RAMADHAN MEMBENTUK KEDISIPLINAN
HIDUP
Oleh : Oo Hanapiah, M.Ag
Kabag. Akademik IAILM Suryalaya
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945 mengamanatkan Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial. Bahwa Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Sistem pendidikan nasional harus mampu
menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan
efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan
tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu
dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Semua itu dengan memasuki bulan Ramadhan dan dengan
melaksanakan puasa Ramadhan, maka seluruh peserta didik, para pendidik, serta
orang tua sama-sama melaksanakan pendidikan ruhani yang merupakan pendidikan
seutuhnya. Dengan melaksanakan ibadah puasa akan terjadi pendidikan
kedisiplinan, kesabaran, kejujuran, ketabahan serta tanggungjawab. Dengan
pelaksanaan puasa akan dilatih bagaimana kita disiplin, hal ini terlihat dalam
pelaksanaan puasa dengan menahan diri daripada makan minum dari mulai terbit
fajar sampai terbenam matahari.
Di sini kita berlatih disiplin makan dilatih
kesabaran. Sehingga tidak berani makan sebelum sampai pada waktunya, disiplin
makan secara teratur. Hal ini terlihat bahwa puasa itu banyak hikmah yang
diperoleh. Sebagaimana Allah berfirman "Wahai
orang-orang yang beriman ! Diwajibkan kepada kamu puasa sebagaimana telah
diwajibkan atas orang-orang yang sebelum kamu,supaya kamu menjadi orang-orang
yang bertaqwa." (S.al-Baqarah:183) .Puasa menurut syariat ialah menahan diri dari segala
sesuatu yang membatalkan puasa (seperti makan, minum, hubungan kelamin, dan
sebagainya) semenjak terbit fajar sampai terbenamnya matahari,dengan disertai
niat ibadah kepada Allah,karena mengharapkan redho-Nya dan menyiapkan diri guna
meningkatkan Taqwa kepada-Nya. Ramadhan bulan yang banyak
mengandung Hikmah di dalamnya. Alangkah gembiranya
hati mereka yang beriman dengan kedatangan bulan Ramadhan. Bukan saja telah diarahkan
menunaikan Ibadah selama sebulan penuh dengan balasan pahala yang berlipat
ganda, malah
di bulan Ramadhan Allah
telah menurunkan kitab suci al-Quranulkarim,yang menjadi petunjuk bagi seluruh
manusia dan untuk membedakan yang benar dengan yang salah. Puasa Ramadhan akan membersihkan rohani kita dengan
menanamkan perasaan kesabaran, kasih sayang, pemurah, berkata benar, ikhlas,
disiplin, terthindar dari sifat tamak dan rakus, percaya pada diri sendiri, dan sebagainya.
Meskipun makanan dan minuman itu halal, kita mengawal diri
kita untuk tidak makan dan minum dari semenjak fajar hingga terbenamnya
matahari, karena
mematuhi perintah Allah.Walaupun isteri kita sendiri, kita tidak mencampurinya
diketika masa berpuasa demi mematuhi perintah Allah s.w.t. Ayat puasa itu dimulai dengan firman Allah:"Wahai
orang-orang yang beriman" dan disudahi dengan: " Mudah-mudahan
kamu menjadi orang yang bertaqwa."Jadi jelaslah bagi kita puasa
Ramadhan berdasarkan keimanan dan ketaqwaan.Untuk menjadi orang yang beriman
dan bertaqwa kepada Allah kita diberi kesempatan selama sebulan Ramadhan, melatih diri kita, menahan hawa nafsu
kita dari makan dan minum, mencampuri isteri, menahan diri dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia, seperti berkata
bohong, membuat fitnah dan tipu daya, merasa dengki dan khianat, memecah belah
persatuan ummat, dan berbagai perbuatan jahat lainnya. Rasullah s.a.w.bersabda: "Bukanlah puasa itu hanya sekedar menghentikan
makan dan minum tetapi puasa itu ialah menghentikan omong-omong kosong dan
kata-kata kotor." (H.R.Ibnu
Khuzaimah) .
Beruntunglah mereka yang dapat
berpuasa selama bulan Ramadhan, karena puasa itu bukan saja dapat membersihkan
Rohani manusia juga akan membersihkan Jasmani manusia itu sendiri, puasa
sebagai alat penyembuh yang baik. Semua
alat pada tubuh kita senantiasa digunakan. Alhamdulillah dengan berpuasa kita
dapat merehatkan alat pencernaan kita lebih kurang selama 12 jam setiap
harinya. Oleh karena itu dengan berpuasa, organ dalam tubuh kita dapat bekerja
dengan lebih teratur dan berkesan.
Semoga bermanfaat.
0 Komentar untuk "RAMADHAN MEMBENTUK KEDISIPLINAN HIDUP"