BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia
merupakan suatu modal
kemajuan suatu
bangsa, modal
intelektual, sosial dan kepercayaan merupakan
alat untuk
menunjang kesejahteraan, dengan demikian tuntutan untuk terus menerus
memutahirkan
ilmu pengetahuan terutama
matematika menjadi suatu
keharusan.
Matematika berkenan dengan ide-ide abstrak berupa
simbol-simbol
yang tersusun secara hierarkis dan penalarannya deduktif,
sehingga belajar
matematika
merupakan kegiatan mental
yang tinggi.Oleh karena
itu
sebelum
memanupilasi simbol-simbol itu,
matematika harus dipahami
terlebih
dahulu. Hal ini sejajar dengan pendapat Ruseffendi
(1992 ; 139)
bahwa setiap konsep abstrak dalam matematika yang baru
dipahami siswa,
perlu segera diberikan
penguatan supaya mengendap,
melekat dan tahan
lama tertanam, sehingga menjadi miliknya dalam pola pikir maupun pola
tindakannya.
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang kurang
digemari
karena dianggap sukar. Matematika dianggap sukar, karena
dalam proses
pembelajaran
matematika tidak bisa
dipahami hanya dengan
membaca
materi atau hanya mendengarkan penjelasan dari guru
semata, tetapi harus
disertai
dengan latihan soal
yang terus menerus.
Hal ini menyebabkan
peserta didik malas
jika harus belajar
matematika, padahal matematika
memegang peranan penting dalam dalam kehidupan
sehari-hari.
Mengingat
begitu pentingnya matematika
perlu adanya upaya
untuk dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
dalam pembelajaran
matematika, karena pembelajaran berhasil ditunjukan
dengan dikuasainya
materi
pelajaran oleh peserta
didik. Nana Sujana
(1987 : 34-35)
mengemukakan untuk
mengetahui hasil belajar harus
ditentukan terlebih
dahulu
kriterianya. Kriteria bisa
diambil dari proses
belajar dan hasil
belajar. Kriteria dari proses belajar adalah interaksi
yang dinamis sehingga
peserta didik mampu
mengembangkan potensinya melalui
belajar sendiri
dan tujuan yang telah ditetapkan tercapai secara efektif.
Sedangkan kriteria
dari hasil belajar
adalah tingkat penguasan
tujuan oleh peserta didik dari
segi kualitas atau kuantitasnya.
Untuk
mengetahui hasil belajar,
menurut Bloom (1956)
perlu
adanya
evaluasi.Evaluasi harus dilakukan
secara teliti dan
objektif
terhadap
hasil belajar peserta
didik sehingga dapat
dijadikan alat untuk
mengecek kemampuan peserta didik dalam
belajar.Berdasarkan data hasil
evaluasi pada tahun pelajaran 2009 – 2010 yang dilaksanakan di kelas II
SDN Payungagung
Kecamatan Panumbangan pada
pembelajar an konsep
perkalian
menunjukan rendahnya tingkat
penguasaan peserta didik
terhadap
konsep perkalian tersebut.Nilai Rata-rata
tes formatif peserta
didik kurang dari
60.Nilai rata-rata ini
menunjukan bahwa pemahaman
peserta didik pada konsep perkalian masih kurang.
Mengetahui
permasalahan yang dialami
seperti tersebut diatas,
diupayakan untuk
meningkatkan hasil belajar
peserta didik, khususnya
pada konsep perkalian.Untuk itu dipikirkan dan dianalisis berbagai
kemungkinan
sebagai penyebab rendahnya
kualitas pembelajaran
matematikan selama ini.
Dari hasil analisis
referensi diketahui,
penyebab rendahnya
penguasaan
peserta didik terhadap
materi pelajaran adalah
kurangnya
penggunaan
metode visual dalam
pembelajaran matematika, sehingga
pembelajaran
kurang bermakna dan
sulit dipahami peserta
didik.Pembelajaran
menjadi pasif, proses
pembelajaran menjadi kurang
menarik dan terlalu
cepat dalam memberikan
penjelasan materi
pembelajaran,
sehingga konsep yang
diajarkan tidak dapat
diingat lama
oleh peserta didik.
Latar
belakang diatas mendorong
untuk diadakan perbaikan
pembelajaran
melalui penelitian tindakan
kelas dengan judul
“
Meningkatkan
Pemahaman Peserta Didik
Tentang Konsep Perkalian
Dengan Menggunakan Metode
Visual “
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat di identifikasi
sebagai berikut :
a. Peserta didik kurang memahami konsep perkalian
b. Peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran
c. Kurangnya
penggunaan metode yang
tepat dalam pembelajaran
khususnya mata pelajaran matematika.
d. Kurangnya
komunikasi antara guru
dengan peserta didik
dalam
pembelajaran.
2. Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian diatas, maka permasalahan secara
tertulis
dapatdirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana
perencanaan pembelajaran dengan
menggunakan
metide visual pada mata pelajaran matematika di kelas II
SDN 1
Payungagung ?
2. Bagaimana
proses pelaksanaan pembelajaran
dengan
menggunakan
metode visual pada mata pelajaran matematika di
kelas II SDN 1 Payungagung?
3. Bagaimana
tingkat pemahaman peserta
didik tentang konsep
perkalian
dengan menggunakan metode
visual pada mata
pelajaran matematika di kelas II SDN 1 Payungagung ?
C. Cara Pemecahkan Masalah
Metode pemecahan masalah yang akan digunakan dalam
penelitian
tindakan
kelas ini, yaitu
metode pembelajaran dengan
menggunakan
metode visual. Dengan metode pembelajaran ini diharapkan
hasil evaluasi
peserta didik dalam
pembelajaran matematika tentang
konsep perkalian
mendapatkan hasil yang memuaskan.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian
teori yang relevan dan
sejumlah asumsi dasar
sebagaimana dikemukakan, maka hipotesis tindakan
penelitian ini adalah :
” Semakin tinggi
penggunaan Metode Visual
maka semakin tinggi
pula
pemahaman peserta didik
tenang konsep perkalian
di Kelas II
SDN 1 Payungagung Kecamatan Panumbangan.”
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah :
a. Untuk
mengetahui perencanaan pembelajaran
dengan
menggunakan
metode visual pada
mata pelajaran matematika
di
kelas II SDN 1 Payungagung.
b. Untuk
mengetahui proses pelaksanaan
pembelajaran dengan
menggunakan
metode visual pada
mata pelajaran matematika
di
kelas II SDN 1 Payungagung.
c. Untuk
mengetahui tingkat pemahaman
peserta didik tentang
konsep
perkalian dengan menggunakan
metode visual pada mata
pelajaran matematika di kelas II SDN 1 Payungagung.
2. Manfaat Penelitian
Dilaksanakan
kegiatan penelitian tindakan
kelas ini
diharapkan
dapat memberikan manfaat
atau konstribusi sebagai
berikut :
1. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan
guru dalam meningkatkan
mutu
pendidikan dikelasnya.
2. Bagi Peserta Didik
Sebagai bahan
masukan bagi peserta didik
untuk memanfaatkan
metode visual sebagai
upaya meningkatkan prestasi
belajar dan
pemahaman peserta didik.
3. Bagi Sekolah
Dengan hasil penelitian
ini diharapkan siswa kelas
II SDN 1
Payungagung
dapat lebih menigkatkan
pemahaman tentang
metode visual sebagai suatu metode untuk meningkatkan
prestasi
belajar peserta didik menjadi lebih baik.
0 Komentar untuk "Contoh PROPSAL PTK Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik Tentang Konsep Perkalian Dengan Menggunakan Metode Visual “"