ads
ads

Kaefiyat Berzikir (Cara Berzikir)



 Kaefiyat  Berzikir (Cara Berzikir)

Dalam kitab Miftah as-Sudur dijelaskan bagaimana cara berzikir yang benar sebagai amalan dalam TQN, baik zikir jahr maupun zikir khafi.  Selengkapnya penulis kutip sebagai berikut:
Orang yang berzikir memulai dengan ucapan Laa dari bawah pusat dan diangkatnya  sampai ke otak dalam kepala, sesudah itu diucapkan Ilaaha dari otak  dengan menurunkannya perlahan-lahan  ke bahu kanan. Lalu memulai lagi mengucapkan Illallaah dari bahu kanan  dengan menurunkan kepala  kepada pangkal dada di sebelah kiri  dan berkesudahan  pada hati sanubari di bawah tulang rusuk  lambung  dengan menghembuskan  lafazh nama Allah  sekuat mungkin  sehingga terasa geraknya  pada seluruh badan  seakan-akan di seluruh bagian badan  amal yang rusak itu  terbakar  dan memancarkan Nur Tuhan. Getaran  itu meliputi  seluruh bidang  latifah  sehingga dengan demikian tercapai makna tahlil  yang artinya “Tidak ada yang dimaksudkan  melainkan Allah”. Kalimat nafyi  melenyapkan  seluruh wujud sesuatu  yang baru daripada pandangan dan ibarat, lalu berubah menjadi pandangan  fana  dari kalimat isbat ditegakkanlah  dengan tegak dalam hati dan kepada Zat Yang Maha Besar, lalu memandang wujud Dzat Allah dengan pandangan yang baqa.

Setelah selesai dzikir dengan bilangan ganjil (minimal 165 kali), dapatlah kita pada akhirnya membaca : Sayyiduna Muhammadun Rasuulullaah Shollallahu ‘alaihi wasallam.

b. Syarat-syarat Berzikir

Pertama, hendaklah orang yang akan berzikir mempunyai wudu secara sempurna. Kedua, hendaklah ia berzikir melakukannya dengan suara keras sehingga hasil cahaya zikir terpancar di dalam hati pelakunya jadilah hati akibat  cahaya ini menjadi hidup abadi  hingga ke kehidupan ukhrawi.
Untuk lebih jelasnya syarat zikir dimaksud dijelaskan dalam kitab Muftah as-Sudur dan juga dalam kitab Tanwir al-Qulub sebagai berikut:
وشرا ئطه ثلاث ان يكون الذاكر على وضوء تام وان يذكر بضرب شديد وصوت قوي حتى تحصل انوار الذكر فى بواطن الذاكرين وتصير قلوبهم احياء
            Syarat-syarat berzikir ada tiga macam
a)    hendaklah orang yang berzikir mempunyai wudu yang sempurna
b)    Hendaklah orang yang berzikir  melakukannya dengan gerakan yang kuat
c)    Berzikir dengan suara keras sehingga dihasilkan cahaya zikr di dalam batin orang-orang yang berzikir  dan menjadi hiduplah  hati-hati mereka.
Firman Allah:
لايذوقون فيها الموت الاالموتة الاولى

Mereka tidak merasa di dunia ini kecuali mati yang hanya satu kali saja
Nabi bersabda:
المؤمنون لايموتون بل ينقلون من دار الفناء الى دار البقاء
Orang-orang beriman tidak mati tetapi mereka pindah  dari tempat fana ke tempat baqa (abadi)
Nabi bersabda:
الانبياء والاولياء يصلون فى قبورهم كما يصلون فى بيوتهم
Para Nabi demikian juga para wali  mereka salat di dalam kuburnya seperti halnya mereka salat di rumah-rumahnya
Dan yang dimaksud tentu saja bukan salat secara zahir yang ada ruku dan sujud tetapi ia bermunajat kepada Allah dan Allah pun memberi  hidayah dan ma’rifah.  Orang ‘arif   mengagungkan Allah dengan cara  menambah munajat  secara ruhani, sebab hatinya tidak mati.
Nabi bersabda:
تنام عيني ولاتنام قلبي

“Dua mataku tidur tetapi hatiku tidak tidur”

