Teknik Menulis
Oleh Èsèp M Zaini
Kejelasan merupakan asas yang pertama dan utama bagi hampir semua karangan, khususnya ragam karangan faktawi. Setiap pembaca, betapa pun terpelajarnya menghargai karangan yang dapat dibaca dan dimengerti secara jelas. Karangan yang kabur, ruwet, dan gelap maksudnya akan membosankan pembaca dan meletihkan pikirannya. Berikut ini dijelaskan ciri-ciri karangan yang jelas.
a. mudah; karangan yang jelas mudah dimengerti oleh pembaca. Setiap orang menyukai karangan yang dapat dipahami tanpa susah payah;
b. sederhana; karangan yang jelas tidak berlebih-lebihan dengan kalimat-kalimat dan kata-kata. Semakin sederhana, semakin dapat menggambarkan buah pikiran secara terang dalam pikiran pembaca;
c. langsung; karangan yang jelas tidak berbelit-belit ketika menyampaikan pokok soalnya;
d. tepat; karangan yang jelas dapat melukiskan secara betul ide-ide yang terdapat dalam pikiran penulis.
e. Ada sepuluh pedoman untuk menghasilkan suatu karangan yang jelas, yaitu:
f. Usahakan kalimat-kalimat yang pendek. Panjang rata-rata kalimat dalam suatu karangan merupakan sebuah tolak ukur yang penting bagi keterbacaan. Kalimat-kalimat harus selang-seling antara panjang dan pendek. Pemakaian kalimat yang panjang harus diimbangi oleh kalimat-kalimat yang pendek sehingga meningkatkan kejelasan karangan.
g. Pilihlah yang sederhana tinimbang yang rumit. Kata-kata, kalimat dan bahasa yang sederhana lebih meningkatkan keterbacaan suatu karangan.
h. Pilih kata yang umum dikenal. Dalam mengarang pakailah kata-kata yang telah dikenal masyarakat umum sehingga ide yang diungkapkan dapat secara mudah dan jelas ditangkap pembaca.
i. Hindari kata-kata yang tak perlu. Setiap kata harus mempunyai peranan dalam kalimat dan karangan. Kata-kata yang tak perlu hanya melelahkan pembaca dan melenyapkan perhatian.
j. Berilah tindakan dalam kata-kata kerja. Kata kerja yang aktif mengandung tindakan, yang menunjukkan gerak akan membuat suatu karangan hidup dan bertenanga untuk menyampaikan informasi yang dimaksud. Kalimat “Bola itu menjebol gawang lawan” lebih bertenaga tinimbang “Gawang lawan kemasukan bola”.
k. Menulislah seperti bercakap-cakap.
l. Kata tertulis hanyalah pengganti kata yang diucapkan lisan. Dengan mengungkapkan gagasan seperti halnya bercakap-cakap, karangan menjadi lebih jelas.
m. Pakailah istilah-istilah yang pembaca dapat menggambarkan. Kata yang konkret lebih jelas bagi pembaca tinimbang kata yang abstrak.
n. Kaitkan dengan pengalaman pembaca. Karangan yang jelas bilamana dapat dibaca dan dipahami pembaca sesuai dengan latar belakang pengalamannya.
o. Manfaatkan sepenuhnya keanekaragaman.
p. Karangan harus ada variasi dalam kata, frasa, kalimat maupun ungkapan (idiom) lainnya. Keaneragaman dalam karangan adalah sumber kesenangan dalam pembacaan.
q. Mengaranglah untuk mengungkapkan, bukan untuk mengesankan. Maksud utama mengarang ialah mengungkapkan gagasan dan bukannya menimbulkan kesan pada pihak pembaca mengenai kepandaian, kebolehan, atau kehebatan diri penulisnya.
Ada lima komponen menulis prosa yang baik, di antaranya:
a. penggunaan bahasa, yaitu kemampuan menulis kalimat yang tepat dan baik;
b. kemampuan mekanis; yaitu kemampuan menggunakan tanda baca dengan tepat;
c. kemampuan menjaga isi kalimat; yaitu kemampuan berpikir kreatif, mengembangkan ide, dan membuang informasi yang tidak relevan; gaya menulis; yaitu kemampuan memanipulasi kalimat dan paragraf, serta kemampuan menggunakan bahasa secara efektif;
d. kemampuan mengambil keputusan; yaitu kemampuan menulis dengan gaya yang tepat untuk tujuan dan untuk pembaca tertentu, serta kemampuan memilih, mengorganisasi, dan menyusun informasi yang relevan.
0 Komentar untuk "Teknik Menulis di Medsos"