ads
ads

AQIDAH AKHLAK KELAS 8 Keteladanan dari Nabi Yunus TAHUN 2018

AQIDAH AKHLAK KELAS 8
Keteladanan dari Nabi Yunus

Berdakwah di Ninawa
Lengkapnya adalah Nabi Yunus bin Matta dari keturunan Benyamin bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim. Yunus bin Mata diutus oleh Allah untuk berdakwah menghadapi penduduk Ninawa,  suatu kaum yang keras kepala, penyembah berhala, dan suka melakukan kejahatan. Secara berulang kali Yunus memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak mau berubah, apalagi karena Yunus bukan dari kaum mereka. Hanya ada 2 orang yang bersedia menjadi pengikutnya, yaitu Rubil dan Tanuh. Rubil adalah seorang yang alim bijaksana, sedang Tanuh adalah seorang yang tenang dan sederhana.
Ajaran-ajaran Nabi Yunus itu bagi para penduduk Ninawa merupakan hal yang baru yang belum pernah mereka dengar sebelumnya. Karenanya mereka tidak dapat menerimanya untuk menggantikan ajaran dan kepercayaan yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka yang sudah menjadi adat kebiasaan mereka turun temurun. Apalagi pembawa agama itu adalah seorang asing tidak seketurunan dengan mereka.
Mereka berkata kepada Nabi Yunus: "Apakah kata-kata yang engkau ucapkan itu dan kedustaan apakah yang engkau anjurkan kepada kami tentang agama barumu itu? Inilah tuhan-tuhan kami yang sejati yang kami sembah dan disembah oleh nenek moyang kami sejak dahulu. Alasan apakah yang membenarkan kami meninggalkan agama kami yang diwariskan oleh nenek moyang kami danmenggantikannya dengan agama barumu? Engkauadalah orang asing yang datang pada kami agar kami mengubah keyakinan kami. Apakah kelebihanmu sehingga mengajari dan menggurui kami. Hentikan perbuatan sia-siamu itu. Penduduk Ninawa tidak akan mengikutimu karena  kami teguh dengan ajaran moyang kami". Nabi Yunus berkata: " Aku hanya mengajakmu beriman dan bertauhid sesuai dengan amanah Allah yang wajibku sampaikan padamu. Aku hanyalah pesuruh Allah yang ditugaskan mengeluarkanmu dari kesesatan dan menuntunmu  di jalan yang lurus. Aku sekali-kali tidak mengharapkan upah atas apa yang kukerjakan ini. Aku tidak bisa memaksamu mengikutiku. Namun jika kamu tetap bertahan pada aqidah moyangmu itu, maka Allah akan menunjukkan tanda-tanda kebenaranakan risalahku dengan menurunkan adzab yang pedih padamu, seperti yang terjadi pada kaum-kaum sebelum kamu, yaitu kaum Nuh, Aad, danTsamud. Mereka menjawab dengan menantang: "Kami tetap tidak akan mengikuti kemauanmu dan tidak takut ancamanmu. Tunjukkan ancamanmu jika kamu termasuk orang yang benar!" NabiYunus tidak tahan lagi dengan kaum Ninawa yang keras kepala. Ialu pergi dengan marah dan jengkel sambil meminta Allah menghukum mereka.
Penduduk Ninawa bertobat
Sepeninggal NabiYunus,  kaum Ninawa gelisah, karena mendung gelap, binatang peliharaan mereka gelisah, wajah mereka pucat pasi, dan angin bertiup kencang  yang membawa suara bergemuruh. Mereka takut ancamanYunus benar-benar terjadi atas mereka. Akhirnya mereka sadar bahwaYunus adalah orang yang benar dari Allah SWT Mereka kemudian beriman dan menyesali perbuatan mereka terhadap Yunus. Mereka lari tunggang langgang dari kota mencari Yunus sambil berteriak meminta pengampunan Allah atas dosa mereka. Allah Yang Maha Pemaaf-pun mengampuni mereka, dan segera seluruh keadaan pulih seperti sediakala. Penduduk Ninawa kemudian tetap berusaha mencari Yunus  agar ia bisa mengajari agama dan menuntun mereka ke  jalan yang benar.
