ads
ads

Contoh PROPOSAL SKRIPSI “STUDI PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PAI ANTARA ANAK YANG MENGIKUTI PAUD DENGAN ANAK YANG TIDAK MENGIKUTI PAUD”



BAB I            
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peran sentral dalam upaya pengembangan sumber daya manusia. Oleh karena itu, materi dan proses pendidikan perlu diperbaharui dan ditingkatkan sesuai dengan kemajuan ilmu dan kebutuhan masyarakat. Implikasinya jika pada saat ini masyarakat Indonesia dan dunia menghendaki tersedianya sumber daya manusia yang memiliki seperangkat kemampuan yang berstandar nasional dan internasional, maka materi dan proses pendidikannya perlu diarahkan pada pencapaian kemampuan sesuai standar tersebut.
Usia dini merupakan masa emas perkembangan. Para ahli menyebutnya sebagai usia emas perkembangan. Untuk meningkatkan potensi perkembangan tersebut, setiap anak membutuhkan asupan gizi, perlindungan kesehatan, pengasuhan dan rangsangan pendidikan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Pemberian rangsangan pendidikan dapat dilakukan sejak anak dilahirkan dan dimulai dari lingkungan keluarga. Rangsangan pendidikan hendaknya dilakukan secara bertahap, berulang, konsisten dan tuntas sehingga memiliki manfaat bagi anak. Antara rangsangan pendidikan yang dilakukan di rumah dan yang dilakukan di luar rumah harus saling mendukung dan melengkapi, sehingga diperoleh hasil yang optimal.
Saat ini Pendidikan Anak Usia Dini masih dihadapkan pada beberapa persoalan diantaranya rendahnya layanan. Hal itu disebabkan antara lain, yaitu :
a.   Lembaga penyelenggara terkonsentrasi di perkotaan
b.  Rendahnya tingkat sosial ekonomi masyarakat dan orang tua
c.   Rendahnya tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat/orang tua akan pentingnya pendidikan bagi anak usia dini sehingga menimbulkan rendahnya partisipasi masyarakat/orang tua untuk memasukan anak-anaknya mengikuti pra sekolah
d.  Terbatasnya kesempatan bagi tenaga pendidik anak usia dini untuk mengembangkan diri melalui pendidikan dan pelatihan sejenis
e.   Terbatasnya dukungan pemerintah terhadap pelaksanaan program pendidikan anak usia dini. (Hasan Maemunah, 2009 : 16).
Padahal konsep tentang fungsi pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya adalah memelihara dan menyampaikan warisan budaya kepada anak didik (Muhamad Ali, 1985 : 14). Sebab dengan memelihara dan menyampaikan warisan budaya kepada anak didik akan tercapai generasi muda untuk memegang peranan- peranan tertentu dalam masyarakat pada masa yang akan datang.
Untuk mencapai hal tersebut lembaga Pendidikan diperlukan perencanaan yang matang, serta perlu memperhatikan faktor- faktor pendidikan yang ikut menentukan berhasil dan tidaknya pendidikan. Faktor- faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a.   Faktor anak didik
b.  Faktor pendidik (guru)
c.   Faktor tujuan pendidikan
Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian, dan kadang- kadang kurang diperhatikan oleh pelbagai pihak adalah perbedaan individu dalam belajar dimana setiap individu mempunyai ciri, baik fisik maupun mental yang khas secara mandiri. Keadaan tersebut sangat berhubungan dengan proses belajar. Adapun perbedaan itu dapat ditandai dalam hal- hal sebagai berikut :
a.   Kemampuan potensi yaitu bakat dan kecerdasan
b.  Kesiapan dalam belajar
c.   Motivasi dalam belajar                    (Muhamad Ali, 1985 : 24)
Dengan demikian, lembaga pendidikan harus mempunyai kemampuan untuk menyeleksi setiap siswa yang berkaitan dengan latar belakang siswa, baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan kampung halamannya, dan lingkungan lainnya yang dapat mempengaruhi. Selain itu juga yang harus diperhatikan tentang pembawaan dan pengaruh keturunan yaitu, pembawaan jenis, pembawaan ras dan pembawaan perseorangan yang dapat mempengaruhi aktivitas atau kemampuan siswa dalam belajar.
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut ke jenjang yang lebih atas khusus ke pendidikan dasar.
Pendidikan sejak awal bagi anak usia dini cukup penting dan sangat menentukan masa depannya. Seperti kita ketahui penyerapan pendidikan anak usia dini melalui taman kanak-kanak sangatlah kecil sehingga menimbulkan kesulitan belajar bagi anak yang masuk sekolah dasar (SD). Pendidikan dasar adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan keterampilan, menumbuhkan sikap dasar yang diperlukan dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan selanjutnya.
Pendidikan dasar berfungsi untuk memberikan bekal dasar pembangunan kehidupan baik untuk pribadi maupun untuk masyarakat. Oleh karena itu bagi setiap rakyat Indonesia harus diberikan kesempatan untuk memperoleh pendidikan dasar dan sekurang-kurangnya dapat membekali dirinya dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan dasar. Pendidikan ini terjadi antara umur kurang lebih sekitar 6 – 12 tahun (Sikun Pribadi, 1981 : 75).
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas berkaitan dengan pengaruh pendidikan usia dini terhadap proses belajar anak di sekolah dasar, maka kami menuangkan dalam sebuah judul penelitian :
“STUDI PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PAI ANTARA ANAK YANG MENGIKUTI PAUD DENGAN ANAK YANG TIDAK MENGIKUTI PAUD”

