Kaefiyat Berzikir (Cara Berzikir)
Dalam kitab Miftah as-Sudur dijelaskan bagaimana cara
berzikir yang benar sebagai amalan dalam TQN, baik zikir jahr maupun zikir
khafi. Selengkapnya penulis kutip
sebagai berikut:

Setelah selesai dzikir dengan bilangan ganjil (minimal
165 kali), dapatlah kita pada akhirnya membaca : Sayyiduna Muhammadun
Rasuulullaah Shollallahu ‘alaihi wasallam.
b. Syarat-syarat Berzikir
Pertama, hendaklah orang yang akan berzikir mempunyai
wudu secara sempurna. Kedua, hendaklah ia berzikir melakukannya dengan suara
keras sehingga hasil cahaya zikir terpancar di dalam hati pelakunya jadilah
hati akibat cahaya ini menjadi hidup
abadi hingga ke kehidupan ukhrawi.
Untuk lebih jelasnya syarat zikir dimaksud dijelaskan
dalam kitab Muftah as-Sudur dan juga dalam kitab Tanwir al-Qulub sebagai
berikut:
وشرا ئطه
ثلاث ان يكون الذاكر على وضوء تام وان يذكر بضرب شديد وصوت قوي حتى تحصل انوار الذكر فى بواطن الذاكرين
وتصير قلوبهم احياء
Syarat-syarat berzikir ada tiga macam
a)
hendaklah orang yang
berzikir mempunyai wudu yang sempurna
b)
Hendaklah orang yang
berzikir melakukannya dengan gerakan
yang kuat
c)
Berzikir dengan suara
keras sehingga dihasilkan cahaya zikr di dalam batin orang-orang yang
berzikir dan menjadi hiduplah hati-hati mereka.
Firman Allah:
لايذوقون فيها الموت الاالموتة
الاولى
Mereka tidak merasa di dunia ini kecuali mati yang hanya
satu kali saja
Nabi bersabda:
المؤمنون
لايموتون بل ينقلون من دار الفناء الى دار البقاء
Orang-orang
beriman tidak mati tetapi mereka pindah
dari tempat fana ke tempat baqa (abadi)
Nabi
bersabda:
الانبياء
والاولياء يصلون فى قبورهم كما يصلون فى بيوتهم
Para
Nabi demikian juga para wali mereka
salat di dalam kuburnya seperti halnya mereka salat di rumah-rumahnya
Dan yang dimaksud tentu saja bukan salat secara zahir
yang ada ruku dan sujud tetapi ia bermunajat kepada Allah dan Allah pun
memberi hidayah dan ma’rifah. Orang ‘arif
mengagungkan Allah dengan cara
menambah munajat secara ruhani,
sebab hatinya tidak mati.
Nabi
bersabda:
تنام عيني ولاتنام قلبي
“Dua mataku tidur tetapi hatiku tidak tidur”
Dalam
hadis yang lain Nabi saw. bersabda:
من مات
في طلب العلم بعث الله في قبره ملكين يعلمانه علم المعرفة الى يوم القيامة وقام من
قبره عالما وعارفا
“Barang
siapa mati ketika mencari ilmu, Allah akan mengurtus di kuburnya dua orang malaikat yang akan mengajarkan ilmu
ma’rifah hingga hari kiamat dan kelak ia
akan bangkit menjadi alim dan ‘arif”.
Kata Syaikh
Abdul Qadir al-Jilani yang dimaksud dua malaikat adalah ruhani Nabi saw dan
ruhani wali rahimahullah. Sebab malaikat tidak akan dapat masuk ke alam
ma’rifat . Nabi bersabda:
كم من
شخص مات جاهلا وقام من قبره عالما وعارفا وكم من شخص مات عالما وقام يوم القيامة
جاهلا او فاسقا ومفلسا
Sering
terjadi orang bodoh mati tetapi ia bangkit dari kuburnya menjadi ‘alim dan
‘arif, sebaliknya seringkali orang ‘alim mati tetapi ia bangkit dari kuburnya
menjadi bodoh, fasik dan muflis.
