SHALAT SUNAT LIDAF'IL BALA
SHAFAR, artinya: kosong. Penamaan Shafar, karena pada bulan itu semua orang laki-laki Arab dahulu pergi meninggalkan rumah untuk merantau, berniaga dan berperang, sehingga pemukiman mereka kosong dari orang laki-laki.
Bulan Sofar terdiri dari tiga huruf, yaitu : Shad ( ص ), fa ( ف ), dan Raa ( ر ). Arti dari ketiga huruf tersebut yaitu : Shad ( ص ) Shofaul Qolbi artinya Kesucian hati, fa ( ف ) fanaun Nafsi artinya peleburan diri, dan Raa ( ر ) Riyadlotun Nafsi artinya ltihan jiwa.
Peritiwa penting di bulan sofar ini adalah bahwa Alloh SWT., dalam setiap tahun menurunkan 320 ribu penyakit atau bala, yang tepatnya pada hari Rabu terakhir di bulan Sofar, yang dalam bahasa jawa sering disebut dengan Rebo Wakasan artinya Rabu terakhir. Pada hari itu disunahkan untuk melakukan solat sunat Lidaf’’il bala sebanyak empat rakaat sebagaimana dalam kitab As Sunan Al Mardiyyah fii Amaliyyah Al Mursyid Al Kamil As Sayyid Asy Syaikh Ahmad Sohibul Wafa Tajul ‘Arifin disebutkan :
“artinya Syekh Fariduddin Syakarjanji bersabda : Sesungguhnya Allaoh SWT., dalam setiap tahun selalu menurunkan 320 ribu penyakit. Semuanya diturunkan pada hari Rabu terakhir di bulan Sofar. Barangsiapa yang melakukan sholat empat rakaat pada hari itu, dalam setiap rakaat setelah surat Al-Fatihah membaca Surat Al-Kautsar tujuh belas kali, Surat Ikhlas lima kali, dan surat al-Muawwidatain ( Al-Falaq dan An-Naas) satu kali, maka Alloh akan menjaganya dari semua penyakit yang diturinkan pada hari Rabu terakhir di bulan Sofar itu.”
Keterangan sholat Lidaf’il Bala tersebut diambil dari kitab al-Jawahir al-Khomsi halaman 51-52, dan Sholat Sunat Lidaf’il Bala tersebut dilaksanakan pada pagi hari Rabu terakhir bulan Shofar, sebanyak 4 rakaat 2 kali salam setelah sholat sunat Isyraq, Isti’adzah dan Istikharah.Niat Sholat Sunat Lidaf’il Bala :
Setiap rakaat ba’da Surat Al-Fatihah membaca :
1. Surat al-Kautsar 17 kali
2. Surat al-Ikhlash 5 kali
3. Surat al-Falaq dan An-Naas masing-masing 1 kali
Sebelum melaksanakan sholat membaca Istighfar :
“Abdi neda panghampura. Ka Gusti Allah nu Agung, Ka Gusti Allah nu Agung. Teu aya deui Pangeran. Anging Allah, Anging Allah, anu hurip anu jumeneng ku Anjeun. Abdi tobat ka Pangeran, Abdi tobat ka Pangeran, sapertI abdi nganiaya. Teu ngamilik diri abdina pribadi. Teu ngamilik madhorotna. Teu ngamilik manflatna. Teu ngamilik kana maotna. Teu ngamilik kana hirupna. Teu ngamilik pigelarna. “
“(Saya memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung. Saya mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Tuhan yang hidup terus dan berdiri dengan sendiri-Nya. Saya mohon taubat selaku seorang hamba yang banyak berbuat dosa, yang tidak mempunyai daya upaya apa-apa untuk berbuat mudharat atau manfaat untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti.”
Doa setelah sholat Lidaf’il Bala :
“ Ya Alloh, Aku berlindung kepada-Mu dengan kalimat-Mu yang sempurna dari angin merah dan penyakit yang besar di jiwa, daging, tulang, dan urat. Maha Suci Engkau apabila memutuskan sesuatu hanyalah berkata kepadanya “ Jadilah” maka “ Jadilah ia”
0 Komentar untuk "Solat Sunat Lidaf'il Bala di Bulan Safar"