ads
ads

Fenomena Tidur

Penomena Tidur

Tidur merupakan fenomena biologis yang terjadi pada seluruh makhluk hidup, yang setiap harinya melalui dua periode, periode tidur kemudian sadar, dan periode alam sadar kemudian tidur. Dua dunia ini sangat berbeda satu satu sama lain. Jika seseorang dalam kondisi tudur berhubungan dengan alam metafisika, sedang kondisi berhubungan dengan alam realitas dan fisik. Ketika orang tidur, jasad dan nyawanya masih ada, kecuali ruhnya, untuk sementara diangkat ke alam metafisika dan akan dikembalikan ketika seseorang sudah kembali ke alam sadar.
Dengan demikian tidur kaitannya dengan ruh adalah suatu misteri kesadaran dan misteri pengetahuan, karena ketika ruh jauh meninggalkan jasadnya, tentu ia jauh pula dari segenap perhatian dan kesadarannya, sebab ia mengalami kondisi tidur. Sebaliknya, ketika ruh itu telah kembali kepada jasadnya, tentu ia akan terbangun, begitu pula segenap perhatian dan kesadarannya akan kembali.
Para ilmuwan meneliti fenomena tidur, yaitu pada abad kedua puluh. Hasilnya adalah diketahui adanya beberapa hal, di antaranya berupa perubahan-perubahan pada suhu panas tubuh, kecepatan denyut jantung, dan kecepatan pernapasannya. Namun otak dan syaraf-syarafnya masih tetap berperan dan aktif, hanya untuk sementara alam kesadarannya tidak berfungsi.
Perlu diungkap dalam pembahasan ini adalah tentang pengertian tidur. Tidur adalah dalam bahasa Arab an-naum (tidur). Al-Isfahani mendefinisikan tidur dengan ungkapan “ melembutnya urat syaraf otak dengan kelembaban oksigen menuju ke otak.” Pendapat lain, tidur adalah suatu keadaan dimana Allah sedang menggemgam jiwa seseorang tanpa mati. Tidur disebut juga dengan mati kecil, sedang mati adalah tidur berat.
Ilmu Pengetahuan menyatakan bahwa tidur adalah proses biologis yang bergerak aktif di dalam otak dan memiliki efek tertentu pada tubuh. Di sisi lain pengertian tidur adalah merupakan sarana untuk melakukan pembersihan diri dari apa yang disebut “ sampah penyebab kelelehan”.
Dari tinjauan al-Quran, tidur adalah merupakan ayat-ayat Allah.
Sebagaimana firmannya dalam Quran Surat ar-Ruum Ayat 23:
وَمِنۡ ءَايَٰتِهِۦ مَنَامُكُم بِٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ وَٱبۡتِغَآؤُكُم مِّن فَضۡلِهِۦٓۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يَسۡمَعُونَ ٢٣
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (Q.S. Ar-Ruum : 23)
Tidur adalah sarana untuk istirahat. Seharian kita beraktivitas, maka pada saat malamlah kita beristirahat. Hal ini dijelaskan dalam al-Quran Surat An-Naba Ayat 9-10.
وَجَعَلۡنَا نَوۡمَكُمۡ سُبَاتٗا ٩  وَجَعَلۡنَا ٱلَّيۡلَ لِبَاسٗا ١٠
“dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat.  dan Kami jadikan malam sebagai pakaian”. (al-Quran Surat An-Naba Ayat 9-10.
Dari ayat tersebut kita bisa menyimpilkan, bahwa tidur adalah salah satu tanda-tanda keMahakuasaan Allah SWT.
Selain itu mati bisa disebut juga sebagai mati kecil, sebagaimana firman Allah dalam Quran Surat Az-Zumar Ayat 42.
ٱللَّهُ يَتَوَفَّى ٱلۡأَنفُسَ حِينَ مَوۡتِهَا وَٱلَّتِي لَمۡ تَمُتۡ فِي مَنَامِهَاۖ فَيُمۡسِكُ ٱلَّتِي قَضَىٰ عَلَيۡهَا ٱلۡمَوۡتَ وَيُرۡسِلُ ٱلۡأُخۡرَىٰٓ إِلَىٰٓ أَجَلٖ مُّسَمًّىۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يَتَفَكَّرُونَ ٤٢
“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.” (Quran Surat Az-Zumar Ayat 42)
Menurut Ar-Razi dalam tafsir Ibnu Abbas, dikatakan bahwa sesungguhnya arwah orang hidup dan orang yang telah wafat bertemu ketika dalam tidur, mereka saling mengenal sesuai dengan kehendak Allah SWT.

0 Komentar untuk "Fenomena Tidur"

Back To Top