B.  Rumusan Masalah

a.       Bagaimana prestasi belajar siswa yang mengikuti PAUD pada mata pelajaran PAI di SD Tanjungkerta I ?
b.      Bagaimana prestasi belajar siswa yang tidak mengikuti PAUD pada mata pelajaran PAI di SD Tanjungkerta I ?
c.       Seberapa besar perbandingan prestasi belajar siswa yang mengikuti PAUD dengan yang tidak mengikuti PAUD pada mata pelajaran PAI di SD Tanjungkerta I ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan judul penelitian di atas dan sesuai pula dengan rumusan permasalahannya, maka rumusan tujuan penelitian adalah :
1.          Untuk mengetahui prestasi belajar siswa yang mengikuti PAUD dalam mata pelajaran PAI di SD Tanjungkerta I.  
2.          Untuk mengetahui prestasi belajar siswa yang tidak mengikuti PAUD dalam mata pelajaran PAI di SD Tanjungkerta I.  
3.          Untuk mengetahui seberapa besar perbandingan prestasi belajar siswa dalam yang mengikuti PAUD dengan yang tidak mengikuti PAUD dalam mata pelajaran PAI di SD Tanjungkerta I.

D. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian akan memiliki arti jika  memiliki manfaat, baik secara teoritis maupun praktis. Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut :
a.  Secara Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menemukan beberapa prinsip berkaitan dengan pendidikan anak usia dini diantaranya membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya, sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.
b.  Secara Praktis
a. Manfaat bagi sekolah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan sekolah lebih meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan terhadap anak didik. Dengan demikian sekolah akan mengetahui perkembangan anak dalam prestasi belajarnya terutama untuk merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
b.      Manfaat bagi pihak masyarakat
Pihak masyarakat akan lebih meningkatkan terhadap pentingnya pendidikan yang harus ditanamkan sejak usia dini dengan cara membimbing dan menjalin hubungan baik dengan pihak sekolah
c.   Manfaat bagi anak
Dengan adanya penelitian ini, anak dapat lebih meningkatkan prestasi belajarnya terutama dalam bidang pendidikan agama yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