Di dalam
kitab Tanwīr al-Qulūb, disebutkan bahwa etika berzikir itu adalah sebagai berikut:
1. Bersih dari
hadas dan najis
2.
Berzikir di tempat yang
sepi dari keramaian
3.
Khusu dalam
pelaksanaannya hingga engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat
Allah, jika kamu tidak melihat Allah maka yakinilah bahwa Allah melihat engkau.
4.
Orang-orang yang hadir
mengkuti zikir mendapat izin dari Syaikh Mursyidnya (telah diatalqin).
5.
Menutup pintu supaya
tidak ada gangguan
6.
Memejamkan dua mata dari
awal hingga akhir
7.
Bersungguh-sungguh dalam
mengenyahkan segala macam gangguan hati sehingga hatinya hanya konsentrasi
kepada Allah
8. Duduk
tawarruk dengan tumakninah.
c.
Faidah Zikir
Di dalam
kitab Miftāh as-Sudūr disebutkan bahwa di antara faidah zikir itu ialah:
1) Memperbaharui
Iman, Rasulullah Saw bersabda :
جدّدوا ايمانكم قالوا كيف
نجدّدايماننا يا رسول الله ؟ قال بكثرة قول لااله الاّ الله
Perbaharuilah
imanmu, sahabat bertanya : Bagaimana kami meperbaharui Iman kami ya Rosulalloh
? Nabi menjawab, dengan memperbanyak Ucapan Laailaaha Illalloh.
2) Mengusir
syaitan dari diri kita.
Mengenai hal ini Nabi bersabda:
اضنوا شياطنكم بقول لاالاه الاالله محمد رسول الله
“Jauhkanlah
Syaitanmu itu dengan ucapan Laailaaha illallah Muhammadurasuululah”
Sabda
Nabi dalam hadis yang lain:
ما منكم
من احد الا وله شيطان قا لوا ولا انت يا رسول الله قال صلى الله عليه وسلم ولا انا الا ان الله تبارك وتعالى
قد اعاننى عليه فاسلم
“Tidak ada seorang pun yang sunyi berdampingan dengan Syaitan,
Kata sahabat: Engkaupun tidak disertai oleh syaitan ya Raulallah? “Akupun tidak
sunyi dengan keadaan demikian, kecuali
bahwa Allah Ta’ala Yang Maha Agung menolongku dari hal seperti ini sehingga selamatlah aku”
ذكرالله حصن من الشيطان (الحديث)
“Zikir kepada Allah SWT, adalah benteng dari godaan syaitan”
Dalam
sebuah hadis kudsi Allah berfirman sebagai berikut:
لا الاه
الا الله حصني فمن قالها دخل حصني ومن دخل حصني امن من عذاب (حديث قدسي)
“Laailaaha
illallah adalah benteng-Ku Barangsiapa
mengucapkannya, masuklah ia ke dalam benteng-Ku, dan barang siapa masuk ke
dalam benteng-Ku maka amanlah ia dari azab-Ku”
3) Mendapatkan
ketenangan, ketentraman dan sekaligus
menghilangkan kebimbangan,
lupa dan gundah gulana.
“Allah
berfirman: Wahai orang yang beriman berzikirlah kepada Allah dan ingatlah
dengan zikir kepada Allah hati menjadi tenang”
“Sesunguhnya
orang-orang yang bertakwa apabila hendak digoda
segolongan syaitan, maka berzikirlah mereka, sehingga karenanya mereka
sadar dan mereka bahagia”
Allah
berfirman:
واذكروا مافيه لعلكم تتقون
“Berzikirlah
kamu sebagaimana yang diterangkan , mudah-mudahan kamu masuk orang-orang yang
takwa” (al-Baqoroh: 63)
4) Memerangi hawa
nafsu
Musuh
manusia, selain syaitan juga adalah nafsu yang ada di dalam hatinya sendiri.
Betapa bahaya serangan nafsu sampai-sampai Nabi sepulangnya dari perang tabuk,
menyatakan “Kita kembali dari jihad kecil menuju jihad besar, sahabat
bertanya apa itu perang yang lebih besar ya Rasulallah? Nabi: Jihad melawan
hawa nafsu”.
