AQIDAH AKHLAK KELAS 7 REVISI 2017 TENTANG ASHABUL KAHFI
Ashabul Kahfi
Ashabul Kahfi adalah 7 pemuda yang mendapat petunjuk dan beriman kepada Allah, mereka menyelamatkan iman dan tauhid pada Allah SWT dengan cara melarikan diri dari kekejaman raja Dikyanus yang memaksanya untuk menyembahnya dan menyembah berhala-berhala di lingkungan istananya. Lalu mereka nantinya tertidur lelap dalam gua selama 309 tahun.
Banyak yang berpendapat
lokasi gua terdapat di Yordania di perkampungan Al-Rajib atau dalam Al-Quran di
sebut Al-Raqim, yang berjarak 1.5 km dari kota Abu A’landa dekat kota Amman-
Yordania. Raja Abdullah ke 2 (Raja
Yordania) telah meresmikan untuk mendirikan di muka gua Ashabul Kahfi masjid
dan ma’had yang diberi nama “Masjid Ashabul
Kahfi”. Nama nama pemuda Ashhabul Kahfi adalah
Maksalmina, Martinus, Kastunus, Bairunu, Danimus, Yathbunus dan Thamlika
adapun anjingnya bernama Qithmir. Allah
berfirman dalam surat AlKAhfi: 13-14:
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ
آَمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى (13)
وَرَبَطْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَنْ نَدْعُوَ مِنْ دُونِهِ إِلَهًا لَقَدْ قُلْنَا
إِذًا شَطَطًا (14)
“Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya.
Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Rabb mereka
dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk; (QS. 18:13). Dan Kami telah meneguhkan hati mereka di
waktu mereka berdiri lalu mereka berkata:"Rabb kami adalah Rabb langit dan
bumi, kami sekali-kali tidak menyeru Ilah selain Dia, sesungguhnya kami kalau
demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran. (QS.
18:14)”.
Mulanya, Diqyanus ialah seorang penyembah berhala yang amat fanatik. Ia menyebar mata-mata ke seluruh negeri Syam untuk mengetahui orang-orang yang tidak menyembah berhala. Jika ia menemukan orang yang tidak menyembah berhala seperti yang Diqyanus lakukan maka, ia mereka akan diseret ke hadapan Diqyanus. Mereka yang tidak menyembah berhala akan di seret ke alun-alun dan dipenggal di sana. Diqyanus ialah manusia dengan hati bagai batu. Ia tertawa lebar menyaksikan jerit dan tangisan keluarga yang ditinggal dan disaksikan oleh seluruh penduduk Syam. Setiap kali kaisar Romawi mengabarkan bahwa ia sangat senang dengan kepemimpinan Diqyanus. Maka, Diqyanus segera menggelar pesta besar.
Mulanya, Diqyanus ialah seorang penyembah berhala yang amat fanatik. Ia menyebar mata-mata ke seluruh negeri Syam untuk mengetahui orang-orang yang tidak menyembah berhala. Jika ia menemukan orang yang tidak menyembah berhala seperti yang Diqyanus lakukan maka, ia mereka akan diseret ke hadapan Diqyanus. Mereka yang tidak menyembah berhala akan di seret ke alun-alun dan dipenggal di sana. Diqyanus ialah manusia dengan hati bagai batu. Ia tertawa lebar menyaksikan jerit dan tangisan keluarga yang ditinggal dan disaksikan oleh seluruh penduduk Syam. Setiap kali kaisar Romawi mengabarkan bahwa ia sangat senang dengan kepemimpinan Diqyanus. Maka, Diqyanus segera menggelar pesta besar.
Suatu hari Diqyanus,
mengadakan pesta pernikahan besar. Ia mengundang seluruh rakyatnya untuk hadir
tanpa terkecuali. Seluruh penduduk diperintahkan agar menghias rumahnya dengan
lampu-lampu yang cantik. Hari yang dinanti nati itu pun tiba. Orang-orang
berkumpul di sekitar istana yang dikelilingi sebuah parit yang sangat lebar.
Mereka menari dan bernyanyi bersama. Sementara itu para menteri memadati
istana. Tidak lama kemudian muncullah Diqyanus dan mempelai wanitanya yang
disambut meriah dengan sorak tepuk tangan. Diqyanus kemudian duduk dengan
khusuk di hadapan berhala yang berada di tengah-tengah istanah. Suasana menjadi
senyap. Diqyanus menyembah berhala itu lalu kemudian menyerahkan sesembahan
lalu kembali bersujud pada patung yang terbuat dari emas itu. Ia kemudian duduk
dalam singgasananya menyaksikan para menteri dan rakyatnya yang silih berganti
menyembah berhala. Tiba-tiba Diqyanus terlihat gugup dan gelisah. Dan berkata:
“Menteri, mana Martius dan Nairawis? Tanpa mereka sadari Martus dan Nairawis
ternyata telah meninggalkan pesta lebih awal.
Martus dan Nairawis adalah dua orang dari ketujuh Ashabul Kahfi. Ketika
Martus pulang ke rumahnya ia langsung berhadapan dengan ayahnya dengan wajah
merah padam. Martus segera menghindar namun ayahnya menarik kerah bajunya dan
memarahi anaknya atas kekecewaan terhadap perilakunya sewaktu berada di istana.
Martus kemudian mengurung diri di kamarnya, menangis terseduh-seduh. Ia merasa
diasingkan oleh seluruh penduduk negeri bahkan oleh ayahnya sendiri yang amat
ia sayangi yang bernama Nasthas, salah seorang menteri dari Diqyanus.
Sedangkan, Nairawis ialah anak dari menteri kepercayaan Diqyanus yaitu
Kaludius.