Dalam hadis yang lain Nabi saw.  bersabda:
من مات في طلب العلم بعث الله في قبره ملكين يعلمانه علم المعرفة الى يوم القيامة وقام من قبره عالما وعارفا
“Barang siapa mati ketika mencari ilmu, Allah akan mengurtus di kuburnya  dua orang malaikat yang akan mengajarkan ilmu ma’rifah hingga hari kiamat  dan kelak ia akan bangkit menjadi alim dan ‘arif”.
 Kata Syaikh Abdul Qadir al-Jilani yang dimaksud dua malaikat adalah ruhani Nabi saw dan ruhani wali rahimahullah. Sebab malaikat tidak akan dapat masuk ke alam ma’rifat . Nabi bersabda:
كم من شخص مات جاهلا وقام من قبره عالما وعارفا وكم من شخص مات عالما وقام يوم القيامة جاهلا او فاسقا ومفلسا
Sering terjadi orang bodoh mati tetapi ia bangkit dari kuburnya menjadi ‘alim dan ‘arif, sebaliknya seringkali orang ‘alim mati tetapi ia bangkit dari kuburnya menjadi bodoh, fasik dan muflis.
Di dalam kitab Tanwīr al-Qulūb, disebutkan bahwa etika berzikir itu  adalah sebagai berikut:
1.    Bersih dari hadas dan najis
2.    Berzikir di tempat yang sepi dari keramaian
3.    Khusu dalam pelaksanaannya hingga engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat Allah, jika kamu tidak melihat Allah maka yakinilah bahwa Allah melihat  engkau.
4.    Orang-orang yang hadir mengkuti zikir mendapat izin dari Syaikh Mursyidnya (telah diatalqin).
5.    Menutup pintu supaya tidak ada gangguan
6.    Memejamkan dua mata dari awal hingga akhir
7.    Bersungguh-sungguh dalam mengenyahkan segala macam gangguan hati sehingga hatinya hanya konsentrasi kepada Allah
8.    Duduk tawarruk  dengan tumakninah.

c. Faidah Zikir
Di dalam kitab Miftāh as-Sudūr disebutkan bahwa di antara faidah zikir itu ialah:

1)    Memperbaharui Iman, Rasulullah Saw bersabda :
جدّدوا ايمانكم قالوا كيف نجدّدايماننا يا رسول الله ؟ قال بكثرة قول لااله الاّ الله
Perbaharuilah imanmu, sahabat bertanya : Bagaimana kami meperbaharui Iman kami ya Rosulalloh ? Nabi menjawab, dengan memperbanyak Ucapan Laailaaha Illalloh.
2)    Mengusir syaitan dari diri kita.
   Mengenai hal ini Nabi  bersabda:
اضنوا شياطنكم بقول لاالاه الاالله محمد رسول الله
“Jauhkanlah Syaitanmu itu dengan ucapan Laailaaha illallah Muhammadurasuululah
Sabda Nabi dalam hadis yang lain:

ما منكم من احد الا وله شيطان قا لوا ولا انت يا رسول الله قال صلى الله عليه وسلم ولا انا الا ان الله تبارك وتعالى قد اعاننى عليه فاسلم
“Tidak ada seorang pun yang sunyi berdampingan dengan Syaitan, Kata sahabat: Engkaupun tidak disertai oleh syaitan ya Raulallah? “Akupun tidak sunyi  dengan keadaan demikian, kecuali bahwa Allah Ta’ala Yang Maha Agung menolongku dari  hal seperti ini sehingga selamatlah aku”
ذكرالله حصن من الشيطان   (الحديث)
“Zikir kepada Allah SWT, adalah benteng dari godaan syaitan”
Dalam sebuah hadis kudsi Allah berfirman sebagai berikut:
لا الاه الا الله حصني فمن قالها دخل حصني ومن دخل حصني امن من عذاب (حديث قدسي)                   
              “Laailaaha illallah  adalah benteng-Ku Barangsiapa mengucapkannya, masuklah ia ke dalam benteng-Ku, dan barang siapa masuk ke dalam benteng-Ku maka amanlah ia dari azab-Ku”