Demikian
juga Nabi memandang bahwa jihad melawan nafsu adalah jihad yang paling utama:
افضل الجهاد ان يجاهد الرجل نفسه
وهواه
“Jihad yang paling utama adalah jihadnya
seorang laki-laki melawan hawa nafsunya”
Syaikh
Abdul Qadir al-Jilani menyatakan: Wahai saudara-saudaraku, adapaun tauhid itu
membakar syaitan-syaitan yang bersifat
manusia dan jin, karena tauhid itu api bagi syaitan dan nur bagi ahli tauhid.
Ahli
tauhid menyerang syaitan, sedang ahli musyrik terserang oleh syaitannya.
5) Mendatangkan
khusu’ dan dumu’
Zikir adalah amal dalam segala keadaan hati, dan rasa
yang dapat mendekatkan diri kepada maqam
yaqin, musyahadah dan syuhud, martabat segala yang gaib yaitu benteng
Allah Yang Maha Agung. Barang siapa yang
masuk ke dalamnya, menjadi amanlah ia daripada segala dosa zahir dan
batin(Hadis Qudsi).
Adapun asal zikir ialah merasakan lezat dan manis, maka
apabila ia sudah meresap kepadamu tidak ada lain akibatnya melainkan khusu’ dan dumu’ (berlinang air mata),
membakar segala kecelaan dalam hati dan rasa, dan tenggelam (dalam kenikmatan).
Yang demikian itu alamat kemenangan.
Zikir
dapat menyebabkan terbukanya hijab sehingga ia ma’rifat, melihat rahasia besar
dan kaefiyat yang agung. Nabi bersabda:
“Zikir dengan
Laailaahaillallaah tidak ada balasan baginya kecuali dibuka Tuhan hijab
sehingga dimerdekakan Tuhan kepadanya”
6) Menyembuhkan
berbagai penyakit hati Abdul Wahab s-Sya’rani menyatakan:
واعلم ان بمداومة ذكرالله تخمد
الامراض الباطنة من كبر وعجب ورياء وحسد وسوء ظن وحفد وغل وحب
محمدة وغير ذلك فافهم
Ketahuilah sesungguhnya dengan mendawamkan zikrullah maka
hilanglah berbagai penyakit hati sepertui sombong, ujub, riya, hasad, buruk
sangka, dengki, senang dipuji dan
berbagai penyakit hati yang lainya. Pahamilah!
7) Diampuni dosa
Nabi bersabda:
من قال لا اله الله محمد رسول الله مرة غفر له
ذنوبه وان كانت مثل زبد البحر
“Barang siapa mengucapkan
laailaaha illallah Muhammadurrasuulullaah satu kali maka diampuni
dosanya meskipun dosanya bagaikan busa
lautan, karena banyaknya”
Syaikh
Muhammad Alwi al-Maliki al-Husaini di dalam kitabnya “abwab al-Faraj”
menjelaskan faidah zikir sebagai
berikut:
1. Berzikir
mengenyahkan dan menghancurkan syaithan
2. Berzikir
menjadi sebab Allah rida kepada yang
berzikir
3. Berzikir
menghilangkan kerisauan hati
4. Berzikir
mendatangkan ketenangan di dalam hati
5. Berzikir
meningkatkan potensi (kekuatan) hati dan badan
6. Berzikir
menambah cahaya pada wajah dan hati
7. Berzikir
mendatangkan rizqi
8. Berzikir
menambah wibawa pada pribadi yang
melakukannya
9. Berzikir
menyebabkan Allah cinta kepada yang selalu berzikir kepada-Nya
10. Berzikir
meningkatkan taqarrub kepada Allah
11. Berzikir
menambah rasa mawas diri (muhasabah) sampai ia dapat masuk ke pintu ihsan, sehingga ia dapat menyembah
Allah dengan perasaan seakan-akan ia sedang melihat Allah (al-ma’rifah)
12. Berzikir
menambah rasa kembali kepada Allah
13. Berzikir
membuka selebar-lebarnya pintu ma’rifat
14. Berzikir
menyebabkan Allah mengingat kepada yangmelakukannya
15. Berzikir dapat
menghidupkan hati seseorang
16. Berzikir
