MATERI SKI DI MTs KELAS VII (20)
D. Proses
Hijrah Nabi Muhammad Ke Madinah
Umat
Islam di Makkah mayoritas telah hijrah ke Madinah, kecuali Abu Bakar dan Ali
bin Abi Thalib. Keduanya menemani Nabi Muhammad saw sampai mendapat perintah
dari Allah swt untuk berhijrah ke Madinah.
Nabi muhammad telah mempersiapkan hijrah hampir dua bulan dengan
perencanaan yang matang. Beliau menyiapkan rencana dengan melihat situasi dan
kondisi di kota Makkah. Adapun proses hijrah nabi Muhammad dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Ali Menggantikan Nabi Muhammad di tempat tidurnya
Kafir Quraisy
berencana membunuh Muhammad untuk mencegah nabi saw hijrah ke Madinah. Pada saat itu umat Islam
di Makkah tinggal sedikit. Sebelum turun perintah hijrah kepada nabi Muhammad,
beliau sudah meminta Abu Bakar untuk menemaninya. Setelah itu, Abu Bakar
menyiapkan dua ekor untanya yang diserahkan pemeliharaannya kepada Abdullah bin
Uraiqiz sampai nanti tiba waktunya diperlukan. Ketika turun perintah
hijrah dari
Allah SWT, Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar meninggalkan Makkah secara diam-diam untuk hijrah
ke Madinah.
Pada malam akan hijrah, Nabi Muhammad meminta Ali bin Abi Talib untuk
memakai mantelnya dan berbaring di tempat tidurnya. Nabi Muhammad saw berpesan
kepada Ali bin Abi Thalib, setelah Nabi hijrah, untuk tinggal dulu di Mekah
menyelesaikan barang-barang amanat orang yang dititipkan kepadanya. Maka, ketika
para
algojo kafir Quraisy mengintip ke tempat tidur Nabi Muhammad Saw, mereka melihat sesorang berbaring di
tempat tidur dan mengira bahwa Nabi Saw masih tidur. Setelah tahu bahwa yang
tidur adalah Ali bin Abi Thalib, mereka menyeretnya ke Masjid Haram dan
menyiksanya, lalu melepaskannya.
2. Gua
Tsur
Nabi Muhammad dan Abu
Bakar pergi ke Madinah melalui arah selatan dalam rangka mengelabui kafir
Quraisy. Mereka berdua menetap di dalam gua Tsur pada hari Jum’at, Sabtu, dan Ahad. Gua Tsur terletak di Jabal
Tsur yang berjarak lima
kilometer sebelah selatan Kota Makkah.
Selama berada di gua Tsur,
Nabi Muhammad telah merencakan secara matang untuk mengamankan proses
hijrahnya, antara lain:
a. Abdullah
bin Abu Bakar mendatangi gua setiap malam dan menyampaikan berita tentang rencana dan kegiatan kafir Quraisy.
Sebelum fajar ia sudah kembali ke Makkah sehingga seolah-olah ia selalu berada
di Makkah.
b. Amar
bin Fuhairah menggiring domba-domba gembalaannya ke dalam gua pada malam hari
sehingga Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar bisa minum susu domba. Amar menggiring kembali
domba-dombanya ke Makkah sebelum fajar setelah Abdullah bin Abu Bakar kembali
ke Makkah, agar jejak kaki Abdullah terhapus oleh jejak domba-domba itu.
c. Abdullah bin Ariqat
Laitsi, seorang kafir yang dapat dipercaya dan bekerja sebagai pemandu yang
diupah oleh Abu Bakar datang ke gua Tsur, setelah hari ke-tiga, membawa dua
ekor onta.
d. Pada
waktu itu Abu Bakar menawarkan satu dari unta itu kepada Nabi saw sebagai hadiah. Namun beliau (SAW) memaksa membeli
unta
itu. Abu Bakar (RA) pun akhirnya bersedia menerima pembayaran sebesar empat
ratus dirham. Unta dikenal sebagai unta Nabi saw yang dinamai Quswa.
e. Dengan
dipandu oleh Abdullah bin Ariqat, mereka berdua memulai perjalanan menuju
Madinah. Amar juga menyertai perjalanan mereka.
3. Suraqa
Ketika itu Quraisy
mengadakan sayembara dengan hadiah seratus ekor unta bagi orang yang dapat menyerahkan Nabi
Muhammad saw. Ketika terdengar kabar bahwa ada rombongan tiga orang sedang dalam
perjalanan, mereka yakin itu adalah Muhammad dan sahabatnya. Suraqa b. Malik b.
Ju’syum, salah seorang dari Quraisy, juga ingin memperoleh hadiah seratus ekor
unta. Tetapi ia ingin memperoleh hadiah seorang diri saja. Ia mengelabui
orang-orang dengan mengatakan bahwa itu bukan Muhammad. Tetapi diam-diam ia
menyuruh pembantunya untuk menyiapkan kuda dan perlengkapannya. Ketika tidak
ada orang yang melihatnya, ia segera memacu kendaraannya ke pesisir yang
ditunjukkan orang tersebut. Suraqah mengendarai kuda yang cepat, sehingga ia
bisa mengejar rombongan hijrah Nabi SAW tersebut dan jaraknya semakin dekat.
Nabi Saw tetap tenang, sementara Abu Bakar yang duduk di boncengan unta Nabi
SAW, terlihat cemas dan berkali-kali melihat ke belakang.