3)    Mendapatkan ketenangan, ketentraman dan sekaligus  menghilangkan      kebimbangan, lupa dan  gundah gulana.
يا ايها الذين امنوا أذكروا ألله ألا بذكرالله تطمئن القلوب
“Allah berfirman: Wahai orang yang beriman berzikirlah kepada Allah dan ingatlah dengan zikir kepada Allah hati menjadi tenang”
“Sesunguhnya orang-orang yang bertakwa apabila hendak digoda  segolongan syaitan, maka berzikirlah mereka, sehingga karenanya mereka sadar dan mereka bahagia”
Allah berfirman:
واذكروا مافيه لعلكم تتقون
“Berzikirlah kamu sebagaimana yang diterangkan , mudah-mudahan kamu masuk orang-orang yang takwa” (al-Baqoroh: 63)
4)    Memerangi hawa nafsu

Musuh manusia, selain syaitan juga adalah nafsu yang ada di dalam hatinya sendiri. Betapa bahaya serangan nafsu sampai-sampai Nabi sepulangnya dari perang tabuk, menyatakan “Kita kembali dari jihad kecil menuju jihad besar, sahabat bertanya apa itu perang yang lebih besar ya Rasulallah? Nabi: Jihad melawan hawa nafsu”.
Demikian juga Nabi memandang bahwa jihad melawan nafsu adalah jihad yang paling utama:
افضل الجهاد ان يجاهد الرجل نفسه وهواه
 “Jihad yang paling utama adalah jihadnya seorang laki-laki melawan hawa nafsunya”
Syaikh Abdul Qadir al-Jilani menyatakan: Wahai saudara-saudaraku, adapaun tauhid itu membakar syaitan-syaitan  yang bersifat manusia dan jin, karena tauhid itu api bagi syaitan dan nur bagi ahli tauhid.
Ahli tauhid menyerang syaitan, sedang ahli musyrik terserang oleh syaitannya.
5)    Mendatangkan khusu’ dan dumu’
Zikir adalah amal dalam segala keadaan hati, dan rasa yang dapat mendekatkan diri  kepada maqam yaqin, musyahadah dan syuhud, martabat segala yang gaib yaitu benteng Allah  Yang Maha Agung. Barang siapa yang masuk ke dalamnya, menjadi amanlah ia daripada segala dosa zahir dan batin(Hadis Qudsi).
Adapun asal zikir ialah merasakan lezat dan manis, maka apabila ia sudah meresap kepadamu tidak ada lain akibatnya  melainkan khusu’ dan dumu’ (berlinang air mata), membakar segala kecelaan dalam hati dan rasa, dan tenggelam (dalam kenikmatan). Yang demikian itu  alamat kemenangan.
Zikir dapat menyebabkan terbukanya hijab sehingga ia ma’rifat, melihat rahasia besar dan kaefiyat yang agung. Nabi bersabda:
“Zikir dengan Laailaahaillallaah tidak ada balasan baginya kecuali dibuka Tuhan hijab sehingga dimerdekakan Tuhan kepadanya” 

6)    Menyembuhkan berbagai penyakit hati Abdul Wahab s-Sya’rani menyatakan:
 واعلم ان بمداومة ذكرالله تخمد الامراض الباطنة من كبر وعجب ورياء   وحسد وسوء ظن وحفد وغل وحب محمدة  وغير ذلك فافهم
Ketahuilah sesungguhnya dengan mendawamkan zikrullah maka hilanglah berbagai penyakit hati sepertui sombong, ujub, riya, hasad, buruk sangka,  dengki, senang dipuji dan berbagai penyakit hati yang lainya. Pahamilah!
7)    Diampuni dosa
Nabi bersabda:
من قال لا اله الله محمد رسول الله مرة غفر له ذنوبه وان كانت مثل زبد البحر
“Barang siapa mengucapkan  laailaaha illallah Muhammadurrasuulullaah satu kali maka diampuni dosanya meskipun dosanya  bagaikan busa lautan, karena banyaknya”

