ads
ads

Manfaat Probiotik untuk Kesehatan Otak



Manfaat Probiotik untuk Kesehatan Otak
============================

Oleh Arinda Veratamala Data medis direview oleh Hello Sehat Medical Review Team.

Selama ini yang kita tahu manfaat probiotik adalah untuk kesehatan usus. Probiotik adalah bakteri baik yang dapat membantu melancarkan pencernaan, mengobati sindrom iritasi usus besar, mengobati diare, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk makan makanan yang mengandung probiotik. Probiotik ini bisa Anda dapatkan dari yogurt atau minuman dan makanan yang difermentasi dengan bakteri tertentu, seperti Lactobacillus dan Bifidobacteria. Tapi, lebih dari itu ternyata probiotik juga baik untuk kesehatan otak Anda. Loh, apa hubungannya?

Bagaimana usus dan otak terhubung?

Probiotik atau bakteri baik banyak hidup dalam usus. Probiotik ini bermanfaat untuk melancarkan saluran pencernaan Anda. Namun, penelitian baru menunjukkan bahwa bakteri ini juga bermanfaat untuk otak dan kesehatan mental.

Usus dan otak bisa terhubung secara fisik dan biokimia. Koneksi ini terhubung melalui sistem saraf pusat yang mengontrol semua aktivitas dalam tubuh. Otak juga terhubung dengan usus melalui mikroba yang terdapat dalam usus Anda. Bakteri dalam usus bahkan bertanggung jawab dalam membuat lebih dari 30 neurotransmiter. Molekul yang dihasilkan dari bakteri dalam usus dapat bertindak sebagai sinyal yang dapat terbaca oleh otak. Selain bakteri, mikroba lain yang juga terdapat dalam usus adalah ragi dan jamur.

Sebagian besar bakteri yang ada di usus Anda, bersentuhan langsung dengan sel-sel yang melapisi usus dan dengan segala sesuatu yang masuk ke dalam tubuh Anda, seperti makanan, obat-obatan, dan mikroba dari luar. Setiap bakteri ini dapat menghasilkan senyawa yang berbeda, seperti asam lemak rantai pendek, neurotransmiter, dan asam amino. Sebagian besar zat ini kemudian dapat berdampak pada otak Anda. Selain itu, bakteri dalam usus juga dapat memengaruhi otak dan sistem saraf pusat dengan mengontrol peradangan dan produksi hormon.

Lactobacillus dan Bifidobacteria adalah dua kelompok bakteri yang umum ditemukan dalam usus Anda. Kelompok bakteri baik ini dapat bertindak sebagai antioksidan, yang mana dapat melindungi sel-sel otak dari kerusakan akibat radikal bebas. Bakteri baik juga melindungi otak dengan cara menjaganya dari kerusakan akibat sitokin (yang mengatur respon peradangan) dan lipopolisakarida (produk yang dihasilkan oleh bakteri jahat).

Apa saja manfaat probiotik untuk otak?

Berikut ini merupakan manfaat dari probiotik untuk otak:

1. Probiotik dapat mengurangi gejala stres, cemas, dan depresi

Stres, cemas, dan depresi dapat dihubungkan dengan berbagai penyakit serius. Terutama stres dan cemas berhubungan dengan kadar yang tinggi dari hormon stres, seperti hormon kortisol. Dengan rutin mengonsumsi probiotik, mungkin Anda dapat mencegah hal ini. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa konsumsi campuran tiga strain Lactobacillus dan Bifidobacteria (salah satu jenis probiotik) selama 8 minggu dapat mengurangi gejala depresi. Selain itu, probiotik juga dapat mengurangi peradangan.

