Ratapan sang Hamba
Wahai sang penggenggam alam
Aku tau kau sedang berang
Melihat tingkah yang ga kepalang
Hingga aku dibuat meradang
Kau timpakan pesan yang bertubi-tubi
Tapi aku tak jua mengerti
Maka pantaslah kau bermuram durja
Hingga kau jadikan tanahku bagai neraka
Kau ingatkan aku dari udara
Daratan kau putar balikan
Hantaman kau kirimkan dari lautan
Tapi aku tak bergeming
Semua murkamu ku anggap biasa
Bagai air mengalir begitu saja
Walau korban berjuta-juta
Tapi ku anggap permainan belaka
Wahai sang maha segala-gala
Sudikah kau maafkan dosa hamba
Yang begitu nista penuh hina
Agar kau kembali seperti sediakala
RahmatMu sangat ku nantikan
HidayahMu sangat aku harapkan
Tak ingin lagi ku dihancurkan
Sebab aku tak sanggup lagi bertahan
Wahai sang penggenggam alam
Aku tau kau sedang berang
Melihat tingkah yang ga kepalang
Hingga aku dibuat meradang
Kau timpakan pesan yang bertubi-tubi
Tapi aku tak jua mengerti
Maka pantaslah kau bermuram durja
Hingga kau jadikan tanahku bagai neraka
Kau ingatkan aku dari udara
Daratan kau putar balikan
Hantaman kau kirimkan dari lautan
Tapi aku tak bergeming
Semua murkamu ku anggap biasa
Bagai air mengalir begitu saja
Walau korban berjuta-juta
Tapi ku anggap permainan belaka
Wahai sang maha segala-gala
Sudikah kau maafkan dosa hamba
Yang begitu nista penuh hina
Agar kau kembali seperti sediakala
RahmatMu sangat ku nantikan
HidayahMu sangat aku harapkan
Tak ingin lagi ku dihancurkan
Sebab aku tak sanggup lagi bertahan
0 Komentar untuk "Puisi Ratapan Seorang Hamba"