ads
ads

Kedermawanan Utsman bin Affan

 Kedermawanan Utsman bin Affan


Kisah ini terjadi pada zaman pemerintahan Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq.
Kala itu kota Madinah mengalami paceklik. Hujan cukup lama tidak turun. Pepohonan layu tanpa buah. Bahan makanan sangat langka. Pasar sepi. Sebagian orang mulai kelaparan. Tatkala paceklik sampai pada puncaknya, orang-orang mendatangi khalifah Abu Bakar. Mereka mengadukan penderitaan mereka. “Wahai Khalifah penerus risalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, langit tidak menurunkan hujan, bumi tidak menumbuhkan bahan makanan, manusia sedang menuju kebinasaan. Jalan keluar apa yang engkau berikan?” Khalifah Abu Bakar menjawab,“Tenanglah bersabarlah dan kembalilah kalian ke rumah masing-masing. Utsman bin Affan memiliki kafilah dagangan yang sedang datang dari Syam dan besok, nsya Allah akan sampai di Madinah. Benar apa yang dikatakan Khalifah Abu Bakar. Keesokan harinya kafilah dagangan Utsman bin Affan sampai. Kafilah itu terdiri atas seribu onta yang membawa bahan makanan yang melimpah ruah. Gandum, minyak zaitun, zabib dan lain sebagainya. Semuanya langsung di tata di dalam gudang milik Utsman bin Affan.  Penduduk Madinah menyambutnya dengan hati gembira. Para pedagang dan tengkulak langsung menyerbu Utsman. “Apa yang kalian inginkan?” Tanya Utsman.
“Juallah barang dagangan yang engkau bawa dari Syam itu kepada kami.
Kamu tentu tahu orang-orang sangat memerlukannya,” jawab seorang pedagang mewakili teman-temannya.“Dengan senang hati. Berapa keuntungan yang akan kau berikan kepadaku?” Tanya Utsman. “Ya dua atau tiga dirham,” jawab para pedagang. “Bisakah kalian menambahnya?”“Baik, empat dirham, bagaimana?”  “Bisakah ditambah lagi?” “Lima dirham!”“Ah masih kurang, bisa ditambah lagi?” desak Utsman bin Affan. “Di Madinah ini tidak ada pedagang selain kami. Dan kamilah orang yang pertama datang kepadamu, tak ada yang mendahului kami. Siapa yang akan memberikan keuntungan yang lebih besar dari kami?” kata seorang pedagang dengan nada jengkel. Utsman menjawab dengan tenang,“Allah Subhanahu wa Ta’ala memberiku keuntungan sepuluh dirham untuk setiap satu dirham. Apakah kalian berani lebih dari sepuluh dirham?”“Tidak!!!” jawab para pedagang spontan.“Kalau begitu, saksikanlah, aku bersaksi kepada Allah bahwa aku menyedekahkan semua barang dagangan dan makanan yang aku bawa dari Syam kepada seluruh  fakir miskin dan penduduk Madinah yang membutuhkan. Ini semua aku sedekahkan karena Allah semata,” ucap Utsman mantap. Subhanallah, Utsman lebih mencintai apa yang dijanjikan Allah Subhanahu Wa Ta’ala daripada keuntungan duniawi yang hanya sementara. Ya Rabb, berikanlah rahmat dan ridha-MU kepada Utsman bin Affan dan berikanlah kami kekuatan untuk meniru kedermawanan beliau.

0 Komentar untuk " Kedermawanan Utsman bin Affan"

Back To Top