ads
ads

AQIDAH AKHLAK KELAS 8 AKHLAK TERPUJI PADA DIRI SENDIRI TAHUN 2018

AQIDAH AKHLAK KELAS 8
AKHLAK TERPUJI PADA DIRI SENDIRI

A.    TAWAKKAL
Tawakal berasal dari wakala yang berarti menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan urusan kita kepada orang lain. Dalam kaitan ini penyerahan tersebut adalah kepada Allah SWT.Tujuannya, untuk mendapat kemashlahatan dan menghilangkan kemudharatan.
Orang yang mempunyai  sikap tawakal akan senantiasa bersyukur jika mendapatkan suatu keberhasilan dari usahanya. Hal ini karena ia menyadari bahwa keberhasilan itu di dapatkan atas izin dan kehendak Allah. Sementara itu, jika mengalami kegagalan orang yang mempunyai sifat tawakal akan senantiasa merasa ikhlas menerima keadaan tersebut tanpa merasa putus asa dan larut dalam kesedihan karena ia menyadari bahwa segala keputusan allah pastilah terbaik.
Sikap tawakal harus di terapkan dalam kehidupan sehari-hari setiap muslim. Sikap tawakal dalam kehidupan sehari-hari dicapai dengan motivasi sebagai berikut.
1.    Yakin bahwa allah sebagai penguasa alam semesta.
2.    Tahu keutamaan dari sikap tawakal.
3.    Menyadari bahwa manusia banyak kekurangan (yang sempurna hanyalah Allah ).
Dalam bertawakal hendaknya kita serahkan semuanya kepada allah SWT, hal ini diperintahkan Allah dalam surat al-maidah ayat 23 sebagai berikut :
…. وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Artinya : …. “dan hanya kepada allah hendaknya kamu bertawakkal jika kamu benar-benar orang yang beriman (al-maidah ayat 23).
Tawakkal terbaik adalah seperti yang dilakukan nabi Ibrahim a.s ketika ia dibakar oleh api Namrudz, nabi Ibrahim saat itu berdzikir “hasbiya Allahu wa ni’mal wakiil” artinya: cukup untukku Allah saja, Dia penolonh Terbaik. Imbasnya, Allah menolong secara langsung nabi Ibrahim dengan berfirman pada api itu: Wahai api, jAdilah dingin, dan selamatkanlah Ibrahim. Sebagaiamana firmanNya dalam Q.S. al-anbiya ayat 69
وَقُلْنَا يَا نَارُ كُوْنِي بَرْدًا وَسَلاَمًا عَلَى إِبْرَاهِيْمَ
“dan kami berfirman :”hai api,jadilah dingin,dan selamatkan Ibrahim”
B.    IKHTIYAR
Ikhtiyar secara bahasa artinya memilih. Secara istilah ikhtiar adalah usaha seorang hamba untuk memperoleh apa yang di kehendakinya. orang yang berikhtiar berarti dia memilih suatu pekerjaan kemudian dia melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh agar dapat berhasil dan sukses. Dalam kata lain Ikhtiar adalah berusaha untuk mencapai apa yang diinginkan, tidak berdiam diri  dan berpangku tangan  apa lagi lari dari kenyataan.
Dalil tentang ikhtiar dalam alquran
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Artinya : … Sesungguhnya allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri … ( QS. Ar-Ra’du 11 )
Sebagai seorang muslim di wajibkan untuk senantiasa berikhtiar sekuat tenaga dan sekuat kemampuanya. setelah dia berikhtiar maka dia harus menyerahkan segala usahanya kepada allah SWT.
Contoh-contoh ihktiar yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali karena allah memberi kebebasan untuk manusia berikhtiar dengan syarat tidak melanggar syariat allah SWT, contoh ikhtiar seperti belajar dengan tekun agar mendapat nilai yang baik, seorang ayah bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, dan lain sebagainya.
Dalam firman Allah SWT:
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya : Apabila telah di tunaikan shalat, maka bertebarlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia allah dan ingatlah allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. ( QS. Al-Jumu’ah 10 )
    Hikmah Tawakkal dan Ikhtiyar
1.    Menghilangkan rasa malas, murung dan keluh kesah
2.    Menumbuhkan harapan baru dalam hidup. Karena setiap dari satu usaha dapat menumbuhkan sejuta harapan. Dan dengan banyak berusaha maka akan semakin banyak harapan