Dirangkum dari berbagai penelitian, konsumsi probiotik pada orang sehat juga dapat mengurangi gejala kecemasan, gejala depresi, tekanan psikologis, dan stres akademik, seperti dikutip dari Authority Nutritio

2. Beberapa probiotik dapat meningkatkan moodh penelitian yang dilakukan oleh Leiden Institute of Brain and Cognition di Leiden University menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu meningkatkan mood Anda. Ini merupakan cara yang baik dalam melawan rasa cemas atau depresi. Pada penelitian ini, 20 partisipan dalam kondisi sehat diberikan probiotik bubuk setiap malam yang mengandung 8 jenis bakteri berbeda, seperti Bifidobacterium, Lactococcus, dan Lactobacillus selama 4 minggu, sedangkan 20 partisipan lainnya diberikan plasebo yang mereka pikir adalah probiotik.

Hasilnya adalah partisipan yang diberikan probiotik merasa memiliki suasana hati yang lebih baik, mereka lebih mampu mengatasi perasaan sedih yang mereka alami, sehingga mereka lebih jarang sedih apalagi depresi. Bahkan, penelitian ini juga membuktikan bahwa probiotik dapat membantu mengurangi pikiran negatif yang terkait dengan perasaan sedih.

Penelitian lain yang diterbitkan oleh European Journal of Clinical Nutrition tahun 2007 juga menunjukkan bahwa konsumsi minuman susu yang mengandung probiotik (Lactobacillus casei) selama tiga minggu dapat meningkatkan suasana hati seseorang yang memiliki mood paling rendah selama penelitian.

3. Probiotik memengaruhi aktivitas otak

Penelitian yang diterbitkan oleh Gastroenterology tahun 2013 menunjukkan bahwa mengonsumsi probiotik dapat memengaruhi bagian otak yang mengontrol emosi dan sensasi. Penelitian yang dilakukan oleh UCLA ini melibatkan partisipan wanita sehat selama empat minggu. Sebagian partisipan wanita tersebut diberikan yogurt yang berisi probiotik mengandung campuran strain dari Bifidobacteria, Streptococcus, Lactobacillus, dan Lactococcus, dan sebagian lainnya tidak diberikan yogurt yang mengandung probiotik. Hasilnya, wanita yang mengonsumsi yogurt probiotik mengalami penurunan aktivitas otak yang mengontrol emosi dan sensasi tubuh internal.

Penelitian ini juga membuktikan bahwa lingkungan bakteri dalam usus dapat memengaruhi aktivitas otak. Usus dan otak ternyata berhubungan. Otak dapat mengirim sinyal ke usus, begitu juga sebaliknya, sehingga saat Anda stres maka Anda bisa mengalami masalah pada pencernaan Anda.

Riset UIN Bandung, Kefir Susu Bisa Cegah Stunting

RABU, 18 JULI 2018 | 22:12 WIB | LAPORAN: UJANG SUNDA

RMOL. Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung telah berhasil melakukan penelitian mengenai manfaat kefir susu. Salah satunya untuk mencegah kasus stunting alias anak bertubuh pendek. Setelah penelitian, UIN Bandung pun memperkenalkan maaf itu ke masyarakat.

Pengenalan ini dilakukan melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) 2018. Kegiatan dilakukan di Desa Mitra Kampus Pusat PkM Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Desa Pasir Biru, Kecamatan Rancakalong, Sumedang, Jawa Barat, Selasa (17/7).

“Kegiatan pengenalan dan pembuatan produk fermentasi susu dengan probiotik kefir ini bertujuan untuk mencegah terjadinya stunting pada balita melalui intervensi tingkat pertama, yaitu perbaikan asupan nutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan. Sasaran kegiatan ini adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan balita 6 hingga 24 bulan.

Peserta kegiatan ini melibatkan 2 orang bidan desa, 11 orang kader PKK, kader Pos Yandu, 4 orang pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH), dan 43 keluarga penerima manfaat PKH Kemensos,” jelas Dr Neneng Windayani, peneliti UIN Bandung, Rabu (18/7).

Materi yang disampaikan ke masyarakat berupa pengantar pencegahan stunting dan pengenalan kefir susu seperti asal usul, karakteristik, manfaat, dan cara pembuatannya. Semua peserta mempraktikkan pembuatan kefir susu menggunakan bibit praktis kefir prima dan grain kefir.

