MATERI SKI SEMESTER GANJIL KELAS VII 3
D. Kondisi Politik Masyarakat Arab sebelum Islam
Pada masyarakat
arab pra Islam dapat dibagi berdasarkan territorial kepada dua bagian yaitu:
1. Penduduk
kota (al-hadharah) yang tinggal di kota perniagaan jazirah Arabia, seperti
Mekkah, Madinah. Kota Mekkah merupakan kota penghubung perniagaan Utara dan
selatan, para pedagang dengan khalifah-khalifah yang berani membeli barang
dagangan dari India dan Cina di Yaman dan menjualnya ke Syiria di Utara.
2. Penduduk
pedalaman yang mengembara dari satu tempat ke tempat lain. Cara mereka hidup
adalah nomaden, berpindah dari suatu daerah ke daerah lain, mereka tidak
mempunyai perkampungan yang tetap dan mata pencaharian yang tepat bagi mereka
adalah memelihara ternak, domba dan unta.
Sebelum
kelahiran Islam, ada tiga kekuatan politik besar yang mempengaruhii politik
Arab; yaitu kekaisaran Nasrani Byzantin, kekaisaran Persia yang memeluk agama
Zoroaster, serta Dinasti Himyar yang berkuasa di Arab bagian selatan.
Kekaisaran
Bizantium dan Kekaisaran Romawi Timur dengan ibu kota Konstantinopel merupakan
bekas Imperium Romawi dari masa klasik. Pada permulaan abad ke-7, wilayah
imperium ini telah meliputi Asia kecil, Siria, Mesir dan sebagian daeah Itali
serta sejumlah kecil wilayah di pesisir Afrika Utara juga berada di bawah
kekuasaannya.
Sedangkan
kekaisaran Persia berada di bawah kekuasaan dinasti Sasanid (sasaniyah). Ibu
kota persia adalah al-Madana’in, terletak sekitar dua puluh mil di sebalah
tenggara kota Baghdad yang sekarang. Wilayah kekuasaannya terbentang dari Irak
dan Mesopotamia hingga pedalaman timur Iran dewasa ini serta Afganistan.
Kondisi
politik Jazirah arab terpengaruhi oleh dua hal, yaitu pertama, interaksi dunia
Arab dengan kekaisaran Byzantin dan Persia. Kedua, persaingan antara
yahudi, agama Nasrani dan Zoroaster.
Bangsa Arab
terdiri beberapa suku. Mereka memiliki rasa cinta berlebihan terhadap sukunya.
Tidak jarang, Peperangan terjadi antar suku. Seperti perang Fujjar,
perang saudara yang terkenal karena terjadi beberapa kali. Pertama perang
antara suku Kinanah dan Hawazan, kemudian Quraisy dan Hawazan serta Kinanah dan
Hawazan lagi. Peperangan Fujjar terjadi 15 tahun sebelum Rasul diutus.
Selain itu, di
Jazirah Arab terdapat Beberapa kerajaan yang pernah ada, antara lain:
1. Kerajaan Kindah (480-529 M).
Dia adalah satu-satunya
kerajaan yang berdiri di tengah-tengah Jazirah Arab di antara hukum yang diatur
berdasarkan kabilah. Namun, kerajaan ini berumur sangat pendek. Raja pertama
kerajaan ini bernama Hajar Akil al-Mirar. Dia tunduk di bawah kerajaan Himyar
di Yaman. Cucunya yang bernama Harits bin ‘Amr berhasil meluaskan pengaruhnya
ke Hirah. Namun, kerajaan mereka hancur dan kembalilah kerajaannya pada
kehidupan kabilah. Penyair yang bernama Imruul Qais salah seorang pengarang
syair-syair masa jahiliah menisbat-kan dirinya pada raja-raja Kindah. Dia telah
berusaha untuk membangun kembali kerajaan leluhurnya, namun gagal.
2. Kerajaan Ma’in dan Kerajaan Qatban (1200SM-700SM)
Kedua
kerajaan ini hidup di satu zaman. Keduanya adalah kerajaan paling awal di
Yaman. Namun, sejarah tentang kedua kerajaan itu sangatlah sedikit.