3.    Meninggikan derajat kita dihadapan manusia dari Allah SWT
C.    SABAR
Sabar merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab, dan sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia.Asal katanya adalah "Shobaro", yang membentuk infinitif (masdar) menjadi "shabran". Dari segi bahasa, sabar berarti menahan , mencegah atau tabah.
Sedangkan dari segi istilahnya, sabar adalah: Menahan diri dari sifat kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah.
Sabar merupakan salah satu ciri mendasar orang yg bertaqwa.Sabar merupakan ikatan yg tak mungkin terpisah dari keimanan, ikatan antara sabar dengan iman bagaikan kepala dengan jasadnya.
Jadi sabar di sini adalah suatu kekuatan, daya positif yang mendorong jiwa untuk menunaikan suatu kewajiban.Dan disamping itu pula bahwa sabar adalah suatu kekuatan yang menghalangi seseorang untuk, melakukan kejahatan.Sifat yang paling dilarang oleh Allah adalah sifat lemah dan juga bersedih hati, oleh karena itu sifat tersebut adalah mempunyai arti tidak sabar, sebab sifat itu sangat dilarang oleh Allah SWT.
Fiman Allah dalam al-quran:
وَاصْبِرُوا إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
"Dan bersabarlah kalian, karena Allah beserta orang-orang yang sabar". (QS. Al-Anfal : 46).
Seorang bisa dikatakan sabar apabila dalam kehidupannya selalu memandang ke arah kemajuan (positif thinking) serta memperkuat sabarnya dg iman dan meyakini kebenaran akan janji-janji Allah SWT. Sebagaimana janjinya pd surah az-Zumar: 10
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ
”Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar  yg disempurna¬kan pahala mereka tanpa batas”. (QS. Az-zumar: 10)
Sabar berarti berhati lapang kuat menderita berbagai cobaan dan pendadaran hidup, namun tidak berarti mudah patah dan kehilangan pengharapan. Sebaliknya penuh keyakinan pengharapan dan berani menerima apa yang tergelar di jagad raya ini.
D.    SYUKUR
Syukur adalah salah satu refleksi dari sikap tawakal.Syukur ialah sesuatu yang menunjukkan kebaikan dan penyebarannya.
Sedangkan secara syar’i syukur ialah memberikan pujian kepada Allah dengan cara taat kepada-Nya, tunduk  dan berserah diri hanya kepada Allah SWT serta beramar makruf nahi mungkar.
Allah berfirman dalam Al-quran:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“ Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".( Q.S Ibrahim,14: 7)
Apabila manusia mau mensyukuri akan nikmat Allah SWT., maka Allah akan menambah nikmat-Nya, dan apabila manusia itu tidak mau berterima kasih kepada nikmat-Nya, maka sesungguhnya Allah akan mencabut dan juga mengurangi nikmat dari manusia tersebut sebagai hukuman atas kekufurannya.
    Bersyukur itu terbagi menjadi tiga bagian, yang diantaranya
1.    bersyukur dengan lisan, maksudnya ialah mengakui segala kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah SWT. dengan sikap merendahkan diri.
2.    bersyukur dengan badan, yakni Bersikap selalu sepakat serta melayani (mengabdi) kepada Allah SWT.
3.    bersyukur dengan hati, yaitu : Mengasingkan diri di hadapan Allah SWT. dengan cara konsisten menjaga dzikir akan  keagungan dan kebesaran Allah SWT
Sering sekali kita sebagai manusia lalai dalam mensyukuri nikmat Allah dan tidak menyadari bahwa nilai suatu nikmat yang telah dianugerahkan Allah kepada dirinya. Maka dia baru terasa apabila nikmat itu dicabut dari dirinya, maka dia barulah merasakan dan menyadarinya, contohnya adalah nikmat berupa kesehatan jasmani dan juga kesehatan rohani
Dalam firman Allah:
وَمَن شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ
Artinya: Barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". (An-Naml ayat 40)

