ads
ads

Bulan DzulHijjah



 Bulan DzulHijjah


DZULHIJJAH artinya: yang menunaikan haji. Penamaan Dzulhijjah, sebab pada bulan ini umat Islam sejak Nabi  Adam as. menunaikan ibadah haji.

Bulan Dzulhijjah terdiri dari delapan huruf, yaitu : dzal ( ذ ), wawu ( و ), alif ( ا ), lam ( ل ), haa ( ح ), jim pertama  ( ج ), Jim kedua ( ج ), dan haa ( ه ).   Makna dari huruf tersebut adalah : dzal ( ذ ) Dzikrulloh, wawu ( و ) Wara’ artinya apik/ hati-hati, alif ( ا ) Islam, lam ( ل ) Laddzah artinya kenikmatan, haa ( ح ) Hijjul Bait artinya mengunjungi Baitulloh, jim pertama  ( ج ) Jidaal artinya perdebatan/berbantah-bantahan, Jim kedua ( ج ) Jalwat artinya Khalwat Bathin, dan haa ( ه ) Haibah artinya rasa takut disertai rasa hormat yang luar biasa.

Amalan penting di bulan Dzulhijjah adalah pelaksanaan ibadah Haji dan Qurban.

a.    Pengertian Haji dan Umrah

Haji secara etimologi adalah berkunjung. Adapun secara terminologi adalah mengunjungi Baitul Haram dengan amalan tertentu, pada waktu  tertentu.

Adapun umrah secara etimologi adalah berkunjung. Sedangkan secara terminologi adalah mengunjungi Baitul Haram dengan amalan tertentu.

b.    Keutamaan Haji dan Umrah

Haji merupakan syiar yang agung dan ibadah yang mulia, dengannya seorang hamba akan mendapatkan rahmat dan berkah yang menjadikan setiap orang muslim sangat rindu untuk segera melaksanakannya.

Sesungguhnya haji merupakan jalan menuju syurga dan membebaskan diri dari api neraka. Rasulullah  shallAllahu ‘alaihi wassalam bersabda :

اَلْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ اِلاَّ الْجَنَّةَ

“ Haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali syurga. “ (HR. Bukhari dan Muslim)

Haji dapat melebur dosa dan menghilangkan dampak maksiat dan perbutan jelek, sebagaimana sabda Nabi  shallAllahu ‘alaihi wassalam :

مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ مِنْ ذُنُوْبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

“Barang siapa yang hendak berhaji, dan tidak melakukan senggama (diwaktu terlarang) dan tidak berbuat fasiq (maksiat), maka ia akan kembali dari dosa-dosanya seperti saat ia dilahirkan oleh ibunya”.  (HR Bukhari dan Muslim )

Ibadah haji sebagaimana bisa membawa kepada kejayaan di akhirat, begitu juga bisa menyelamatkan dari kefakiran, sebagaimana hadits t Ibnu Mas’ud bahwasanya Rasulullah  shallAllahu ‘alaihi wassalam bersabda :

تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِي الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ

“Laksanakanlah haji dan umrah, karena keduanya menghapus kefakiran dan dosa sebagaimana api menghilangkan karat dari besi.” (HR. Tirmidzi  )

Seorang muslim jika melaksanakan ibadah haji, maka dia telah masuk dalam katagori jihad. Sebagaimana yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Ibnu Majah dari Aisyah ra bahwa beliau bertanya Nabi  saw :

هَلْ عَلَى المَرْأةِ مِنْ جِهَادٍ, فَقَالَ عَلَيْكُنَّ جِهَادٌ لَا قِتَالَ فِيْهِ الْحَجُّ

“Apakah wanita itu wajib berjihad ? Maka beliau bersabda : “ Kalian  wajib berjihad yang tidak pakai perang, yaitu haji.”

Selanjutnya amalan setelah ibadah Haji adalah Qurban. Qurban dalam istilah fikih adalah Udhiyyah (الأضحية) yang artinya hewan yang disembelih waktu dhuha, yaitu waktu saat matahari naik. Secara terminologi fikih, udhiyyah adalah hewan sembelihan yang terdiri onta, sapi, kambing pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasriq untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kata Qurban artinya mendekatkan diri kepada Allah, maka terkadang kata itu juga digunakan untuk menyebut udhiyyah.

Firman Allah dalam surah al-Kauthar:


 فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنۡحَرۡ ٢

"Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah".

Ayat ini boleh dijadikan dalil disunnahkannya qurban dengan asumsi bahwa ayat tersebut madaniyyah, karena ibadah qurban mulai diberlakukan setelah beliau hijrah ke Madinah.

a.    Keutamaan qurban:

1.    Dari Aisyah r.a. Rasulullah  s.a.w. bersabda:"Amal yang paling disukai Allah pada hari penyembelihan adalah mengalirkan darah hewan qurban, sesungguhnya hewan yang diqurbankan akan datang (dengan kebaikan untuk yang melakukan qurban) di hari kiamat kelak dengan tanduk-tanduknya, bulu dan tulang-tulangnya, sesunguhnya (pahala) dari darah hewan qurban telah datang dari Allah sebelum jatuh ke bumi, maka lakukanlah kebaikan ini". (H.R. Tirmidzi).