Setelah jarak makin
dekat, tiba-tiba kuda Suraqah terjerembab jatuh, Nabi SAW terus saja berjalan
tanpa memperdulikan Suraqah yang mengejarnya. Setelah berhasil mendekati lagi,
Suraqah menyiapkan anak panahnya, tetapi lagi-lagi kudanya terjerembab,
sementara Nabi SAW terus berjalan. Masih juga penasaran, setelah berhasil
membebaskan kudanya, ia mengejar lagi, tetapi untuk ketiga kalinya, kudanya
terjerembab dan kali ini diikuti dengan debu yang bertaburan di udara. Sadarlah
Suraqah bahwa orang yang dikejarnya bukanlah orang sembarangan.
Setelah berhasil
membebaskan kudanya dan tidak ada lagi niat untuk menangkap atau membunuh Nabi
SAW, ia berhasil mendekati rombongan beliau dan memanggilnya. Setelah
berhadapan dengan Nabi SAW, ia meminta maaf dan memohon untuk tidak
diapa-apakan. Ia juga menawarkan untuk memberikan perbekalan yang dibawanya.
Nabi SAW memaafkannya tetapi menolak pemberiannya, hanya saja beliau meminta
untuk merahasiakan pertemuannya itu.
Sesaat kemudian Nabi SAW
berkata pada Suraqah, "Wahai Suraqah, bagaimana perasaanmu jika engkau
memakai dua gelang Kisra?"
“Kisra bin Hurmuz?"
Suraqah tercengang tak mengerti.
Nabi SAW tersenyum
memandang ekspresi Suraqah, tetapi beliau tidak menjelaskan lebih lanjut.
Kemudian beliau meninggalkannya meneruskan perjalanan hijrah.
Pada masa kekhalifahan
Umar bin Khaththab, datang ghanimah dari Persia yang telah dikalahkan pasukan
muslim. Umar teringat akan kisah Nabi SAW bersama Suraqah, ia mencari dua gelang Kisra
di antara tumpukan ghanimah. Setelah ditemukan, Umar memanggil Suraqah dan
berkata, "Pakailah dua gelang ini, naiklah ke mimbar dan angkat tanganmu,
lalu katakan, : Maha benar Allah dan RasulNya."
4. Masjid
Quba'
Setelah menempuh
perjalanan 7 hari, Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar sampai di Quba’, sebuah desa
yang terletak dua mil di selatan Madinah. Beliau membangun Masjid dan merupakan
Masjid pertama dalam sejarah Islam. Beliau tinggal di Quba’ selama empat hari. Pada
Jum’at pagi beliau berangkat dari Quba’ menuju ke Madinah. Ketika sampai di perkampungan
Bani Salim bin Auf, waktu shalat Jum’at
tiba. Nabi Muhammad melaksanakan shalat jumat disana. Inilah Jum’at dan khutbah
yang pertama dalam Islam.
5. Tiba di Madinah
Setiba nabi Muhammad saw di
Madinah, Program pertama beliau adalah menentukan tempat di mana akan dibangun Masjid. Beliau melepaskan untanya
dan menetapkan tempat berhenti untanya sebagai masjid. Ternyata untanya berhenti di tanah
milik dua orang anak yatim. Maka Nabi saw minta keduanya untuk menjual tanahnya. Namun keduanya ingin memberikan tanahnya sebagai hadiah. Tapi Nabi saw tetap
ingin membayar harga tanah itu sebesar sepuluh dinar. Dan Abu Bakar menyerahkan uang kepada mereka
berdua.
Nabi Muhammad saw tinggal
di rumah Abu Ayyub al Anshari sampai selesai pembangunan
Masjid Nabawi dan tempat tinggal beliau. Seluruh sahabat bersama Nabi saw ikut membangun Masjid Nabawi, sebagaimana mereka melakukan
bersama-sama dalam pembangunan Masjid Quba’.
Beberapa hari kemudian,
istri Nabi (SAW); Saudah (RA); dua putri beliau Fatimah (RA) and Ummu Kulsum
(RA), Usamah bin Zaid (RA), ‘Aisyah (RA) dan Ummu Aiman (RA) juga menyusul
hijrah ke Madinah dibawah kawalan Abdullah bin Abu Bakar (RA). Adapun putri
beliau seorang lagi, Zainab (RA), baru diijinkan hijrah ke Madinah setelah
terjadi peperangan Badar.
Di Madinah, Rasulullah
(SAW) memanjatkan doa
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي ثَمَرِنَا
وَبَارِكْ لَنَا فِي مَدِينَتِنَا وَبَارِكْ لَنَا فِي صَاعِنَا وَبَارِكْ لَنَا
فِي مُدِّنَا اللَّهُمَّ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ عَبْدُكَ وَخَلِيلُكَ وَنَبِيُّكَ
وَإِنِّي عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ وَإِنَّهُ دَعَاكَ لِمَكَّةَ وَإِنِّي أَدْعُوكَ
لِلْمَدِينَةِ بِمِثْلِ مَا دَعَاكَ لِمَكَّةَ وَمِثْلِهِ مَعَهُ
Artinya : Ya Allah,
berkahilah buah-buahan kami, berkahilah kota kami, berkahilah Sha' kami, &
berkahilah Mud kami. Ya Allah, Nabi Ibrahim adl hamba-Mu & kekasih-Mu.
Sedangkan aku adl hamba & Nabi-Mu. Dia berdo'a kepada-Mu bagi kemakmuran
Makkah, & aku berdo'a kepada-Mu bagi kemakmuran Madinah, seperti Ibrahim
mendo'akan kota Makkah (HR. Muslim :2437)
0 Komentar untuk "MATERI SKI DI MTs KELAS VII (20)"