MATERI SKI DI MTs SEMESTER GANJIL KELAS VII (10)
B. Dakwah
Jahr
Ketika perintah dakwah terang-terangan turun, Nabi
Muhammad mengundang Bani Hasyim dan beberapa orang Bani
Al-Muthalib bin Al-Manaf. Nabi menyeru
kepada kaumnya menyembah dan berserah
diri kepada Allah. Namun semua kerabatnya menentang
Rasulullah, hanya Abu Thaliblah yang tidak menantang. Dia tidak masuk Islam
tapi dia mendukung dakwah Nabi Muhammad dan melindunginya dari gangguan kaum
kafir Quraisy.
Setelah Nabi merasa yakin terhadap dukungan dan
janji Abu Thalib untuk melindunginya dalam menyampaikan wahyu Allah, beliau
berdiri diatas Shafa, lalu berseru :
“ Wahai semua orang!” maka semua orang berkupul
memenuhi seruan beliau, lalu beliau mengajak mereka kepada tauhid dan iman
kepada risalah beliau serta iman kepada hari akhirat.”
Dari yang hadir disitu, Abu Lahab angkat bicara “
Celakalah engkau untuk selama-lamanya, untuk inikah engkau mengumpulkan kami.” Lalu turun surat Al Lahab.
Sejak itulah, dakwah Nabi terdengar seluruh
Mekkah, kemudian turun ayat surat Al Hijr 94
yang memerintahkan berdakwah secara terang-terangan.
فَاصْدَعْ بِمَاتُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ {94}
Artinya 94. Maka
sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.
Kaum Quraisy merasa terganggun dengan dakwah Nabi,
karena kepercayaan mereka mulai dipermasalahkan dan berhala-berhala mereka
ditentangnya. Mereka mengakui sosok Nabi Muhammad sebagai orang yang jujur.
Mereka berusaha menghentikan dakwahnya dengan cara mendekati pamannya, Abu
Thalib. Mereka mengharapkan Abu Thalib bisa merayu Nabi Muhammad saw untuk
menghentikan dakwanya. Tapi Abu thalib menolak permintaan mereka.
Maka mereka pun pulang dengan tangan hampa sehingga Nabi bisa melanjutkan dakwah, menampakkan agama Allah dan
menyeru kepadaNya.
Semenjak penolakan itu, kafir Quraisy berusaha menghentikan nabi dengan
berbagai cara, antara lain menjelek-jelekkan ajaran Islam, membangkitkan
keragu-raguan, menyebarkan anggapan-anggapan yang menyangsikan ajaran-ajaran
beliau dan diri beliau, Melawan Al-Qur’an dengan dongeng orang-orang dahulu dan
menyibukkan manusia dengan dongeng-dongeng itu, agar mereka meninggalkan
Al-Qur’an, dan penyiksaan terhadap para pengikut nabi.
Kafir Quraisy berusaha menawarkan untuk mempertemukan
Islam dan jahiliyah. Mereka akan mengikuti ajaran Nabi tanpa meninggalkan
ajaran mereka, di lain pihak Nabi Muhammad saw dan pengikutinya mengikuti tata
cara ibadah mereka tanpa meninggalkan ajaran Islam. Nabi Muhammada dengan tegas
menolak penawaran mereka. Peristiwa tersebut diabadikan dalam surat al
Kaafirun.
