Sederhana.
Nabi Muhammad Shollalloohu’alaihi Wasallam adalah seorang
pemimpin umat, seorang khalifah, manusia terbaik, ash shadiqul
mashduq (orang yang benar dan dibenarkan oleh Allooh). Namun apakah
kehidupan beliau bergelimang harta dan kemewahan? Ternyata tidak demikian.
Sebaliknya kehidupan beliau sangat-sangat sederhana dan bersahaja.
Kita akan simak riwayat-riwayat berikut ini yang menunjukkan betapa
sederhananya kehidupan beliau.
Gelas pecah ditambal oleh Nabi
Dari Sahabat Anas bin Malik rodhialloohu’anhu mengatakan:
أنَّ قَدَحَ
النبيِّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ انكسرَ ، فاتخذَ مكان الشَّعْبِ سلسلةً من فضةٍ
“Gelas
Nabi Shollalloohu’alaihi Wasallam pecah. Kemudian beliau menambal bagian
pangkal gagangnya dengan perak” (HR. Imam Bukhori no. 3109).
Sebagian kita mungkin memiliki gelas-gelas yang cantik dan menarik.
Ketika retak, atau pecah, maka biasanya tak lagi berselera untuk memakainya dan
akan berpikir untuk menggantinya dengan yang baru. Namun ternyata tidak dengan
Nabi Shollalloohu’alaihi Wasallam, gelas yang pecah ditambal oleh
beliau. Betapa sederhananya.
Sederhananya cara berpakaian Nabi
Dalam suatu hadits, diceritakan tentang seorang Arab Badwi (daerah
gurun/desa pinggiran) yang mengajukan beberapa pertanyaan penting dan mendasar
kepada Nabi Shollalloohu’alaihi Wasallam, ketika beliau sedang berkumpul
bersama para sahabatnya di masjid.
Namun yang menarik, perhatikan bagaimana ketika orang Badwi ini
masuk ke masjid. Dari Sahabat Abu Hurairoh rodhialloohu’anhu, beliau
mengatakan:
بَيْنَمَا
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَعَ أَصْحَابِهِ جَاءَهُمْ رَجُلٌ مِنْ
أَهْلِ الْبَادِيَةِ فَقَالَ: أَيُّكُمُ ابْنُ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ؟
“Ketika
Nabi Shollalloohu’alaihi Wasallam sedang bersama para sahabatnya,
datanglah seorang lelaki Badwi lalu bertanya: ‘siapakah diantara kalian yang
merupakan cucu Abdul Muthalib?’”
Dalam riwayat lain:
بينما نحن
جلوسٌ مع النبيِّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّم في المسجدِ، دخل رجلٌ على جَمَلٍ، فأناخه
في المسجدِ ثم عَقَلَهُ، ثم قال لهم : أَيُّكم مُحَمَّدٌ ؟
“Ketika
Nabi Shollalloohu’alaihi Wasallam sedang bersama para sahabatnya,
datanglah seorang lelaki sambil menunggang unta, lalu ia meminggirkan untanya
di masjid kemudian mengikatnya. Ia bertanya: ‘siapakah diantara kalian yang
bernama Muhammad?” (HR. Imam Bukhori no. 63, Dan Imam Muslim no. 12).
Jadi lelaki Badwi ini hendak mencari Nabi Shollalloohu’alaihi
Wasallam, seorang Rosul, namun dia melihat tidak ada orang penampilannya
mencolok atau beda sendiri. Sehingga dia perlu untuk bertanya. Ini menunjukkan
bahwa Nabi Shollalloohu’alaihi Wasallam berbusana dan berpenampilan
sebagaimana para sahabat, tidak beda sendiri, tidak mencolok perhatian,
walaupun beliau seorang yang paling mulia di antara mereka.
Nabi meminta rezeki sekedar yang memenuhi kebutuhan pokok
Nabi Shollalloohu’alaihi Wasallam meminta rezeki kepada Allooh bagi
keluarganya sekedar makanan yang pas memenuhi kebutuhan pokok, bukan harta yang
berlimpah ruah.
Rosulullooh shollalloohu ‘alaihi wa sallam berdoa:
اللَّهُمَّ
اجْعَلْ رِزْقَ آلِ مُحَمَّدٍ قُوتًا
“Ya
Allooh, jadikan rezeki keluarga Muhammad berupa makanan yang secukupnya”
(HR. Imam Muslim, no. 1055).
Beliau juga menegaskan bahwa dengan terpenuhinya kebutuhan pokok
seseorang di hari ia bangun dari tidurnya, itu sudah kenikmatan yang luar
biasa. Beliau Shollalloohu’alaihi Wasallam bersabda:
مَن أصبحَ
مِنكُم آمِنًا في سِرْبِه ، مُعافًى في جسَدِهِ ، عندَهُ قُوتُ يَومِه ، فَكأنَّمَا
حِيزَتْ له الدُّنْيا
“Barangsiapa
bangun di pagi hari dalam keadaan merasakan aman pada dirinya, sehat badannya,
dan ia memiliki makanan untuk hari itu, maka seolah-olah seluruhnya dunia
dikuasakan kepadanya” (HR. Imam Tirmidzi no.2346).
0 Komentar untuk "Sederhana"