memberi makan kepada hati dan roh
17. Berzikir
menambah hati bersih
18. Berzikir
menggugurkan dosa-dosa
19. Berzikir menghilangkan
rasa sepi
20. Berzikir
menyelamatkan seseorang dari siksa Allah
21. Berzikir
menyebabkan turunnya ketenangan dan rahmat Allah
22. Berzikir
menyebabkan para malaikat datang di majlis-majlis zikr
23. Berzikir
memberikan rasa bahagia kepada yang melakukannya
24. Berzikir
memberi keamanan pada seseorang di hari
kiamat
25. Berzikir
mendatangkan karunia Allah yang lebih
besar dari karunia yang diberikan kepada
orang-orang yang meminta (berdo’a)
26. Berzikir
merupakan ibadah yang paling ringan dan paling utama
27. Berzikir menambah
tanaman surga
28. Berzikir
mendatangkan berbagai keutamaan bagi pelakunya
29. Berzikir
menghindarkan seseorang dari lupa yang
dapat membawa kesengsaraan seseorang di dunia dan akhirat
30. Berzikir
membrikan cahaya bagi orang yang melakukannya sewaktu di dunia dan ketika
berada di kuburnya
31. Berzikir
membangunkan hati dari lalai
32. Berzikir
membuahkan pengetahuan-pengetahuan yang
berguna
33. Berzikir
menyebabkan kebersamaan antara yang berzikir dengan Tuhannya
34. Berzikir
membandingi membebaskan hamba sahaya dan
menafkahkan harta
35. Berzikir
merupakan puncak syukur kepada Allah
36. Berzikir
melunakan sipat kerasnya hati
37. Berzikir
mendatangkan anugrah dan mencegah
malapetaka.
38. Berzikir
menyebabkan Allah dan para
malaikatnya bersalawat kepada para
pelakunya
39. Berzikir
menyebabkan Allah membanggakan pelakunya di depan para malaikat
40. Seseorangyang
gemar berzikir akan masuk surga sambil ketawa
41. Berzikir
memberi potensi untuk tha’at
42. Berzikir
memberi potensi dan kemauan keras (etos
kerja yang tinggi).
43. Gedung-gedung
di surga terus di bangun selama masih ada seseorang yang berzikir
44. Berzikir
menyebabkan para malaikat memohonkan ampun
bagi para pelakunya
45. Berzikir
menyebabkan gunung-gunung dan
lembah-lembah bergembira
46. Memperbanyak
berzikir menyebabkan terjauh dari sifat munafiq
47. Berzikir
menyebabkan rasa lezat di hati
pelakunya. Karena itu majlis zikir disebut kebun-kebun surga
48. Berzikir di
jalan , di rumah, di waktu bepergian
maupun diwaktu akan menetap akan
menjadi saksi bagi pelakunya di hari
kiamat
49. Orang yang
berzikir diberi wajah yang cerah sewaktu
di dunia dan diberi cahaya sewaktu di akhirat
50. Berzikir
menyebabkan Allah mengakui keimanan seorang hamba
51. Berzikir
menyebabkan seseorang mendapat
keuntungan yang berlimpah-limpah
52. Berzikir di
waktu senang menyebabkan Allah
memperhatikan pelakunya di kala susah
53. Berzikir
menyembuhkan hati yang sakit.
d.
Dalil-dalil Zikir
1) Dari Ibnu
Mas’ud ra. Ia berkata: “Gunung yang satu
dengan gunung yang lain saling bertanya: “Apakah di tempatmu ada seorang yang
berzikir hari ini? Jika dijawab: “Ya, ada”
maka gunung yang bertanya menjadi gembira, kemudian Ibnu Mas’ud
membacakan firman Allah:
Laqad
ji’tum syaian iddā takādussamāwātu
yatafaththarna minhu ..” Kemudian ia
berkata: Apakah mereka hanya boleh mendengar
kata-kata yang baik? (H. R. Baihaqi, Ahmad, Ibnu Abi
Syaibah dan Thabrani).
