ads
ads

HUBUNGAN TASAWUF DENGAN TAREQAT

HUBUNGAN TASAWUF DENGAN TAREQAT

Pada hakekatnya tarekat adalah suatu cara pensucian jiwa di dalam tasawuf yang ditempuh oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kemudian cara ini berkembang dan menjadi lembaga-lembaga yang terorganisir sedemikian rupa sehingga menjadi semacam organisasi permanen. Karena itu, sesungguhnya tarekat adalah lanjutan dari usaha pengikut - pengikut sufi untuk lebih menspesialisasikan praktek pensucian jiwa dengan sebuah sistem yang terpimpin atau terlembagakan. Dengan kata lain tarekat adalah formalisasi ajaran dan pengamalan tasawuf dalam bentuk yang lebih khusus. Tasawuf sebagai bentuk pensucian jiwa yang bersifat individual berubah menjadi pensucian jiwa yang bersifat komunal.
Namun istilah tarekat tidak lagi hanya bermakna tasawuf yang diatur dengan cara tertentu, tetapi memiliki wilayah makna yang lebih luas, termasuk di dalamnya ajaran sopan santun, cara berzikir, waktu beramal dan lain-lain. Bahkan tarekat merambah ke masalah shalat, zakat, puasa, haji dan jihad. Semuanya benar-benar tarekat dengan bimbingan dan aturan yang sudah ada dalam tarekat itu.
Dengan demikian tarekat adalah tasawuf yang telah melembaga, tasawuf yang telah bersifat kelompok dangan ajaran dan aturan serta cara-cara yang khas sesuai dengan bimbingan syekh yang mungkin telah ada secara turun-temurun. Tarekat adalah aliran atau cabang-cabang tasawuf yang dikembangkan oleh orang-orang tertentu yang telah mendapat restu dari tasawuf atau tarekat tempat belajar sebelumnya. Bahkan tarekat adalah merupakan mazhab-mazhab tasawuf.
Seperti halnya teologi dan fikih ada madzhabnya, demikian juga tasawuf banyak madzhabnya, madzhab dalam tasawuf disebut tarekat. Demikian menurut pandangan Ahmad Tafsir. Berbeda dengan Ahmad Tafsir, Harun Nasution memandang tarekat dari sisi intuisi. Ia beranggapan bahwa tarekat adalah organisasi para pengamal ajaran seorang Syaikh pendiri tarekat dimaksud. Dalam banyak kesempatan K.H. A. Sahibulwafa Tajul’Arifin (Abah Anom) menjelaskan bahwa tasawuf adalah proses pendekatan diri kepada tuhan sedangkan tarekat adalah metodenya.
Pada mulanya thariqah itu dilalui oleh sufi bersangkutan secara perseorangan, tetapi dalam perjalanan waktu thariqah itu diajarkan kepada orang lain, baik secara individual maupun secara kolektif. Pengajaran thariqah kepada orang lain ini dimulai di zaman al-Hallaj (w. 922 M) selanjutnya berkembang pada sufi-sufi besar lainnya.
0 Komentar untuk "HUBUNGAN TASAWUF DENGAN TAREQAT"

Back To Top