ads
ads

Kewajiban Membayar Utang yang Meninggal

 Bayarlah.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ ثَعْلَبَةَ بْنِ سَوَاءٍ حَدَّثَنَا عَمِّي مُحَمَّدُ بْنُ سَوَاءٍ عَنْ حُسَيْنٍ الْمُعَلِّمِ عَنْ مَطَرٍ الْوَرَّاقِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِيَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ

Dari Muhammad bin Tsa'labah bin Sawa berkata, telah menceritakan kepada kami pamanku Muhammad bin Sawa dari Husain Al Mu'allim dari Mathar Al Warraq dari Nafi' dari Ibnu Umar ia berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa meninggal sementara ia mempunyai tanggungan utang satu dinar atau satu dirham, maka akan diganti dari pahala kebaikannya pada hari yang dinar dan dirham tidak berguna lagi." (HR. Imam Ibnu Majah, no. : 2405)

Bila kita punya hutang, bayarlah segera bila sudah ada.  Jangan tungu lama-lama, nanti jadi lupa,  ruginya,...di akhirat nanti harus kita bayar degan kebaikan.
Jangan sampai itu terjadi nanti...!!!

0 Komentar untuk "Kewajiban Membayar Utang yang Meninggal"

Back To Top