.    TAWADHU’
Pengertian tawadhu’ adalah rendah hati,  tidak sombong. Orang yang tawadhu’  adalah orang  menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah SWT. Dengan keyakinannya tersebut maka tidak pernah terbersit sedikitpun dalam hatinya kesombongan dan merasa lebih baik dari orang lain, tidak merasa bangga dengan potensi dan prestasi yang sudah dicapainya. Ia tetap rendah hati dan selalu menjaga hati serta niat segala amal shalehnya dari segala sesuatu selain Allah. Tetap menjaga keikhlasan amal ibadahnya hanya karena Allah.
Tawadhu’ merupakan salahsatu bagian dari akhlak mulia jadi sudah selayaknya kita sebagai muslim bersikap tawadhu’, karena tawadhu’ merupakan salah satu akhlak terpuji yang wajib dimiliki oleh setiap umat Islam. Perhatikan sabda Nabi SAW berikut ini :
Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Tiada berkurang harta karena sedekah, dan Allah tiada menambah pada seseorang yang memaafkan melainkan kemuliaan. Dan tiada seseorang yang bertawadhu’ kepada Allah, melainkan dimuliakan (mendapat ‘izzah) oleh Allah. (HR. Muslim).
Tanda orang yang tawadhu’ adalah disaat seseorang semakin bertambah ilmunya maka semakin bertambah pula sikap tawadhu’ dan kasihsayangnya. Dan semakin bertambah amalnya maka semakin meningkat pula rasa takut dan waspadanya. Setiap kali bertambah usianya maka semakin berkuranglah ketamakan nafsunya. Setiap kali bertambah hartanya maka bertambahlah kedermawanan dan kemauannya untuk membantu sesama. Dan setiap kali bertambah tinggi kedudukan dan posisinya maka semakin dekat pula dia dengan manusia dan berusaha untuk menunaikan berbagai kebutuhan mereka serta bersikap rendah hati kepada mereka. Ini karena orang yang tawadhu’ menyadari akan  segala nikmat yang didapatnya adalah dari Allah SWT, untuk mengujinya apakah ia bersykur atau kufur.
Dalam firman Allah dalam surat Al – israayat 37
وَلاَتَمْشِ فِي اْلأَرْضِ مَرَحًا إِنَّكَ لَن تَخْرِقَ اْلأَرْضَ وَلَن تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولاً
”Dan janganlah kalian berjalan di atas bumi ini dengan menyombongkan diri, karena kalian tidak akan mampu menembus bumi atau menjulang setinggi gunung” (QS al-Isra-37).
2.    TASAMUH
Tasamuh menurut bahasa adalah toleransi. Tasamuh menurut istilah adalah "sama-sama berlaku baik, lemah lembut dan saling pemaaf. "Dalam pengertian istilah umum, tasamuh adalah "sikap akhlak terpuji dalam pergaulan, di mana terdapat rasa saling menghargai antara sesama manusia dalam batas-batas yang digariskan oleh ajaran Islam." Sikap tasamuh perlu dibangun dalam diri setiap individu karena agar tidak terjadi benturan antara keinginan dan kepentingan antar sesama manusia. Dengan tasamuh dapat menjauhkan diri dari sifat kesombongan dan keangkuhan.
3.    TA’AAWUN
Ta`awun adalah tolong-menolong antar sesama umat manusia dalam hal kebaikan, supaya saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan pribadi maupun kebutuhan bersama.
Dalam firman-nya Allah menyerukan :
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى .  وَلاَتَعَاوَنُوا عَلَى اْلإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah,  sungguh,  Allah sangat berat siksa-nya” {Q.S. al-Ma-`idah/5:2}
0 Komentar untuk "AQIDAH AKHLAK KELAS 8 HUSNUZZAN TAHUN 2018"

Back To Top