2)
Ketika Ibnu Abbas
membacakan firman Allah:
فما بكت عليهم السماء والارض
“Maka langit-langit dan bumi tidak menangisi kematian
mereka”(ad-Dukhan: 29).
Ibnu Abbas berkomentar: Jika seorang mukmin meninggal dunia, tempat-tempat yang biasa
ditempati olehnya untuk salat dan berzikir akan menangisi kematiannya”.
3)
Hadis riwayat Ibnu Abbas
sebagai berikut:
ان رفع
الصو ة بالذكر حين ينصرف الناس من المكتوبة كان على عهد رسولالله قال ابن عباس:
كنت اعلم اذا انصرفوا بذالك اذا سمعته
“Di
masa Rasulullah saw ketika jama’ah meninggalkan tempat salat jama’ahnya, maka mereka berzikir dengan
suara yang keras. Dan aku tahu,
ketika itu mereka melakukan hal itu, akupun mendengarkannya”
4)
Dari Abi Jauza’ra. Berkata: Rasulullah saw. Bersabda;
اكثروا ذكرالله حتي يقول المنا فقون انكم مراؤون
“Banyaklah
berzikir kepada Allah sampai orang-orangmunafiq menuduh kalian melakukan riya
(H. R. Baihaqi, Ibnu Abi Syaibah dan Ahmad).
e.
Talqīn dan Bai’at
Untuk
dapat mengamalkan zikir khas (yakni zikir dalam TQN), begitu juga amalan-amalan
yang lainnya, seorang salik (murid) mesti memulai dengan proses “talqin”. Talqin ialah peringatan
guru kepada murid. Sedangan bai’at adalah kesanggupan dan kesetiaan murid di hadapan gurunya untuk mengamalkan dan mengerjakan segala kebajikan yang diperintahkannya.
Allah
berfirman:
واوفوا بعهد الله اذا عاهدوا ولا تنقضوا
الايمان بعد توكيدها وقد جعلتم الله عليكم كفيلا
Dan
tepatilah perjanjian dengan Allah jika
kamu berjanji dan janganlah kamu mebatalkan sumpah-sumpahmu sesudah kamu meneguhkannya dan kamu telah menjadikan
Allah sebagai saksi kalian (terhadap
sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat (an-Nahl:
91)
ان الذين
يبايعونك انما يبايعون الله يدالله فوق ايديهم فمن تكث فانماينكث على نفسه ومن
اوفى بما عاهد عليه الله فسيؤتيه اجرا عظيما
Sesunguhnya
orang-orang yang berbai’at kepadamu, mereka berbai’at kepada Allah. Tangan
Allah di atas tangan mereka, barang siapa melanggar janjinya niscayua akibat melanggar janjinya akan
menimpa dirinya sendiri dan barang
siapa memenuhi janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya
pahala yang besar (al-Fath: 10).
Nabi
bersabda:
بايعوني علي ان تشركوا بالله شيئا
ولا تسرقوا ولا تزنوا ولا تقتلوا اولادكم ولا تأتوا ببهتان تفترونها بين ايديكم وارجلكم
ولا تعصوا في معروف فمن وفي منكم فاجره على الله ومن اصاب من ذلك شيئا فعوقب في
الدنيا فهو كفارة له ومن اصاب من ذلك شيئا تم ستره الله عز و
جل فهو الى الله ان شاء عاقبه فبايعناه على ذلك
Berbaiatlah
kalian kepadaku bahwa kalian tidak akan menyekutukan Allah dengan sesuatu, tidak akan mencuri,
tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anak kalian, tidak akan berbuat
dusta dan tidak akan melanggar perbuatan yang ma’ruf. Barang siapa di antara kalian yang memenuhi
bai’at ini maka pahalanya disediakan di
sisi Allah. Dan barang siapa yang melanggar salah satu di antaranya, maka ia
akan diberi sangsi di dunia, dan sangsi itu sebagai penebus dosanya. Dan barang
siapa yang melanggar salah satu di antaranya, kemudian Allah menutupi dosanya,
maka putusannya terserah kepada Allah,
mungkin Allah mema’afkannya dan mungkin
pula menyiksanya. Kata ‘Ubadah bin Samit, maka kami berbai’at kepada beliau
untuk masalah-masalah itu.(H. R. Bukhari).
