Setiap tradisi merupakan budaya turun temurun yang mau tidak mau harus dipertahankan oleh setiap generasinya , serta harus dipegang teguh karena itu salah satu bentuk rasa hormat kita terhadap leluhur di daerah tempat tradisi itu berkembang.Melestarikan dan mewariskan suatu tradisi adalah kewajiban kita sebagai generasi muda yang harus mempertahankannya agar tetap menjadi budaya dan tidak hilang karena pengaruh globalisasi dan modernisasi.
Seperti halnya di akhir bulan Sya’ban, menjelang bulan Ramadhan, ada sebuah tradisi yang sampai saat ini masih kerap dilaksanakan oleh masyarakat. Khususnya di tatar sunda, Jawa Barat. Hampir setiap daerah, setiap desa, setiap kota tidak melewatkan moment ini. Bahkan setiap daerah memiliki keunikan dan keanekaragaman masing-masing dalam tradisi menyambut datangnya bulan Ramadhan.Biasanya Munggahan dilaksanakan satu atau dua hari menjelang bulan Ramadhan. Masyarakat melaksanakan momentum ini dengan berbagai macam kegiatan seperti acara makan bersama-sama (botram) dengan keluarga, sanak saudara, kerabat dekat, dan tetangga di pegunungan, sawah, dan bukit-bukit. Adapun bentuk kegiatan lain dari tradisi munggahan yaitu ada yang mengunjungi tempat wisata dengan keluarga ataupun acara resmi keagamaan, dan ada yang berziarah ke makam wali, kuburan orang tua, syekh dan ulama penyebar Islam di suatu daerah.Saling memaafkan di antara sesama kaum Muslim terutama dengan kerabat, bermaksud untuk membersihkan jiwa dari segala dosa sesama manusia.
Seperti halnya di akhir bulan Sya’ban, menjelang bulan Ramadhan, ada sebuah tradisi yang sampai saat ini masih kerap dilaksanakan oleh masyarakat. Khususnya di tatar sunda, Jawa Barat. Hampir setiap daerah, setiap desa, setiap kota tidak melewatkan moment ini. Bahkan setiap daerah memiliki keunikan dan keanekaragaman masing-masing dalam tradisi menyambut datangnya bulan Ramadhan.Biasanya Munggahan dilaksanakan satu atau dua hari menjelang bulan Ramadhan. Masyarakat melaksanakan momentum ini dengan berbagai macam kegiatan seperti acara makan bersama-sama (botram) dengan keluarga, sanak saudara, kerabat dekat, dan tetangga di pegunungan, sawah, dan bukit-bukit. Adapun bentuk kegiatan lain dari tradisi munggahan yaitu ada yang mengunjungi tempat wisata dengan keluarga ataupun acara resmi keagamaan, dan ada yang berziarah ke makam wali, kuburan orang tua, syekh dan ulama penyebar Islam di suatu daerah.Saling memaafkan di antara sesama kaum Muslim terutama dengan kerabat, bermaksud untuk membersihkan jiwa dari segala dosa sesama manusia.
0 Komentar untuk "Tradisi Munggahan (Menyambut Bulan Suci Ramadhan)"