Syaikh Muhammad Alwi al-Maliki al-Husaini di dalam kitabnya “abwab al-Faraj” menjelaskan faidah zikir  sebagai berikut:
1.    Berzikir mengenyahkan dan menghancurkan syaithan
2.    Berzikir menjadi sebab  Allah rida kepada yang berzikir
3.    Berzikir menghilangkan kerisauan hati
4.    Berzikir mendatangkan ketenangan di dalam hati
5.    Berzikir meningkatkan potensi (kekuatan) hati dan badan
6.    Berzikir menambah cahaya pada wajah dan hati
7.    Berzikir mendatangkan rizqi
8.    Berzikir menambah wibawa  pada pribadi yang melakukannya
9.    Berzikir menyebabkan Allah cinta kepada yang selalu berzikir kepada-Nya
10. Berzikir meningkatkan taqarrub kepada Allah
11. Berzikir menambah rasa mawas diri (muhasabah) sampai ia dapat masuk  ke pintu ihsan, sehingga ia dapat menyembah Allah dengan perasaan seakan-akan ia sedang melihat Allah (al-ma’rifah)
12. Berzikir menambah rasa kembali kepada Allah
13. Berzikir membuka selebar-lebarnya pintu ma’rifat
14. Berzikir menyebabkan Allah mengingat kepada yangmelakukannya
15. Berzikir dapat menghidupkan hati seseorang
16. Berzikir memberi makan kepada hati dan roh
17. Berzikir menambah hati bersih
18. Berzikir menggugurkan dosa-dosa
19. Berzikir menghilangkan rasa sepi
20. Berzikir menyelamatkan seseorang dari siksa Allah
21. Berzikir menyebabkan turunnya ketenangan dan rahmat Allah
22. Berzikir menyebabkan para malaikat datang di majlis-majlis zikr
23. Berzikir memberikan rasa bahagia kepada yang melakukannya
24. Berzikir memberi keamanan  pada seseorang di hari kiamat
25. Berzikir mendatangkan karunia Allah  yang lebih besar  dari karunia yang diberikan kepada orang-orang yang meminta (berdo’a)
26. Berzikir merupakan ibadah yang paling ringan dan paling utama
27. Berzikir menambah tanaman surga
28. Berzikir mendatangkan berbagai keutamaan bagi pelakunya
29. Berzikir menghindarkan seseorang dari lupa  yang dapat membawa kesengsaraan seseorang di dunia dan akhirat
30. Berzikir membrikan cahaya bagi orang yang melakukannya sewaktu di dunia dan ketika berada di  kuburnya
31. Berzikir membangunkan hati dari lalai
32. Berzikir membuahkan pengetahuan-pengetahuan  yang berguna
33. Berzikir menyebabkan kebersamaan antara yang berzikir dengan Tuhannya
34. Berzikir membandingi membebaskan hamba sahaya  dan menafkahkan harta
35. Berzikir merupakan puncak syukur kepada Allah
36. Berzikir melunakan sipat kerasnya hati
37. Berzikir mendatangkan anugrah  dan mencegah malapetaka.
38. Berzikir menyebabkan Allah  dan para malaikatnya  bersalawat kepada para pelakunya
39. Berzikir menyebabkan Allah membanggakan pelakunya di depan para malaikat
40. Seseorangyang gemar berzikir akan masuk surga sambil ketawa
41. Berzikir memberi potensi untuk tha’at
42. Berzikir memberi potensi  dan kemauan keras (etos kerja yang tinggi).
43. Gedung-gedung di surga terus di bangun selama masih ada seseorang yang berzikir
44. Berzikir menyebabkan para malaikat memohonkan ampun  bagi para pelakunya
45. Berzikir menyebabkan gunung-gunung  dan lembah-lembah bergembira
46. Memperbanyak berzikir menyebabkan terjauh dari sifat munafiq
47. Berzikir menyebabkan rasa lezat  di hati pelakunya. Karena itu majlis zikir disebut kebun-kebun surga
48. Berzikir di jalan , di rumah, di waktu bepergian  maupun diwaktu akan menetap  akan menjadi saksi  bagi pelakunya di hari kiamat
49. Orang yang berzikir diberi wajah yang cerah  sewaktu di dunia dan diberi cahaya sewaktu di akhirat
50. Berzikir menyebabkan Allah mengakui keimanan seorang hamba
51. Berzikir menyebabkan seseorang  mendapat keuntungan yang berlimpah-limpah
52. Berzikir di waktu senang  menyebabkan Allah memperhatikan pelakunya di kala susah
53. Berzikir menyembuhkan hati yang  sakit.