Keadaan Yunus setelah pergi dari Ninawa tidak menentu. Ia mengembara tanpa tujuan dengan putus asa dan merasa berdosa.  Akhirnya ia tiba di sebuah pantai, dan melihat sebuah kapal yang akan menyeberangi laut. Ia menumpang kapal itu, dan ketika telah berlayar tiba-tiba terjadi badai yang hebat. Kapal bergoncang, dan para penumpang sepakat untuk mengurangi beban dengan membuang salah seorang di antara mereka ke laut. Undian pertama jatuh padaYunus, namun undian diulang karena penumpang merasaYunus tidak layak dibuang karena ia orang yang mulia. Tapi pada pengulangan yang kedua, dan ketiga, tetap namaYunus yang keluar. Yunus sadar itu adalah kehendak Allah, ia kemudian rela menjatuhkan diri ke laut. Allah kemudian mengirimikan Nun (paus) untuk menelanYunus. Di dalam perut ikan Nun, Yunus bertobat meminta ampun dan pertolongan Allah, ia bertasbih selama 40 hari dengan berkata: "Laailaahailla Anta, Subhanaka, inni kuntu minadzh dzhalimiin (Tiada tuhan melainkan Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah orang yang telah berbuat zalim)". Allah menjelaskan dalam surat asShaffat: 139-148:
"Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul. (Ingatlah) ketika ia lari ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya ia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. Dan kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia kepada seratus orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu." (QS. ash-Shaffat: 139-148)
Allah mendengar doa Yunus, dan memerintahkan ikan nun mendamparkanYunus di  sebuah pantai. Allah Yang Maha Penyayang menumbuhkan pohon labu, agar Yunus yang kurus dan lemah tak berdaya dapat bernaung dan memakan buahnya. Setelah pulih,  ia diperintahkan kembali ke Ninawa, dimana ia kemudian kaget melihat perubahan penduduk Ninawa yang telah beriman kepada Allah. Yunus kemudian mengajari mereka tauhid dan menyempurnakan iman mereka.
a)    Meneladani Nabi Ayyub
Nabi Ayub AS adalah putra Ish bin Ishak bin Ibrahim. Nabi Ayub adalah seorang yang kaya raya. Istrinya banyak, anaknya banyak hartanya melimpah ruah dan ternaknya tak terbilang jumlahnya. La hidup makmur dan sejahtera. Walau demikian ia tetap tekun beribadah. Segala nikmat dan kesenangan yang di karuniakan kepadanya tak sampai melupakannya kepada Allah. ia gemar berbuat kebajikan, suka menolong orang yang menderita terlebih dari golongan fakir miskin.
Para Malaikat di langit terkagum-kagum dan sama membicarakan ketaatan Ayub dan keikhlasannya dalam beribadah kepada Allah. Sementara itu, Iblis yang mendengar pembicaraan itu merasa iri dan ingin menjerumuskan Ayub agar menjadi orang yang tidak sabar dan celaka. Pertama Iblis mencoba sendiri menggoda Nabi Ayub agar tersesat dan tak mau bersyukur kepada Allah. Namun ia gagal. Nabi Ayub tak tergoyahkan.
Iblis kemudian menghadap Allah. Minta izin untuk menggoda Nabi Ayub : "Wahai Tuhan, sesungguhnya Ayub yang senantiasa patuh dan berbakti menyembah-Mu, senantiasa, memuji-Mu, tak lain hanyalah karena takut kehilangan kenikmatan yang telah Engkau berikan kepadanya. Semua ibadah tidak ikhlas dan bukan karena cinta dan taat kepada-Mu.  Andaikata ia terkena musibah dan kehilangan harta benda, anak-anak dan istrinya belum tentu ia akan teat dan tetap ikhlas menyembah-Mu."