3. Kerajaan Saba’ (955 SM-115 M)
Kerajaan Saba’ ini berdiri setelah runtuhnya kerajaan Ma’in dan Qatban.
Kerajaan Saba’ juga meliputi Hadharmaut. Ibukotanya adalah Ma’rab. Kerajaan ini
menjadi terkenal disebabkan dua hal.
Pertama, adanya Ratu Bilqis. Kisah tentang ratu ini dengan Nabi Sulaiman
disebutkan dalam surah an-Naml.
Kedua, Bendungan Ma’rab yang besar. Bendungan ini menjadikan Yaman
menjadi sebuah negeri yang makmur dan sejahtera. Namun, kemudian bendungan ini
hancur. Maka, terjadilah sebuah bencana air bah yang dahsyat. Akhirnya,
penduduk setempat banyak yang pindah ke wilayah utara. Peristiwa ini sekaligus
menjadi tanda kehancuran Saba’ dan berdirinya kerajaan Himyar.
Allah berfirman,
لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي
مَسْكَنِهِمْ ءَايَةٌ جَنَّتَانِ عَن يَمِينٍ وَشِمَالٍ كُلُوا مِن رِّزْقِ
رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ {15} فَأَعْرَضُوا
فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنَاهُمْ بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ
ذَوَاتَيْ أُكُلٍ خَمْطٍ
وَأَثْلٍ وَشَىْءٍ مِّن سِدْرٍ
قَلِيلٍ {16}
Artinya :
15. Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman
mereka Yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada
mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan)
Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik
dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun". 16. tetapi mereka
berpaling, Maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besardan Kami ganti
kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah
pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr (Saba’: 15-16)
4. Kerajaan Himyar
Kerajaan ini berdiri
setelah runtuhnya kerajaan Saba’ dan menjadikan Zhafar sebagai ibukotanya.
Raja-rajanya menggelari dirinya dengan Tababi’ah. Saba’ dan Himyar meninggalkan
peninggalan-peninggalan yang menunjukkan keagungan kemajuan yang dicapai dua
kerajaan ini.
Kerajaan
ini kemudian semakin mundur di akhir-akhir pemerntahannya. Sehingga, Yaman
diduduki oleh orang-orang Romawi dan disusul kemudian oleh Persia.
5. Pendudukan Romawi di Yaman
Dzunuwas raja Himyar yang
memeluk agama Yahudi memberi pilihan kepada orang-orang Masehi Najran antara
memeluk agama Yahudi atau mereka harus mati. Temyata mereka lebih
baik memiliki mati daripada dipaksa harus memeluk agama Yahudi. Maka, dia
segera menggali parit dan mereka dibakar di dalam parit itu.
قُتِلَ أَصْحَابُ اْلأُخْدُودِ {4}
النَّارِ ذَاتِ الْوَقُودِ {5} إِذْ هُمْ عَلَيْهَا قُعُودُُ{6}
“Binasalah orang-orang yang membuat parit,
yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar, ketika mereka duduk di
sekitarnya.”(al-Buruuj : 4-6)
Sebagian
mereka melarikan diri dan meminta bantuan kepada penguasa Habasyah yang
menganut agama Kristen (an-Najasyi) yang kemudian meminta bantuan pada kaisar
Romawi-pelindung agama Kristen. Kaisar kemudian mengirimkan kapal perang dan
senjata. Maka, Najasyi mampu menaklukkan kota Yaman berkat komandannya yang
ber-nama Arbath.
Pada
saat itu salah seorang pembantu dekatnya yang bernama Abrahah melakukan
pemberontakan dan akhirnya membunuhnya. Maka, jadilah Abrahah penguasa di
Yaman. Peristiwa ini terjadi pada saat hidupnya Abdul Mutthalib bin Hasyim,
kakek Rasulullah.