d. Dalil-dalil Zikir

1)    Dari Ibnu Mas’ud ra.  Ia berkata: “Gunung yang satu dengan gunung yang lain saling bertanya: “Apakah di tempatmu ada seorang yang berzikir hari ini? Jika dijawab: “Ya, ada”  maka gunung yang bertanya menjadi gembira, kemudian Ibnu Mas’ud membacakan firman Allah:
Laqad ji’tum syaian iddā takādussamāwātu  yatafaththarna minhu ..” Kemudian ia berkata: Apakah mereka hanya boleh mendengar  kata-kata yang baik? (H. R. Baihaqi, Ahmad, Ibnu Abi Syaibah dan Thabrani).
2)    Ketika Ibnu Abbas membacakan firman Allah:
فما بكت عليهم السماء والارض
“Maka langit-langit dan bumi tidak menangisi kematian mereka”(ad-Dukhan: 29).
Ibnu Abbas berkomentar: Jika seorang mukmin  meninggal dunia, tempat-tempat yang biasa ditempati olehnya untuk salat dan berzikir akan menangisi kematiannya”.
3)    Hadis riwayat Ibnu Abbas sebagai berikut:

ان رفع الصو ة بالذكر حين ينصرف الناس من المكتوبة كان على عهد رسولالله قال ابن عباس: كنت اعلم اذا انصرفوا بذالك اذا سمعته
“Di masa Rasulullah saw ketika jama’ah meninggalkan tempat  salat jama’ahnya, maka mereka berzikir dengan suara yang keras. Dan aku tahu, ketika itu mereka melakukan hal itu, akupun mendengarkannya”
4)    Dari Abi Jauza’ra.  Berkata: Rasulullah  saw. Bersabda;