Sementara itu, di rumah Maksalmina, seorang pengikut ajaran Nabi Isa as, yang sangat tidak suka dengan pemerintahan Diqyanus tiba-tiba rumahnya diketuk. Maksalmina membukakan pintu. Ternyata yang ia temui ialah Martus, sahabat yang sepaham dengannya. Mereka berdialog dengan peristiwa yang baru saja menimpa negerinya . Mereka berdua ialah orang-orang yang kehilangan orang yang mereka sayangi dari peristiwa tragis itu.
Tidak lama mereka bercakap-cakap. Pintu rumah kembali diketuk. Ternyata mereka adalah Nairawis dan Dainamus. Dainamus ialah seorang pedagang yang selalu tertindas dalam ketidak adilan oleh para pedagang besar orang-orang romawi. Mereka berempat terlibat dalam pembicaraan yang serius. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk lari dari kota yang penuh dengan kenistaan dan jauh dari Tuhan.
Sementara itu, di rumah Maksalmina, seorang pengikut ajaran Nabi Isa as, yang sangat tidak suka dengan pemerintahan Diqyanus tiba-tiba rumahnya diketuk. Maksalmina membukakan pintu. Ternyata yang ia temui ialah Martus, sahabat yang sepaham dengannya. Mereka berdialog dengan peristiwa yang baru saja menimpa negerinya . Mereka berdua ialah orang-orang yang kehilangan orang yang mereka sayangi dari peristiwa tragis itu.
Tidak lama mereka bercakap-cakap. Pintu rumah kembali diketuk. Ternyata mereka adalah Nairawis dan Dainamus. Dainamus ialah seorang pedagang yang selalu tertindas dalam ketidak adilan oleh para pedagang besar orang-orang romawi. Mereka berempat terlibat dalam pembicaraan yang serius. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk lari dari kota yang penuh dengan kenistaan dan jauh dari Tuhan.
Keesokan harinya
terdengar kabar bahwa putra dari Diqyanus tewas terbunuh di sungai. Pembunuhnya
ialah Hawawi Narthusia seorang pengikut Nabi Isa as. Ia segera ditangkap dan
disiksa di hadapan Diqyanus. Ketika sedang mengawasi penyiksaan ini. Mata-mata
Diqyanus mengatakan kepada Diqyanus, “Tuan, aku pernah melihat pemuda ini
bersama Martus dan Nairawis beserta para pemuda lainnya. Aku khawatir mereka
bersekongkol menyiapkan rencana licik ini. Mereka menyebarkan bahwa tuan adalah
orang sesat kerena menyembah berhala. Mereka juga mengatakan bahwa Anda kejam
dan sewenang-wenang. Aku khawatir mereka berusaha menggulingkan Tuan dari
jabatan terhormat ini”
Mendengar perkataan ini, Diqyanus geram. “Pergi dan tangkap mereka sekarang juga, jangan kembali jika kau tidak berhasil menangkapnya! Diantara para pejabat Diqyanus, ada yang simpati terhadap nasib Martus dan Nairawis. Kabar ini pun tersampaikan ke telinga Martus. Mereka berenam sepakat untuk melarikan diri ke negeri terdekat ar-Raqim. Disinilah cikal bakal pelarian pemuda Ashabul Kahfi dalam pelarian mereka kemudian beristirahat dalam sebuah gua. Dan tidak henti-hentinya meminta perlindungan kepada Allah swt. Allah swt menjadikan gua ini tampak menyeramkan sehingga siapa pun yang medekati gua ini, akan terbesit ketakutan dan tak berani memasukinya. Ke tujuh pemuda dan seeokor anjing ini akhirnya tertidur selama 309 tahun, dengan izin Allah SWT. (al-Kahfi : 25)
300 tahun berlalu dengan pemimpin yang silih berganti dan semuanya ialah orang yang amat kejam. Hingga akhirnya Allah swt menunjukkan jalan. Negeri Syam kini dipimpin oleh seorang pengikut Nabi Isa as yang memerintahkan rakyatnya agar menyembah Allah swt dan menghancurkan berhala. Ia juga berlaku adil dan sangat bijaksan. Negeri Syam kini menjadi negeri yang makmur dan rakyatnya terhindar dari kemiskinan.
Mendengar perkataan ini, Diqyanus geram. “Pergi dan tangkap mereka sekarang juga, jangan kembali jika kau tidak berhasil menangkapnya! Diantara para pejabat Diqyanus, ada yang simpati terhadap nasib Martus dan Nairawis. Kabar ini pun tersampaikan ke telinga Martus. Mereka berenam sepakat untuk melarikan diri ke negeri terdekat ar-Raqim. Disinilah cikal bakal pelarian pemuda Ashabul Kahfi dalam pelarian mereka kemudian beristirahat dalam sebuah gua. Dan tidak henti-hentinya meminta perlindungan kepada Allah swt. Allah swt menjadikan gua ini tampak menyeramkan sehingga siapa pun yang medekati gua ini, akan terbesit ketakutan dan tak berani memasukinya. Ke tujuh pemuda dan seeokor anjing ini akhirnya tertidur selama 309 tahun, dengan izin Allah SWT. (al-Kahfi : 25)
300 tahun berlalu dengan pemimpin yang silih berganti dan semuanya ialah orang yang amat kejam. Hingga akhirnya Allah swt menunjukkan jalan. Negeri Syam kini dipimpin oleh seorang pengikut Nabi Isa as yang memerintahkan rakyatnya agar menyembah Allah swt dan menghancurkan berhala. Ia juga berlaku adil dan sangat bijaksan. Negeri Syam kini menjadi negeri yang makmur dan rakyatnya terhindar dari kemiskinan.
0 Komentar untuk "AQIDAH AKHLAK KELAS 7 REVISI 2017 TENTANG ASHABUL KAHFI "