E.    QANA’AH
Qona’ah  ialah menerima keputusan Allah SWT dengan tidak mengeluh, merasa puas dan penuh keridhaan atas keputusan Allah SWT, serta senantiasa tetap berusaha sampai batas maksimal kemampuannya. Dapat diartikan pula Qanaah artinya merasa cukup terhadap pemberian rezeki dari Allah SWT. Dengan sikap inilah maka jiwa akan menjadi tentram dan terjauh dari sifat serakah atau tamak.
Qanaah bukan berarti diam berpangku tangan dan bermalas-malasan tidak mau meningkatkan kesejahteraan hidup tapi sesungguhnya orang yang qanaah adalah orang yang sangat kuat dan bersahaja, dia giat berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan yang dicitacitakan.Namun apabila menemui kegagalan dia tidak pernah berpuus asa dan kecewa, bahkan ia selalu sabar dan husnuzhan dengan keputusan Allah, karena dia punya keyakinan bahwa dibalik semua peristiwa dalam hidup pasti ada hikmahnya. Dan beruntunglah orangorang yang selalu merasa cukup dengan apa yang telah diberikan Allah kepadanya. Firman Allah Q.S Huud,11 ayat 6  yang menjelaskan
وَمَامِن دَآبَّةٍ فِي اْلأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا
كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
“Dan tidak ada suatu binatang melata  pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (Q.S Huud,11 ayat 6)
Dari ayat di atas apa yang dapat kami ambil hikmahnya, bahwa Allah SWT menjamin makhluk-Nya, sehingga sedapat mungkin kita meningkatkan sifat qona’ah dan menghilangkan sifat tamak.
Dalam hadis rosulullah saw bersabda:
عن عبدالله ابن عمر رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : قَدْ اَفْلَحَ مَنْ اَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللهُ بِمَا اَتَاهُ (رواه مسلم)
Artinya : “dari Abdillah bin Umar r.a berkata Rosululloh SAW, “Sungguh beruntung orang yang masuk Islam mendapat rizki secukupnya dan ia merasa cukup dengan apa yang telah Allah berikan kepadanya.”(HR. Muslim)
Diantara beberapa contoh yang mencerminkan sifat qanaah adalah sebagai berikut:
1.    Menerima dengan ikhlas setiap rezeki yang diberikan Allah SWT.
2.    Senantiasa berpikir positif menerima ujian, cobaan, kegagalan, bahkan nikmat dari Allah SWT.
3.    Bekerja keras dan tetap optimis.
4.    Tidak berlebih-lebihan artinya membelanjakan harta sesuai kebutuhan.
    Hikmah Dari Sabar, Syukur Dan Qana’ah
    Syukur dan sabar adalah kunci bagi meningkatnya keimanan akan Allah SWT dalam diri seseorang. Berbagai sarana telah disediakan bagi tumbuhnya rasa syukur dan sabar dalam diri, seperti bersikap menyerahkan segala sesuatu dan merasa ridha pada ketentuan Allah baik kenikmatan ataupun ujian
    Syukur dan sabar juga merupakan sarana meningkatkan kualitas diri agar lebih berharga dalam pandangan Allah SWT. Seseorang yang pandai bersyukur akan senantiasa bertahtakan kesabaran, meski berada dalam ujian penderitaan.
    Qonaah adalah salah satu kunci kebahagiaan hidup, karena orang yang perilaku qonaah selalu berfikir positif dalam menrima cobaan dan ujian dari Allah, dan selalu berusaha menjadi manusia yang lebih baik di mata Allah
0 Komentar untuk "AQIDAH AKHLAK KELAS 8 AKHLAK TERPUJI PADA DIRI SENDIRI TAHUN 2018"

Back To Top