ads
ads

Larangan Mengajak Maksiat

 Jangan jadi pelopor maksiat

Dalam hadits dari Sahabat Jarir bin Abdillah Radhiyallaahu ‘anhu, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan nilai dosa akibat menjadi pelopor maksiat,

مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْء

“Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.” (HR. Imam Muslim, no. 2398)

Bila seseorang tidak mengajak orang di lingkungan sekitarnya untuk melakukan maksiat, juga tidak memotivasi orang lain untuk melakukan perbuatan dosa seperti yang dia lakukan. Namun orang ini melakukan maksiat itu di hadapan banyak orang, sehingga ada yang menirunya atau menyebarkannya.

Orang ini akan mendapat bagian dosa dari kemaksiatan yang menirunya.

0 Komentar untuk "Larangan Mengajak Maksiat"

Back To Top