Hasil praktik selanjutnya dibawa ke tempat asal masing-masing untuk dilanjutkan fermentasi hingga tuntas dan hasilnya dimanfaatkan sebagai asupan nutrisi harian.

“Ketua Tim Peggerak PKK Desa Pasir biru menyambut positif kegiatan ini, karena sangat bermanfaat dan mudah diaplikasikan apalagi. Kemudian, Kepala Desa Pasir Biru berencana membuka peternakan kambing perah untuk bersinergi, memasok bahan baku agar kegiatan ini dapat berkelanjutan dan memberikan manfaat pada jangka panjang,” jelas dosen Kimia Organik dan Kimia Bahan Alam tersebut.

Kepala UPT Puskesmas Rancakalong berharap, kegiatan itu dilanjutkan pada scope yang lebih luas dan kerja sama yang berkelanjutan. Kegiatan itu dianggap penting mengingat tingkat prevalensi stunting di Kabupaten Sumedang cukup tinggi.

“Adapun hasil kegiatan ini akan ditindaklanjuti pada tahap kedua PkM berupa pendampingan pembuatan kefir susu, baik secara online menggunakan media sosial maupun secara offline kepada setiap kelompok di tempat masing-masing. Kegiatan tahap kedua juga bersamaan dengan pendataan kondisi awal khalayak sasaran serta pendampingan pemanfaatan kefir susu untuk tujuan kesehatan,” jelas Neneng.

Untuk tahap ketiga nanti, kegiatannya berupa pendampingan pembuatan produk turunan kefir susu dan pemanfaatan kefir untuk tujuan lain, seperti kecantikan atau wirausaha. Semua tahap ini berlangsung mulai 17 Juli hingga 18 Agustus 2018 dan diakhiri dengan evaluasi program yang telah dilaksanakan.

“Pengabdi berharap agar tercipta masyarakat yang lebih sehat dan produktif melalui pemanfaatan kefir berbasis bahan baku lokal,” tutup Neneng. [ian]