اكثروا ذكرالله حتي يقول المنا فقون انكم مراؤون

“Banyaklah berzikir kepada Allah sampai orang-orangmunafiq menuduh kalian melakukan riya (H. R. Baihaqi, Ibnu Abi Syaibah dan Ahmad).
e. Talqīn dan Bai’at
Untuk dapat mengamalkan zikir khas (yakni zikir dalam TQN), begitu juga amalan-amalan yang lainnya, seorang salik (murid) mesti memulai  dengan proses “talqin”. Talqin ialah peringatan guru kepada murid. Sedangan bai’at adalah kesanggupan dan kesetiaan murid  di hadapan gurunya untuk mengamalkan  dan mengerjakan  segala kebajikan yang diperintahkannya.
Allah berfirman:
واوفوا بعهد الله اذا عاهدوا ولا تنقضوا الايمان بعد توكيدها وقد جعلتم الله عليكم كفيلا
Dan tepatilah perjanjian dengan Allah  jika kamu berjanji dan janganlah kamu mebatalkan sumpah-sumpahmu sesudah  kamu meneguhkannya dan kamu telah menjadikan Allah  sebagai saksi kalian (terhadap sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat (an-Nahl: 91)
ان الذين يبايعونك انما يبايعون الله يدالله فوق ايديهم فمن تكث فانماينكث على نفسه ومن اوفى بما عاهد عليه الله فسيؤتيه اجرا عظيما
Sesunguhnya orang-orang yang berbai’at kepadamu, mereka berbai’at kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, barang siapa melanggar janjinya  niscayua akibat melanggar janjinya akan menimpa dirinya sendiri   dan barang siapa  memenuhi janjinya  kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar (al-Fath: 10).
Nabi bersabda:
بايعوني علي ان تشركوا بالله شيئا ولا تسرقوا ولا تزنوا ولا تقتلوا اولادكم ولا تأتوا ببهتان تفترونها بين ايديكم وارجلكم ولا تعصوا في معروف فمن وفي منكم فاجره  على الله ومن اصاب من ذلك شيئا فعوقب في الدنيا فهو كفارة له ومن اصاب من ذلك شيئا تم   ستره الله عز و جل فهو الى الله ان شاء عاقبه فبايعناه على ذلك  
Berbaiatlah kalian kepadaku bahwa kalian tidak akan menyekutukan  Allah dengan sesuatu, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anak kalian, tidak akan berbuat dusta  dan tidak akan melanggar  perbuatan yang ma’ruf.  Barang siapa di antara kalian yang memenuhi bai’at ini  maka pahalanya disediakan di sisi Allah. Dan barang siapa yang melanggar salah satu di antaranya, maka ia akan diberi sangsi di dunia, dan sangsi itu sebagai penebus dosanya. Dan barang siapa yang melanggar salah satu di antaranya, kemudian Allah menutupi dosanya, maka putusannya  terserah kepada Allah, mungkin Allah mema’afkannya  dan mungkin pula menyiksanya. Kata ‘Ubadah bin Samit, maka kami berbai’at kepada beliau untuk masalah-masalah itu.(H. R. Bukhari).
Ibnu ‘Arabi menganggap bahwa talqin adalah proses pemasukan nūr nubuwwah ke dalam hati salik. Di dalam talqin secara spiritual terjadi proses penanaman cahaya iman, sekaligus dijelaskan pula secara sarih (jelas)  bagaimana  cara berzikir (kaifiyyat az-Zikr) agar cahaya iman dapat tumbuh subur sehingga menghasilkan amal salih. Talqin hanya bisa dilakukan oleh  seorang Guru Mursyid. Guru mursyid adalah seorang guru spiritual yang telah mendapat izin dari Rasulullah melalui  guru-gurunya  secara ittisāl (bersambung).
Banyak hadis yang menerangkan bagaimana Nabi menalqin sahabat-sahabatnya. Ada talqin yang dilakukan secara berjama’ah dan ada yang dilakukan secara munfarid (sendiri-sendiri).
 Talqin secara jama’ah, diceritakan oleh Syaddad bin Aus ra.:
Pada suatu waktu kami berada di dekat Nabi saw. Nabi bersabda: Apakah ada di antara kalian orang asing? Saya menjawab”Tidak ada”. Lalu Rasulullah menyuruh menutup pintu  dan bersabda: “Angkat tanganmu dan ucapkanlah Laailaaha illallah” Seterusnya beliau bersabda; “Segala puji bagi Allah wahai Tuhanku, Engkau telah mengutus aku dengan kalimat ini dan Engkau  menjadikan  dengan ucapannya karunia surga kepadaku dan bahwa Engkau tidak sekali-kali  menyalahi janji”. Kemudian beliau bersabda: Aku sampaikan kabar gembira buat kamu bahwa Allah Swt telah mengampuni dosa-dosa kamu semua”.
Adapun talqin yang dilakukan secara munfarid  (perorangan), antara lain diterangkan dalam hadis berikut ini:
Sayyidina Ali bertanya kepada Rasulullah: “Ya Rasulullah tunjukilah aku jalan yang paling dekat  dan paling mudah kepada Allah dan jalan paling utama yang dapat ditempuh oleh hamba-hamba menuju Allah? Rasulullah bersabda: Hendaklah kamu lakukan dzikrullah  secara kontinyu (dawām az-Aikr), dan ucapan yang paling utama  yang  aku lakukan  dan dilakukan pula oleh para Nabi sebelumku  yaitu kalimah Laailaahaillallaah. Jika ditimbang tujuh petaka langit  dan bumi dalam satu daun timbangan, dan kalimah Lāilāhaillallāh dalam satu timbangan yang lainnya, maka kalimah lāilāhaillallāh  akan lebih berat.
Kemudian Rasulullah bersabda: Wahai Ali tidak akan terjadi kiamat jika di atas muka bumi ini masih ada orang yang mengucapkan Lāilāhaillallāh. Ali bertanya bagaiana cara aku berzikir ya Rasulullah?
Nabi menjawab: Pejamkan kedua matamu dan dengar aku mengucapkan tiga kali, kemudian engkau mengucapkan tiga kali  pula, sedang aku mendengarkannya. Maka berkatalah Rasulullah Lāilāhaillallāh tiga kali  sedangkan kedua matanya dipejamkan, dan suaranya dikeraskan, Ali mendengarnya. Kemudian Ali ra. Mengucapkan Lāilāhaillallāh tiga kali, dan Nabi mendengarkannya.
Sedangkan  talqin zikir khafi, dilakukan dengan itsbat tidak dengan nafyi, yaitu dengan lafaz ism Zat (Allah). Allah berfirman:
قل الله ثم ذرهم في حوضهم يلعبون
 Katakanlh “Allah”  kemudian tinggalkan sifat mereka  bermain-main di dalam kesesatan (al-An’am: 91).
0 Komentar untuk "Kaefiyat Berzikir (Cara Berzikir) "

Back To Top