ads
ads

MENELUSURI HIKMAH MAULID NABI SAW.


MENELUSURI HIKMAH MAULID NABI SAW.
Oleh : Oo Hanapiah, M.Ag
Alumni Pascasarjana Program Studi Ilmu Tasawuf IAILM Suryalaya


Pada bulan ini banyak peristiwa bersejarah bagi umat Islam, antara lain: Nabi  Muhammad saw lahir, diangkat menjadi Rasul, melakukan hijrah, dan wafat Nabi SAW.
Dalam Kitab Al-Barjanjie disebutkan tanda-tanda kelahiran Nabi SAW sebagai berikut: Ketika Allah Ta’ala menghendaki terciptanya kenyataan hakikat Nabi Muhammad saw. Dan menghendaki kelahirannya berbentuk jasad dan ruh beserta sifat-sifatnya. Maka Allah memindahkan tempat nur tersebut kepada Aminah yang suci. Dan (Allah) Yang Maha Dekat lagi Maha Mengabulkan (semua permohonan) telah mengistimewakan Siti Aminah menjadi seorang ibu bagi Nabi yang terpilih. Dan diserukan keseluruh penjuru langit dan bumi bahwa nur kenabianya telah berada dalam kandungan ibunya. Dan menjadi semangatlah setiap orang dan bergembira terhadap hembusan sayup-sayup angin berita akan lahirnya bayi Muhammad saw. Bumi setelah lama mengalami tandus tidak menumbuhkan tanam-tanaman seakan-akan berhias dengan sutra halus menjadi subur. Dan buah-buahanpun segera menjadi masak dengan dahan-dahan kayu yang melengkung memudahkan untuk memetiknya. Setelah terdengar dikandungannya Nur Muhammad, maka setiap binatang ternak milik bangsa Quraisy bisa berbicara dengan bahasa Arab dengan terang lagi fasih. Dan beberapa kerajaan (kafir) hancur dan patung-patung tumbang hancur tersungkur. Dan binatang-binatang liar dibelahan bumi sebelah timur dan Barat serta binatang laut ikut serta riang gembira. Segenap penghuni alam turut merasakan kegembiraannya bagaikan peminum-minuman keras. Makhluk jin menjadi gembira sebab sudah dekat masa  bernaung kepada beliau (Muhammad saw), para dukun menjadi hancur namanya dan para pendeta menjadi ketakutan. Setiap pendeta menjadi kebingungan terhadap pemberitaan kebagusan sifat-sifat Muhammad saw. Pada suatu malam ibunya bermimpi, dikatakan kepadanya : “ Sungguh engkau Aminah telah mengandung jungjunan semesta alam dan sebaik-baik makhluk. Maka jika dia telah engkau lahirkan, berilah nama “Muhammad” , karena sesungguhnya kelak dia akan menjadi orang terpuji”.
Amalan di Bulan Rabiul Awwal
1.    Memperbanyak shalawat untuk Rasulullah SAW.
Di bulan ini setiap Muslim disunahkan untuk memperbanyak shalawat serta salam untuk Rasulullah SAW. Karena di bulan yang mulia ini telah tampak kebaikan yang merata kepada seluruh alam, telah tampak pula kebahagiaan orang-orang yang paling bahagia dengan terbitnya bulan penerang bumi, yaitu lahirnya Nabi Muhammad SAW di dunia ini.
2.    Bergembira dengan bersyukur atas hikmah kelahiran nabi SAW  pada 12 Rabi’ul Awwal.
Rabiul Awal adalah bulan bertabur pujian dan rasa syukur. Di bulan ini, seribu empat ratus tahun silam, terlahir makhluk terindah yang pernah diciptakan Allah SWT. Namanya Muhammad SAW. Kita patut memujinya, karena tiada ciptaan yang lebih sempurna dari Baginda Nabi SAW. Berkat beliau, seluruh semesta menjadi terang benderang. Kabut jahiliah tersingkap berganti cahaya yang memancarkan kedamaian dan ilmu pengetahuan. Karena itu kita wajib mensyukuri. Tiada nikmat yang lebih berhak untuk disyukuri dari nikmat wujudnya sang kekasih, Muhammad SAW.
3.    Bersedih pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal (Wafat Rasulullah SAW).
Di bulan ini setiap Muslim disunahkan untuk memperbanyak shalawat serta salam untuk Rasulullah SAW. Karena di bulan yang mulia ini telah tampak kebaikan yang merata kepada seluruh alam, telah tampak pula kebahagiaan orang-orang yang paling bahagia dengan terbitnya bulan penerang bumi, yaitu lahirnya Nabi Muhammad SAW di dunia ini.