Ibnu
‘Arabi menganggap bahwa talqin adalah proses pemasukan nūr nubuwwah ke dalam
hati salik. Di dalam talqin secara spiritual terjadi proses penanaman cahaya
iman, sekaligus dijelaskan pula secara sarih (jelas) bagaimana
cara berzikir (kaifiyyat az-Zikr) agar cahaya iman dapat tumbuh
subur sehingga menghasilkan amal salih. Talqin hanya bisa dilakukan oleh seorang Guru Mursyid. Guru mursyid adalah
seorang guru spiritual yang telah mendapat izin dari Rasulullah melalui guru-gurunya
secara ittisāl (bersambung).
Banyak
hadis yang menerangkan bagaimana Nabi menalqin sahabat-sahabatnya. Ada talqin
yang dilakukan secara berjama’ah dan ada yang dilakukan secara munfarid
(sendiri-sendiri).
Talqin secara jama’ah,
diceritakan oleh Syaddad bin Aus ra.:
Pada suatu waktu kami berada di dekat Nabi saw. Nabi
bersabda: Apakah ada di antara kalian orang asing? Saya menjawab”Tidak ada”. Lalu
Rasulullah menyuruh menutup pintu dan
bersabda: “Angkat tanganmu dan ucapkanlah Laailaaha illallah” Seterusnya beliau
bersabda; “Segala puji bagi Allah wahai Tuhanku, Engkau telah mengutus aku
dengan kalimat ini dan Engkau
menjadikan dengan ucapannya
karunia surga kepadaku dan bahwa Engkau tidak sekali-kali menyalahi janji”. Kemudian beliau bersabda:
Aku sampaikan kabar gembira buat kamu bahwa Allah Swt telah mengampuni
dosa-dosa kamu semua”.
Adapun talqin yang dilakukan secara munfarid (perorangan), antara lain diterangkan dalam
hadis berikut ini:
Sayyidina Ali bertanya
kepada Rasulullah: “Ya Rasulullah tunjukilah aku jalan yang paling dekat dan paling mudah kepada Allah dan jalan
paling utama yang dapat ditempuh oleh hamba-hamba menuju Allah? Rasulullah
bersabda: Hendaklah kamu lakukan dzikrullah secara kontinyu (dawām az-Aikr), dan
ucapan yang paling utama yang aku lakukan
dan dilakukan pula oleh para Nabi sebelumku yaitu kalimah Laailaahaillallaah. Jika
ditimbang tujuh petaka langit dan bumi
dalam satu daun timbangan, dan kalimah Lāilāhaillallāh dalam satu
timbangan yang lainnya, maka kalimah lāilāhaillallāh akan lebih berat.
Kemudian Rasulullah bersabda: Wahai Ali tidak akan
terjadi kiamat jika di atas muka bumi ini masih ada orang yang mengucapkan
Lāilāhaillallāh. Ali bertanya bagaiana cara aku berzikir ya Rasulullah?
Nabi menjawab: Pejamkan kedua matamu dan dengar aku
mengucapkan tiga kali, kemudian engkau mengucapkan tiga kali pula, sedang aku mendengarkannya. Maka
berkatalah Rasulullah Lāilāhaillallāh tiga kali
sedangkan kedua matanya dipejamkan, dan suaranya dikeraskan, Ali
mendengarnya. Kemudian Ali ra. Mengucapkan Lāilāhaillallāh tiga kali, dan Nabi
mendengarkannya.
Sedangkan talqin
zikir khafi, dilakukan dengan itsbat tidak dengan nafyi, yaitu dengan lafaz ism
Zat (Allah). Allah berfirman:
قل الله ثم ذرهم في حوضهم يلعبون
Katakanlh “Allah”
kemudian tinggalkan sifat mereka
bermain-main di dalam kesesatan (al-An’am: 91).
0 Komentar untuk "Kaefiyat Berzikir (Cara Berzikir) "