6. Pendudukan Orang-Orang Persia
atas Yaman
Salah
seorang anak raja Himyar yang bernama Saif bin Dzi Yazan melarikan diri ke
Persia. Dia meminta bantuan kepada orang-orang Persia untuk mcngeluarkan
orang-orang Habasyah dari negerinya. Maka, mereka pun bergerak dan mampu
mengalahkan orang-orang Romawi.
Kisra
Persia memerintahkan agar mengangkat Saif sebagai raja untuk seluruh Yaman.
Setelah Saif terbunuh, Kisra mengirim Wahruz menjadi penguasa di Yaman dan
tunduk di bawah pemerintahan Persia. Setelah Wahruz meninggal dia digantikan
oleh anak-anak dan cucu-cucunya.
Tatkala
Rasulullah diangkat sebagai Rasul, penguasa Yaman asal Persia saat itu adalah
Badzan-salah seorang keturunan Wahruz. Rasulullah mengajak Badzan untuk memeluk
Islam, la menyambut ajakan itu dan masuk agama Islam.
7. Kerajaan Hirah,
sejarah keamiran Hirah ini
mulai sejak abad 111 M. dan terus berdiri sampai lahirnya Islam. Kerajaan ini telah
berjasa juga terhadap kebudayaan Arab, karena warga negaranya, banyak
mengadakan perjalanan-perjalanan diseluruh jazirah Arab terutama untuk berniaga,
dalam pada itu mereka juga menyiarkan kepandaian menulis dan membaca. Karena
itu mereka dapat dianggap sebagai pennyiar ilmu pengetahuan di jazirah Arab.
8. Kerajaan Ghassan,
nama Ghassan itu
berasal dari mata air di Syam yang disebut " Ghassan". Kaum
Ghassan memerintah dibagian selatan dari negeri Syam dan dibagian utara dari
jazirah Arab. Mereka telah mempunyai kebuayaan yang tinggi, dan menganut agama
Masehi yang diterimanya dari bangsa Romawi dan merekalah yang memasukkan agama
Masehi itu ke jazirah Arab.
9. Hijaz,
Hijaz berbeda dengan
negeri-negeri arab yang lain. Negeri Hijaz belum pernah dijajah, diduduki dan
dipengaruhi negara-negara asing. Hal itu dikarenakan letak geografis dan negeri
miskin, sehingga tidak menarik negara-negara lain untuk menjajahnya.
Kota
terpenting di daerah ini adalah Mekkah, tempat ka'bah berada. Pada awalnya, Mekkah dan
Ka'bah dikuasai oleh Nabi Ismail, kemudian putra sulungnya Nabit, dan
dilanjutkan oleh penguasa-penguasan kabilah Jurhum. Kemudian suku Jurhum
diganti oleh suku Khuza'ah, yang datang dari Yaman setelah runtuhnya bendungan Ma'rib,
dan berkusa di Mekkah selama 300 th.
Dalam abad V M, Suku
Quraisy merebut kekuasaan Mekkah dan Ka'bah dari Khuza'ah. Mekkah mengalami
kemajuan dibawah kekuasaan Suku Quraisy. Untuk mengurus Mekkah dan mengamankan
para penziarah yang datang ke kota Makkah,
suku Quraisy mendirikan semacam pemerintahan. Selain itu, suku Quraisy mangatur urusan yang berkenaan dengan ka'abah. Ada sepuluh
(10) jabatan tinggi yang dibagikan kepada kabilah dari suku Quraisy yaitu :
a. Hijabah (penjara kunci ka’bah)
b. Siqayah (penjara air mata Zam
zam)
c. Diyat (Kekuasaan hakim sipil dan
criminal)
d. Sifarah (kuasa usaha Negara atau
duta)
e. Liwa (jabatan ketentaraan)
f. Rifadah (pengurus pajak bagi
fakir miskin)
g. Nadwah (jabatan ketua dewan)
h. Khaimman (pengurus balai
musyawarah)
i. Khazinah (jabatan administrasi
keuangan)
j. Azlim (penjaga panah peramal)
untuk mengetahui pendapat para dewa-dewa.
0 Komentar untuk "MATERI SKI DI MTs SEMESTER GANJIL KELAS VII 3 "