Barang siapa membaca shalawat kepada nabi SAW, maka shalawat tersebut akan diperlihatkan kepada Nabi Muhammad SAW secara langsung. Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah Hadist: “Bershalawatlah kepadaku ! Karena sesungguhnya shalawat kalian akan diperlihatkan kepadaku”.
Allah SWT telah memerintahkan kita untuk bergembira atas rahmat yang Allah berikan kepada kita. Sedangkan Nabi Muhammad SAW adalah rahmat yang paling mulia dan yang paling besar bagi kita. Sebagaimana Allah SWT telah berfirman :
وما أرسلناك إلا رحمة للعالمين
” Tidaklah kami mengutusmu kecuali sebagai rahmat bagi semua yang ada dialam semesta” (QS. Al-Anbiya 107).
Peringatan Maulid Nabi mengandung beberapa Hikmah :
1.    Peringatan Maulid Nabi SAW mendorong orang untuk membaca shalawat, dan shalawat itu diperintahkan oleh Allah Ta’ala :
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya .” (QS Al-Ahzab: 56).
2.    Peringatan Maulid Nabi SAW adalah ungkapan kegembiraan dan kesenangan dengan beliau.
3.    Meneguhkan kembali kecintaan kepada Rasulullah SAW. Bagi seorang mukmin, kecintaan terhadap Rasulullah SAW. adalah sebuah keniscayaan, sebagai konsekuensi dari keimanan. Kecintaan pada utusan Allah ini harus berada di atas segalanya, melebihi kecintaan pada anak dan isteri, kecintaan terhadap harta, kedudukannya, bahkan kecintaannya terhadap dirinya sendiri. Rasulullah bersabda, “Tidaklah sempurna iman salah seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orangtua dan anaknya. (HR. Bukhari).”
4.    Meneladani perilaku dan perbuatan mulia Rasulullah SAW. dalam setiap gerak kehidupan kita. Allah SWT. bersabda :
لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِي رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٞ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأٓخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرٗا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab: 21)”
Kita tanamkan keteladanan Rasul ini dalam keseharian kita, mulai hal terkecil, hingga paling besar, mulai kehidupan duniawi, hingga urusan akhirat. Sesaat sebelum menghembuskan nafas terakhir, Rasul meninggalkan pesan pada umat yang amat dicintainya ini. Beliau bersabda : “Aku tinggalkan pada kalian dua hal, kalian tidak akan tersesat dengannya, yakni Kitabullah dan sunnah Nabi” (HR. Malik).
Nabi Muhammad Saw bersabda:
مَنْ أَحَبَّنِى كَانَ مَعِيْ فِي الْجَنـَّةِ
“Barang siapa yang senang, gembira, dan cinta kepada s
aya maka akan berkumpul bersama dengan saya masuk surga”. Dalam sebuah hadits dikatakan :
مَنْ عَظَّمَ مَوْلِدِىْ كُنْتُ شَفِيْعًا لَهُ يَـوْمَ الْقِيَا مَةِ. وَمَنْ أَنْفَقَ دِرْهَمًا فِى مَوْلِدِى فَكَأَ نَّمَا اَنْفَقَ جَبَلاً مِنْ ذَ هَبٍ فِى سَبِيْلِ اللهِ
“Barang siapa yang memulyakan / memperingati hari kelahiranku maka aku akan memberinya syafa’at pada hari kiamat. Dan barang siapa memberikan infaq satu dirham untuk memperingati kelahiranku, maka akan diberi pahala seperti memberikan infaq emas sebesar gunung fi sabilillah.
Sahabat Abu Bakar Ash-Shidiq berkata :
مَنْ أَنْفَقَ دِرْ هَماً فِى مَوْ لِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ رَفِيْقِيْ فِى الْجَنَّةِ
“Barang siapa yang memberikan infaq satu dirham untuk memperingati kelahiran Nabi Saw : akan menjadi temanku masuk surga”.
Sahabat Umar Bin Khoththob berkata :
 مَنْ عَظَّمَ مَوْ لِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَدْ أَحْيَا اْلإِسْلاَمَ
“Barang siapa yang memuliakan / memperingati kelahiran Nabi Saw, berarti telah menghidupkan Islam”.
Sahabat Ali Bin Abi Tholib berkata :
مَنْ عَظَّمَ مَوْ لِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَخْرُجُ مِنَ الدُّنْياَ اِلاَّ بِاْلإِ يْمَانِ
“Barang siapa yang memuliakan / memperingati kelahiran Nabi Saw, apabila pergi meninggalkan dunia pergi dengan membawa iman”.
Melihat besarnya pahala tersebut maka kaum muslimn muslimat selalu mengagungkan hari kelahiran Nabi SA
0 Komentar untuk " MENELUSURI HIKMAH MAULID NABI SAW. "

Back To Top