2.    Hadits t Ibnu Abbas Rasulullah  bersabda:"Tiada sedekah uang yang lebuh mulia dari yang dibelanjakan untuk qurban di hari raya Adha"(H.R. Dar Qutni).

b.     Waktu penyembelihan Qurban

Dari Jundub r.a. :Rasulullah  melaksanakan sholat (idulAdha) di hari penyembelihan, lalu beliau menyembelih, kemudian beliau bersabda:"Barangsiapa menyembelih sebelum sholat maka hendaknyha ia mengulangi penyembelihan sebagai ganti, barangsiapa yang belum menyembelih maka hendaklah ia menyembelih dengan menyebut nama Allah". (H.R. Bukhari dan Muslim).

Dari Barra' bin 'Azib, bahwa paman beliau bernama Abu Bardah menyembelih qurban sebelum sholat, lalu sampailah ihwal tersebut kepada Rasulullah  s.a.w. lalu beliau bersabda:"Barangsiapa menyembelih sebelum sholat maka ia telah menyembelih untuk dirinya sendiri dan barang siapa menyembelih setelah sholat maka sempurnalah ibadahnya dan sesuai dengan sunnah (tradisi) kaum muslimin"(H.R. Bukhari dan Muslim).

Hadits Barra' bin 'Azib, Rasulullah  s.a.w. bersabda: "Pekerjaan yang kita mulai lakukan di hari ini (Idul Adha) adalah sholat lalu kita pulang dan menyembelih, barangsiapa melakukannya maka telah sesuai dengan ajaran kami, dan barangsiapa memulai dengan menyembelih maka sesungguhnya itu adalah daging yang ia persembahkan untuk keluarganya dan tidak ada kaitannya dengan ibadah"(H.R. Muslim).

Amaliyah pada bulan ini yang dilaksanakan tiga hari sebelum hari raya ‘Idul Adha yaitu:

1.    Pada malam Tarwiyah tanggal 08 Dzulhijjah setelah Sholat Magrib dan Isya’ ialah:

·         Membaca Al-Qur’an satu kali khataman.

·         Membaca sholawat Al-Munjiyaat sebagaimana berikut:

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ  سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِينَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْأَفَاتِ وَتَقْضِى لَنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الخَيْرَاتِ فِى الحْيَاتِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ

·         Membaca Istighfar 27 kali.

·         Membaca:

 لَاحَوْلَا وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ 100x

·         Membaca:

 أَسْتَغْفِرُاللهَ العَظِيْمَ الذِّي لَااِلَهَ اِلَّاهُوَ الحَيُّ القَيُّوْمُ  7x

·         Disunnahkan puasa 10 hari yang ditekankan Arofah dan Tarwiyah.

·         Membaca sholawat Nariyah 41 kali.

Amalan Pada Malam ‘Idul Adha

a.    Disunnahkan mandi mulai pukul 24.00 sampai terbenamnya matahari pada hari raya ‘Idul Adha walaupun tidak akan mengerjakan sholat hari raya. Sedang niat mandinya adalah :  

نَوَيْتُ سُنَّةَ الْغُسْلِ لِعِيْدِ اْلأَضْحَى للهِ تَعَالَى

b.    Ba’da sholat Subuh membaca istighfar 100 kali. Dihadiahkan untuk ahli kubur, maka ahli kubur akan mendoakan orang tersebut. 

c.    Membaca “ 100x " سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ

Dihadiahkan kepada ahli kubur maka ahli kubur akan mendo’akan orang tersebut.

d.    Membaca 300 kali     سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ

Dihadiahkan kepada ahli kubur yang muslim maka  akan masuk 1000 nur dalam kubur dan Allah akan memberikannya juga kepada orang tersebut. Dan kemudian pahalanya disampaikan pada ahli qubur. Sedangkan do’anya adalah :

يارَبِّ اِنِّى اَعْطَيْتُ ثَوَابَهَا اَهْلَ الْقُبُوْرِ

    Membaca:

لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَىٌّ لاَ يَمُوْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ  عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ400×

Faedah:  akan dinikahkan dengan 400 bidadari surga dan sama juga dengan memerdekakan 400 budak.


Amalan Akhir Tahun / Akhir Bulan Dzulhijjah.


Setelah ِAshar membaca;

اِسْتِغْفَارْ 100×

لَاإِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ  100×

دعاء  أخر سنة  3×

 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَ مَوْلَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ مَا عَملْتُ فِى هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِى عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَنَسِيْتُهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِى وَدَعَوَتَنِيْ اِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جِرَائَتِى عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّى
0 Komentar untuk " Bulan DzulHijjah"

Back To Top