http://nusantara.rmol.co/.../Riset-UIN-Bandung,-Kefir...
Kelola

NUSANTARA.RMOL.CO
Riset UIN Bandung, Kefir Susu Bisa Cegah Stunting

Kefir Turunkan Kolesterol
K. Tatik Wardayati
Kamis, 10 Mei 2012
Setelah “disulap” menjadi kefir yang asam rasanya, susu bisa menjadi lebih awet. Selain itu juga makin “berkhasiat”. Ia bisa menurunkan kolesterol, serta mengurangi risiko timbulnya kanker dan penyakit jantung koroner.
Anda pernah minum kefir? Mungkin ada yang langsung bergidik, “Wuih,asam.. rasanya.” Memang produk susu yang juga bersifat alkoholik dan karbonat ini berasal dan banyak dikonsumsi di kawasan Kaukasia. Bahkan di Rusia, kefir merupakan minuman populer yang diproduksi dan diperdagangkan dalam jumlah besar.
Butiran bibit kefir yang dibutuhkan untuk membuat susu kefir banyak dijual di toko-toko makanan di kawasan itu. Para ibu rumah tangga biasanya membuat kefir untuk keluarganya. Namun, kefir juga diproduksi di Eropa Barat dan Amerika Serikat.
Penurun kolesterol dan risiko kanker
Meski rasanya asam, kefir bukan susu yang sudah basi. Kandungan gizinya hampir sama dengan gizi bahan aslinya, susu. Malah, kefir memiliki kelebihan dibandingkan dengan susu segar. Karena asam yan terbentuk, masa simpan kefir bisa lebih lama. Kefir juga mencegah pertumbuhan mikroorganisme pembusuk dan yang bersifat patogen. Dengan sendirinya kerusakan susu bisa lebih dicegah dan keamanan produk kefir lebih terjaga.
Namun, kunci keunggulan kefir dipegang oleh bakteri asam laktata yang dikandungnya. Bakteri ini mempunyai berbagai manfaat untuk kesehatan. Di antaranya sebagai probiotik yang dapat menekan pertumbuhan bakteri penyebab penyakit saluran pencernaan, karena bakteri asam laktat memproduksi senyawa antimikroba, antara lain bakteriosin, hidrogen peroksida, dan berbagai antibiotik.
Bakteri asam laktat membentuk koloni dan menciptakan lingkungan dalam saluran pencernaan sedemikian rupa sehingga dapat mencegah pertumbuhan bakteri paktogen yang masuk ke tubuh. Karena itu dapat mencegah diare yang disebabkan bakteri patogen.
Bakteri asam laktat juga dapat mencegah infeksi saluran urine, mengurangi risiko timbulnya kanker atau tumor saluran pencernaan dan organ lain, menurunkan kadar kolesterol serum darah, mengurangi risiko penyakit jantung koroner, merangsang terbentuknya sistem imun, membantu penderita yang tidak mampu mencerna laktosa dalam susu, dan memperlancar buang air besar. Karena bermanfaat untuk kesehatan, kefir digolongkan dalam minuman fungsional.
Dasar ilmiah bahwa mengonsumsi produk fermentasi susu yang mengandung bakteri asam laktat dapat menurunkan kadar kolesterol serum darah – sehingga menurunkan risiko penyakit jantung koroner – memang belum pasti. Namun beberapa penelitian mengemukakan dua teori berikut ini: beberapa galur strain bakteri asam laktat mampu melakukan metabolisme kolesterol pada makanan dalam usus halus sehingga tidak diserap tubuh. Jadi sebelum sempat diserap tubuh kita kolesterol itu sudah “diamankan” oleh bakteri asam laktat. Dan, beberapa galur bakteri asam laktat mampu melakukan pemecahan empedu di dalam usus halus sehingga tidak diserap kembali oleh usus. Akibatnya hati dirangsang untuk membuat lebih banyak empedu dari kolesterol di dalam darah. Kedua hal itu menurunkan kadar kolesterol.
Selain itu, beberapa penelitian juga membuktikan, mengonsumsi produk fermentasi susu yang mengandung bakteri asam laktat dapat menurunkan risiko timbulnya kanker atau tumor dalam saluran pencernaan. Sebab, bakteri asam laktat yang hidup dalam produk fermentasi susu menekan pertumbuhan bakteri lain di dalam saluran pencernaan.
Bakteri yang tidak diinginkan itu dalam saluran pencernaan memproduksi beberapa enzim tertentu, yang dapat mengubah senyawa prokarsinogen dalam makanan menjadi karsinogen, yaitu senyawa penyebab kanker.
Kontrol terhadap pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan itu dapat menurunkan pembentukan karsinogen sehingga mengurangi risiko kanker kolon (usus besar). Bakteri asam laktat juga merangsang pergerakan isi saluran pencernaan sehingga menurunkan konsentrasi prokarsinogen dan karsinogen dalam saluran pencernaan.
