MATERI SKI DI MTs SEMESTER GANJIL KELAS VII (13)
E.
Perjanjian Aqabah

1. Mereka menyatakan setia kepada Nabi Muhammad saw.
2. Mereka menyatakan rela berkurban harta dan jiwa.
3. Mereka bersedia ikut menyebarkan ajaran Islam yang dianutnya.
4. Mereka menyatakan tidak akan menyekutukan Allah swt.
5. Mereka menyatakan tidak akan membunuh.
6. Mereka menyatakan tidak akan melakukan kecurangan dan kedustaan.
Baiat pertama disebut bai’at
wanita karena tidak meliputi perang dan perang tidak terjadi, kecuali setelah
pembinaan pikiran dan akidah pada tiap orang. Strategi pengembangan Islam di Yastrib, Nabi
Muhammad mengirim Mus’ab bin umair bergabung dengan rombongan yang pulang ke
Yatsrib. Tugas Mus’ab adalah untuk
membantu penduduk Yatsrib yang telah menyatakan keislamannya dalam menyebarkan
ajaran Islam di kota tersebut. Dia membacakan Al-Qur’an menjelaskan tentang
Islam kepada mereka. Selanjutnya Mus’ah menjadi guru mengaji di Madinah dan
imam dalam shalat, karena golongan Aus dan Khazraj membenci kalau salkh satu
dari mereka rnenjadi imam.
Pada tahun ke-13 kenabian
bertepatan dengan tahun 622 M, jamaah Yatsrib datang kembali ke kota Mekkah
untuk melaksanakan ibadah haji. Jamaah tersebut berjumlah sekitar 73 orang.
Setibanya di kota Mekkah mereka menemui Nabi Muhammad saw. dan atas nama
penduduk Yatsrib mereka menyampaikan pesan untuk disampaikan kepada Nabi
Muhammad saw. Pesan itu adalah berupa permintaan masyarakat Yatsrib agar Nabi Muhammad
saw. bersedia datang ke kota mereka, memberikan penerangan tentang ajaran Islam
dan sebagainya. Permohonan itu dikabulkan Nabi Muhammad saw. dan beliau
menyatakan kesediaannya untuk datang dan berdakwah di sana. Untuk memperkuat
kesepakatan itu, mereka mengadakan perjanjian kembali di bukit Aqabah.
Karenanya, perjanjian ini di dalam sejarah Islam dikenal dengan sebutan
Perjanjian Aqabah II.
Adapun Isi Perjanjian
Aqabah kedua ini adalah:
1.
Penduduk Yatsrib siap dan bersedia melindungi Nabi Muhammad saw.
2.
Penduduk Yatsrib ikut berjuang dalam membela Islam dengan harta dan jiwa.
3.
Penduduk Yatsrib ikut berusaha memajukan agama Islam dan menyiarkan kepada
sanak saudara mereka.
4.
Penduduk Yatsrib siap menerima segala resiko dan tantangan.
Setelah pelaksanaan Baiat, Nabi Muhammad saw. meminta 12 pemimpin
sebagai naqib kepada kaum mereka, dalam rangka merealisasikan baiat. Komposisi
12 itu terdiri 9 orang dari Kabilah
Khazraj, dan 3 dari kabilah Aus, mereka
itu adalah:
Naqib-nabib
kepada al-Khazraj
1.
As’ad bin Zurarah bin Ads
2.
Sa’d bin al-Rabi’ bin Amru
3.
Abdullah bin Rawahah bin Tha’labah.
4.
Rafi bin Malik bin al-Ajlan
5.
Al-Bara’ bin Marur bin Sakhr
6.
Abdullah bin Amru bin Hiram
7.
Ubadah bin al-Samit bin Qais
8.
Sa’d bin Ubbadah bin Dulaim
9.
Al-Munzir bin Amru bin Khanis
Naqib-naqib
kepada al-Aws
1. Usaid bin Hudhair bin Simak
2. Sa’d bin Khaithamah bin al-Harith
3. Rifa’ah bin Abd al-Munzir bin Zubair
Dengan itu Rasulullah menegaskan kepada mereka
dengan sabdanya: “Kamu semua adalah penjamin sebagaimana golongan al-Hawariyun
adalah penjamin kepada Isa bin Mariam dan aku adalah penjamin kepada umat ku”
Jawab mereka sebulat suara dengan lafaz; “Ya”.
Dengan
keputusan ini terbukalah di hadapan Nabi Muhammad saw. harapan baru untuk
memperoleh kemenangan karena telah mendapat jaminan bantuan dan perlindungan
dari masyarakat Yatsrib. Sebab itu pula, kemudian Nabi Muhammad saw.
memerintahkan kepada sahabat-sahabatnya untuk hijrah ke Yatsrib, karena di kota
Mekkah mereka tidak dapat hidup tenang dan bebas dari gangguan, ancaman dan
penyiksaan dari orang-orang kafir Quraisy.
Selain
itu, ada beberapa faktor yang mendorong Nabi Muhammad saw. memilih Yatsrib
sebagai tempat hijrah umat Islam. Faktor-faktornya antara lain:
1. Yatsrib adalah tempat yang paling dekat.
2. Sebelum diangkat menjadi nabi, beliau telah mempunyai hubungan baik dengan
penduduk kota tersebut. Hubungan itu berupa ikatan persaudaraan karena kakek
Nabi, Abdul Mutholib beristerikan orang Yatsrib. Di samping itu, ayahnya
dimakamkan di sana.
3. Penduduk Yatsrib sudah dikenal Nabi karena kelembutan budi pekerti
dan sifat-sifatnya yang baik.
4. Bagi diri Nabi sendiri, hijrah merupakan keharusan selain karena
perintah Allah swt.
Dengan
demikian, langkah-langkah strategis yang sangat menguntungkan bagi dakwah Islam
telah dicanangkan. Beliau telah memiliki kesiapan yang sangat matang, selain
karena telah mendapat dukungan dari penduduk Yatsrib, juga karena secara fisik
dan mental beliau telah siap meninggalkan kota kelahirannya untuk meneruskan
perjuangan dalam menegakkan kalimah tauhid.
0 Komentar untuk "MATERI SKI DI MTs SEMESTER GANJIL KELAS VII (13)"