قُلْ يَاأَيُّهَا الْكَافِرُونَ
{1} لآَأَعْبُدُ مَاتَعْبُدُونَ {2} وَلآَأَنتُمْ عَابِدُونَ مَآأَعْبُدُ {3}
وَلآَأَنَا عَابِدُُ مَّاعَبَدتُّمْ {4} وَلآَأَنتُمْ عَابِدُونَ مَآأَعْبُدُ
{5} لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ {6}
Artinya : 1. Katakanlah: "Hai orang-orang
kafir, 2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. 3. dan kamu bukan
penyembah Tuhan yang aku sembah. 4. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa
yang kamu sembah, 5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang
aku sembah. 6. untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
Nabi Muhammad mempertegas larangan adanya
pencampuran ajaran Islam dengan ajaran Lain. Penolakan akan tawaran lunak oleh
Nabi Muhammad saw, membuat kafir Quraisy semakin marah. Mereka melakukan
pemboikotan (embargo) terhadap para pengikut Nabi Muhammad dan kaumnya Mereka menulis selembar kesepakatan pemutusan
hubungan total dengan Bani Hasyim dan Bani Abdil-Muththalib. Pengumunan
tersebut digantung di salah satu sudut Ka’bah. Adapun isi pengumuman adalah:
1. Barang siapa yang setuju dengan agama Muhammad, berbelas kasihan kepada
salah seorang pengikutnya yang masuk Islam, atau memberi tempat singgah pada
salah seorang dari mereka, maka ia dianggap sebagai kelompoknya dan diputuskan
hubungan dengannya.
2.
Tidak boleh menikah
dengannya atau menikahkan dari mereka.
3.
Tidak boleh berjual
beli dengan mereka.
Nabi
Muhammad saw bersama bani Hasyim dan Bani Mutholib hidup terisolir dan tinggal
di lemabah Bani Hasyim. Kaum Quraisy semakin memperketat isolasinya kepada Nabi dan para shahabatnya
sehingga mereka tidak memiliki bekal makanan. Kesulitan mereka sampai pada
kondisi hanya makan dedaunan. Umat Islam tetap sabar dan tegar dari tekanan yang mencelakakan ini dengan terus
mengharapkan pertolongan Allah.
Di tengah penderitaan inilah Allah swt. memberikan pertolongan dengan berbagai cara.
Seperti Hisyam bin Amr, seorang kafir membawa untanya penuh makanan di malam hari ke Bani
Hasyim dan Bani Muththalib. Begitu sampai di dekat lembah ia lepaskan kendali
untanya. Ada juga orang-orang kafir bergabung di lembah Bani Hasyim dengan motivasi
kesukuan dan kekerabatan. Embargo atau pemboikotan berlangsung selama tiga tahun.
Pada
tahun ketiga, Hisyam bin Amr mengajak Zuhair bin Abi Umayyah bin Al Mughirah, untuk
membatalkan pemboikotan tersebut. Mereka berdua mengajak 3 orang lagi yaitu, Muth’im
bin Adiy, Abul Buhturiy bin Hisyam, dan Zam’ah bin Al-Aswad bin Al-Muththalib. Berlima
bertemu malam hari di sebuah bukit di Mekah dan bersepakat
untuk membatalkan pengumuman pembokiotan.
Dan ketika datang pagi hari mereka pergi ke tempat pertemuannya. Mereka menyatakan
penolakan terhadap pemboikotan atau embargo yang dilakukan orang-orang Quraisy.
Mereka ingin merobek pengumuman yang tergantung di sudut Kabah. Abu Jahal
berusaha menghalangi mereka berlima. Dan Abu Thalib saat itu
berada di salah satu sudut masjid menyaksikan pertarungan yang terjadi di
antara mereka.
Kemudian Muth’im bin Adiy berdiri ke tempat ditempelkannya pengumuman
itu untuk merobeknya, dan ternyata pengumuman itu sudah dimakan tanah kecuali
kalimat ‘Bismikallahumma’ yang menjadikan kebiasaan orang Arab menulis
surat. Setelah
itu berakhir pemboikotan terhadap Nabi Muhammad saw dan pengikutnya.
Kafir
Quraisy tetap menekan dan menyiksa para pengikut Nabi Muhammad saw. Hingga nabi
Memerintahkan pengikutnya untuk hijrah dan keluar dari Mekkah.
0 Komentar untuk "MATERI SKI DI MTs SEMESTER GANJIL KELAS VII (10) "