E.  Kerangka Pemikiran dan Paradigma

Winarno Surakhmad (1985 : 32) menjelaskan bahwa anggapan dasar atau kerangka pemikiran adalah asumsi yang menjadi tumpuan segala pandangan dan kegiatan terhadap masalah yang dihadapi.
Belajar adalah reorganisasi pengalaman-pengalaman masa lampau yang ternyata tidak lengkap dan kurang sempurna. Jadi pendidikan bukanlah persiapan untuk hidup tetapi pendidikan adalah pengalaman dalam hidup. Pengalaman adalah aksi dan reaksi yang berinteraksi antara individu dengan lingkungan.
Pendidikan anak usia dini merupakan fondasi bagi dasar perkembangan dan kepribadian anak. Anak yang mendapatkan pembinaan sejak usia dini akan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, dan pada akhirnya anak akan lebih mampu untuk mandiri dan mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya.
Dengan demikian orang tua mempunyai tanggung jawab untuk membentuk dan mendidik anaknya menjadi manusia yang beretika, beradab dan bermoral serta berakhlak terpuji.
Sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Turmudzi antara lain :
                                                                                                                     

Artinya : Tidak ada satupun bekal dari orang tua kepada anaknya yang
                lebih utama kecuali pendidikan budi pekerti yang baik
               (HR. Turmudzi)
Demikian pula pendidikan yang utama dan pertama yang harus ditanamkan oleh orang tua terhadap anaknya adalah pendidikan keluarga yang merupakan fondasi yang kuat sebagai dasar untuk pengembangan dirinya baik bersipat lahiriah maupun batiniah. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT surat At-Tahrim ayat 6 :
Artinya : Hai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api
                Neraka (QS. At-Tahrim : 6)
Program pembelajaran anak usia dini adalah seperangkat materi/bahan pelajaran yang direncanakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan pendidikan dalam mengembangkan kemampuan dan potensi anak sesuai dengan karakteristik usia dan lingkungan anak. Kegiatan-kegiatan itu meliputi upaya pembentukan perilaku dan pengembangan kemampuan dasar anak dengan adanya perubahan aspek kognitif, perubahan asfek afektif dan perubahan asfek psikomotor.
Hal ini dapat dibuktikan perbandingan prestasi belajar anak yang pernah mengikuti pendidikan anak usia dini dengan anak yang tidak pernah mengikuti pendidikan anak usia dini.
Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan pada bagan berikut ini :
Bagan I
PERBANDINGAN ANAK YANG MENGIKUTI PAUD DAN TIDAK MENGIKUTI PAUD







 
1.      Prestasi belajar siswa yang mengikuti Hasil yang dicapai :
PAUD pada mata pelajaran PAI                    1. Perubahan pengetahuan
- Al-Qur,an                                                      2. Perubahan sikap
- Fikih                                                              3. Perubahan psikomotor
-  Akidah
-  Akhlak
-  SKI
2.      Prestasi belajar siswa yang tidak
Mengikuti PAUD pada mata
pelajaran PAI

F. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau juga mungkin salah.Dia akan ditolak jika salah dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya. Penolakan dan penerimaan hipotesis sangat tergantung pada hasil-hasil penyelidikan terhadap fakta-fakta yang dikumpulkan (Amirul Hadi, 2005 : 117).
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
H  Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara yang mengikuti PAUD dengan yang tidak mengikuti PAUD pada mata pelajaran PAI di SD Tanjungkerta I
H: Tidak  terdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara yang mengikuti PAUD dengan yang tidak mengikuti PAUD pada mata pelajaran PAI di SD Tanjungkerta I
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis dapat merumuskan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut : “ Semakin mau anak mengikuti pendidikan anak usia dini maka akan semakin baik prestasi belajar siswa di sekolah dasar, sebaliknya semakin kurang anak mengikuti pendidikan anak usia dini maka semakin buruk prestasi belajar siswa di sekolah dasar.
0 Komentar untuk "Contoh PROPOSAL SKRIPSI “STUDI PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PAI ANTARA ANAK YANG MENGIKUTI PAUD DENGAN ANAK YANG TIDAK MENGIKUTI PAUD”"

Back To Top