Allah berfirman kepada Iblis : "Sesungguhnya Ayub adalah hamba¬Ku yang sangat taat kepada-Ku, ia seorang mu'min yang sejati. Apa yang ia lakukan untuk mendekatkan diri kepada-Ku adalah semata¬-mata didorong iman yang teguh kuat dan taat yang bulat kepada-Ku. Iman dan taqwanya takkan tergoyah oleh perubahan keadaan duniawi. Cintanya kepada-Ku dan kebajikannya tidak akan menurun dan menjadi berkurang walau ditimpa musibah apapun yang melanda dirinya dan hartanya. la yakin bahwa siapa yang ia miliki adalah pemberian-Ku yang sewaktu-waktu dapat Aku cabut daripadanya atau menjadikannya berlipat ganda. la bersih dari segala tuduhan dan prasangkamu. Engkau tidak rela melihat hamba-hamba-Ku anak cucu Adam berada di atas jalan yang lurus. Untuk menguji keteguhan hati Ayub dan keyakinannya pada takdirKu. Kuizinkan kau menggoda dan memalingkannya dariKu. Kerahkanlah pembantu-pembantumu untuk menggoda Ayub melalui harta dan keluarganya. Cerai beraikanlah keluarganya yang rukun damai sejahtera itu. Lihatlah sampai dimana kemampuanmu untuk menyesatkan hamba-Ku, Ayub itu."
Demikianlah, Iblis dan para pembantunya kemudian mulai menyerbu keimanan Ayub. Mula-mula mereka membinasakan hewan ternak peliharaan Nabi Ayub. Satu persatu hewan-hewan itu mati bergelimpangan disusul lumbung-lumbung gandum dan lahan pertanian Nabi Ayub terbakar dan musnah. Iblis mengira Ayub akan berkeluh kesah setelah kehilangan ternak dan lahan pertaniannya itu. Namun Ayub tetap berbaik sangka kepada Allah. Segalanya ia serahkan kepada Allah. Harta adalah titipan Allah sewaktu-waktu dapat saja diambil lagi. Berikutnya Iblis dan pembantu-pembantunya mendatangi putra¬-putra Nabi Ayub di gedung yang besar dan megah. Mereka goyang¬-goyangkan tiang-tiang gedung sehingga gedung itu kemudian roboh dan anak- anak Nabi Ayub mati semua.
Iblis mengira usahanya berhasil menggoyahkan iman Nabi Ayub yang sangat menyayangi putra-putranya itu, namun mereka kecele. Nabi Ayub, tetap berserah diri kepada Allah. Nabi Ayub bersedih hati dan menangis tapi jiwa dan hatinya tetap kokoh dalam keyakinan bahwa jika Allah Yang Maha Pemberi menghendaki semua ini maka tak ada seorang pun mampu menghalangi-Nya. Selanjutnya Iblis menaburkan baksil di sekujur tubuh Nabi Ayub sehingga beliau menderita sakit kulit yang menjijikkan. Famili dan tetangganya menjauhinya. Istri-istrinya banyak yang melarikan diri. Hanya seorang yang setia mendampinginya yaitu Rahmah.
Para tetangga Nabi Ayub tidak mau ketularan penyakit, sehingga mereka - terutama kaum ibu secara terang-terangan mengusir Nabi Ayub dari perkampungan. Mereka pergi ke ujung desa, dekat pembuangan sampah. Namun di sana orang-orang yang tidak terima. Mereka tetap mengusir Nabi Ayub. Maka pergilah Nabi Ayub dan Rahmah ke sebuah tempat yang sepi dari manusia. Waktu tujuh tahun dalam penderitaan terus-menerus memang merupakan ujian berat bagi Ayub dan Rahmah. Namun Nabi Ayub bisa bersabar dan tetap berdzikir menyebut Asma Allah.
Untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Rahmah terpaksa bekerja pada pabrik roti. Pagi berangkat sorenya kembali ke rumah pengasingan. Namun lama-lama majikannya mengetahui jika Rahmah adalah istri Nabi Ayub yang berpenyakitan. Mereka khawatir Rahmah membawa baksil yang dapat menular melalui roti, maka Rahmah diberhentikan dari pekerjaannya. Rahmah yang setia ini masih memikirkan suaminya. la meminta majikannya agar memberinya hutang roti. Majikannya menolak. Majikannya hanya mau memberi roti jika Rahmah rela memotong gelung rambutnya yang panjang, padahal gelung rambut itu sangat disukai suaminya.
Rahmah akhirnya setuju. Namun sesampainya Rahmah di rumah Nabi Ayub menyangka Rahmah telah menyeleweng, padahal tidak. Pada suatu hari, mungkin karena tidak tahan dalam penderitaan atau karena apa. Rahmah pamit meninggalkan suaminya. la akan bekerja untuk menghidupi suaminya. Nabi Ayub melarangnya, namun Rahmah tetap pergi sembari berkeluh kesah. 'Kiranya kau telah terkena bujukan setan, sehingga berkeluh kesah atas takdir Allah. "kata Ayub kepada istrinya. "Awas kelak jika aku sudah sembuh kau akan kupukul seratus kali. Mulai saat ini tinggalkanlah aku seorang diri, aku tak membutuhkan pertolonganmu sampai Allah menentukan takdir-Nya.
Setelah ditinggal Rahmah, satu-satunya orang yang masih menyayangi dan merawatnya kini Nabi Ayub hidup seorang diri. Di dalam kamarnya ia bermunajat kepada Allah "Ya Allah, aku telah diganggu oleh setan dengan kepayahan dan kesusahan serta siksaan dan Engkau wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.  Allah menerima do'a Nabi Ayub yang telah mencapai puncak kesabaran dan keteguhan iman dalam menghadapi cobaan. Berfirman Allah kepada Nabi Ayub : "Hantamkanlah kakimu ke tanah. Dari situ air akan-memancar dan dengan air itu kau akan sembuh dari semua penyakitmu. Kesehatan dan kekuatanmu akan pulih kembali jika kau pergunakan untuk minum dan mandi."
Demikianlah, setelah Nabi Ayub minum dan mandi air yang memancar dari bawah kakinya, maka ia sembuh seperti sediakala. Sementara itu Rahmah yang telah pergi meninggalkan Nabi Ayub lama-lama merasa kasihan dan tak tega membiarkan Nabi Ayub seorang diri. la datang menjenguk, namun ia tak mengenali suaminya lagi. Karena Nabi Ayub sudah sembuh dan keadaannya jauh lebih baik daripada sebelumnya. Lebih sehat dan lebih tampan. Nabi Ayub gembi¬ra melihat istrinya kembali, namun ia ingat sumpahnya yaitu ingin memukul istrinya seratus kali. la harus melaksanakan sumpah itu. Kini ia bimbang, istrinya sudah turut menderita sewaktu bersama-sama dengannya selama tujuh tahun ini; akankah ia memukulnya seratus kali. Dalam kebimbangan datanglah wahyu Allah yang memberikan jalan keluar. Firman Allah : "Hai Ayub, ambillah lidi seratus buah dan pukullah istrimu itu sekali saja, dengan demikian tertebuslah sumpahmu."
Ya, dengan lidi seratus, dipukulkan pelan sekali, maka sumpahnya sudah terlaksana. Berkat kesabaran dan keteguhan imannya Nabi Ayub dikaruniai lagi harta benda yang melimpah ruah. Dari Rahmah ia mendapat anak bernama Basyar, dikemudian hari ia mendapat julukan Dzulkifli artinya : Yang punya kesanggupan. Dzulkifli akhirnya juga menjadi Nabi dan Rasul Allah SWT.
0 Komentar untuk "AQIDAH AKHLAK KELAS 8 Keteladanan dari Nabi Yunus TAHUN 2018 "

Back To Top