ads
ads

CONTOH PROPIL BADAN KERJASAMA MAJLIS TA’LIM MASJID (BKMM) TASIKMALAYA 2018



PROPIL

BADAN KERJASAMA MAJLIS TA’LIM MASJID

(BKMM)

RANTING DESA PUTERAN KECAMATAN PAGERAGEUNG KABUPATEN TASIKMALAYA

Sekretariat : Jl. Raya Puteran No. 18 Telp. (0265) 454589





Badan Kerjasama Majlis Ta’lim Masjid (BKMM) merupakan organisasi keagamaan yang menjadi wadah ummat muslim untuk memperkuat ukhuwah islamiyah,tolabul 'ilmi dan merupakan sarana dakwah.
Badan Kerjasama Majlis Ta’lim Masjid (BKMM) juga didirikan di Desa Puteran Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya. Waktu pendirian yaitu pada Hari Jum’at Tanggal 25 Oktober 2014 bertepatan dengan tanggal 1 Muharam 1436 H. Pengurus Badan Kerjasama Majlis Ta’lim Masjid (BKMM) adalah orang - orang yang sepakat tentang pentingnya organisasi yang berorientasi pada islam.Yang membedakan Badan Kerjasama Majlis Ta’lim Masjid (BKMM) dengan organisasi lainnya adalah dari segi pola kerja , Badan Kerjasama Majlis Ta’lim Masjid (BKMM) pola kerjanya berstandar hukum Allah yaitu lebih  ditekankan pada aspek keislaman.

Badan Kerjasama Majlis Ta’lim Masjid (BKMM) adalah suatu organisasi keislaman yang selama ini exis berkecimpung di tengah-tengah masyarakat terkait kegiatan keislaman. Kegiatannya adalah sebagai mediator pembangunan masjid, kegiatan-kegiatan keislaman yang rutin misalnya yasinan, tahlilan,  tarling, diskusi keislaman dan pengajian umum serta mencakup kegiatan keislaman lainya.

Setiap kegiatan keislaman khususnya di Desa Puteran Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya diharapkan melibatkan dari pihak Badan Kerjasama Majlis Ta’lim Masjid (BKMM), karena posisi Badan Kerjasama Majlis Ta’lim Masjid (BKMM) sendiri adalah organisasi masyarakat yang menjadi rujukan organisasi lain yang ada di masyarakat Desa Puteran Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya.
Sebagai dasar pembentukan organisasi ini adalah sebagaimana Firman Allah SWT. Dalam Surat At-Taubah ayat 18.
إِنَّمَا يَعۡمُرُ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَلَمۡ يَخۡشَ إِلَّا ٱللَّهَۖ فَعَسَىٰٓ أُوْلَٰٓئِكَ أَن يَكُونُواْ مِنَ ٱلۡمُهۡتَدِينَ ١٨
 “Hanya mereka yang memakmurkan (memberdayakan) masjid-masjid Allah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapapun) selain Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk” (at-Taubah: 18).
 Kegiatan memakmurkan (memberdayakan) masjid-masjid Allah (bukan masjid golongan) adalah merupakan tanggung jawab umat Islam secara bersama, baik secara perorangan maupun secara organisasi yang merupakan bukti keimanan kepada Allah dan hari kemudian, menegakkan shalat, menunaikan zakat, yang di jamin akan mendapat petunjuk dari Allah Rabbul A’lamin.
 Peristiwa Hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun 622 Masehi, adalah sebagai titi mangsa penetapan pertama kalender Islam tahun Hijriyyah dan merupakan awal kebangkitan umat Islam yang dimulai dengan pembangunan masjid Quba dan masjid Nabawi di Madinah.
Semangat Hijrah dengan kebangkitan umat yang dipimpin Rasulullah SAW dalam waktu relatif singkat selama 10 tahun telah berhasil membangun peradaban umat bagi kesejahteraan masyarakat Madani.
 Salah satu kunci keberhasilannya adalah karena Rasulullah SAW secara bersama dengan masyarakat telah membangun dan memfungsikan masjid sebagai pusat kesatuan sosial dan pemberdayaan umat baik dalam peningkatan kualitas kegiatan ibadah ritual (mahdah), maupun peningkatan kualitas kegiatan ibadah sosial kemasyarakatan (mu’amalah). Artinya titik tolak keberangkatan Rasulullah SAW dalam mensejahterakan dan meningkatkan kemajuan umat (masyarakat) berangkat dari masjid.
 Begitu besarnya peranan masjid bagi kehidupan umat di masa lalu, jauh berbanding terbalik dengan kondisi umat Islam saat ini, aktifitas dalam memfungsikan masjid tersebut nyaris ditinggalkan, sehingga kondisi umat Islam pada umumnya dan khususnya di Indonesia saat ini mengalami kemunduran (keterpurukan).
 Hal inilah rupanya yang membangkitkan rasa kerinduan dan semangat yang kuat di dada masing-masing para tokoh umat Islam pendiri organisasi Badan Kerjasama Majlis Ta’lim Masjid (BKMM) untuk berjuang bersama secara organisasi dalam mengembalikan fungsi masjid-masjid di Indonesia sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, agar umat Islam di Indonesia bangkit dari keterpurukan (kemiskinan, keterbelakangan dan kedangkalan iman).
Untuk kepengurusan periode tahun ini posisi ketua adalah Ibu Hj. ..... dan di bantu para tokoh masyarakat yang lain.
0 Komentar untuk "CONTOH PROPIL BADAN KERJASAMA MAJLIS TA’LIM MASJID (BKMM) TASIKMALAYA 2018"

Back To Top