Lalu, bagaimana peran kefir dalam membantu penderita intoleransi laktosa?
Jika orang itu menognsumsi susu, laktosa dalam usus halus tidak dapat dicerna menjadi galaktosa dan glukosa sebelum diangkut ke dalam tubuh untuk metabolisme lebih lanjut. Molekul laktosa yang tidak dapat diserap tubuh kemudian masuk ke dalam usus besar dan baru di sana dicerna menjadi galaktosa dan glukosa.
Galaktosa dan glukosa yang terbentuk akan dicerna menghasilkan asam dan sejumlah gas di dalam usus besar sehingga orang tersebut akan menderita diare, kembung, dan sakit perut.
Nah, dengan kefir hal itu tidak terjadi. Oleh bakteri asam laktat kefir, sebagian besar laktosa dipecah sehingga kandungan laktosa dalam kefir sangat rendah. Selain itu bibit kefir juga merupakan ssumber enzim beta-galaktosidase untuk memecah laktosa dalam susu.
Gampang dibuat
Pembuatan kefir merupakan suatu cara murah untuk mengawetkan susu. Metode pembuatannya pun sederhana sehingga dapat dilakukan dalam skala rumah tangga.
Kefir dibuat dari susu dengan bantuan butiran bibit kefir. Bahan susunya bisa susu kambing, domba, atau sapi. Bibit ini dapat dibeli atau diperoleh dari “sisa” kefir sebelumnya. Jika disimpan secara benar, bibit kefir dapat digunakan beberapa kali tanpa batas.
Susu bahan kefir mula-mula dipasteurisasi (dipanaskan pada suhu 85oC selama 30 menit) dan didinginkan dalam wadah berbahan gelas hingga mencapai suhu kamar (18 – 25oC). Kemudian tambahkan butiran bibit kefir sebanyak 5 – 6% (50 – 60 gram bibit kefir untuk 1 liter susu). Campuran susu dan bibit kefir ini lalu didiamkan pada suhu kamar selama 24 – 48 jam, sampai terjadi penggumpalan sempurna. Selanjutnya, kefir disaring untuk memisahkan butiran kefir yang dapat digunakna untuk membuat kefir baru.
Susu kefir hasil saringan dapat ditingkatkan cita rasanya dengan menginkubasikan kembali selama 24 jam pada suhu kamar, atau akan lebih baik kalau disimpan dalam lemari es pada suhu 8oC selama 24 jam. Seterusnya susu kefir dapat disimpan pada suhu tersebut selama satu minggu.
Bibit kefir terdiri atas butiran mulai seukuran biji gandum sampai biji kenari. Butiran itu tumbuh dari ukuran sangat kecil dan terus tumbuh selama inkubasi. Sebanyak 50 g butiran kefir basah dapat tumbuh selama inkubasi. Sebanyak 50 gram butiran kefir basah dapat tumbuh menjadi dua kali lipat dalam 7 – 10 hari jika dipindahkan ke dalam 500 ml susu segar. Untuk menumbuhkan bibit kefir dapat digunakan susu full cream, susu skim, atau whei susu yang telah dinetralkan.
Butiran-butiran bibit kefir terdiri atas mikroorganisme yang dikelilingi oleh matriks berbentuk lendir yang terdiri atas gula polisakarida yang disebut kefiran (ini diproduksi oleh bakteri tertentu). Bibit kefir juga terdiri atas campuran berbagai bakteri dan kamir (ragi), masing-masing berperan dalam pembentukan cita rasa dan struktur kefir.
Bibit kefir jangan dikeringkan dengan pemanasan karena sebagian mikroorganisme di dalamnya akan mati. Namun bibit kefir masih aktif jika diawetkan dengan cara pengeringan beku. Tapi cara terbaik menyimpan bibit kefir adalah dengan memindahkan bibit kefir lama ke dalam susu yang dipasteurisasi secara berkala, diinkubasi semalam dan disimpan dalam lemari es bersuhu 4 – 7oC. Dalam kondisi seperti ini bibit kefir tetap aktif selama kurang lebih sebulan.
Selama proses fermentasi terjadi perubahan biokimia. Keasaman kefir meningkat dari 0,85% menjadi 1,0% (dihitung sebagai asam laktat) dan pH menurun sampai di bawah 3,0. Juga terbentuk karbon dioksida sehingga produk mempunyai rasa karbonat. Perubahan itu membentuk cita rasa kefir yang diinginkan.
Maka demikianlah, singkat kata, jangan hanya dilihat asamnya. Kefir ternyata layak sekali untuk dicoba demi kesehatan kita. (Rahasia Sehat Di Balik Makanan).



0 Komentar untuk "Manfaat Probiotik untuk Kesehatan Otak"

Back To Top