ads
ads

Keistimewaan Multimedia Interaktif


Keistimewaan Multimedia

Multimedia mempunyai beberapa keistimewaan yang tidak dimiliki oleh media lain. Di antara keistimewaan itu adalah multimedia menyediakan proses interkatif dan memberikan kemudahan umpan balik; Multimedia memberikan kebebasan kepada pelajar dalam menentukan topik proses pembelajaran; dan multimedia memberikan kemudahan kontrol yang sistematis dalam proses pembelajaran.

1.    Interaktif dan Umpan Balik
Kemampuan multimedia dalam meningkatkan proses interaktif sudah teruji karena multimedia juga memiliki unsure interaktif. Dalam hal Romiszowski (1993) melihat proses interaktif sebagai hubungan dua jalur antara pengajar dengan siswa. Lebih lanjut Jacobs (1992) mengemukakan bahwa hubungan dua jalur akan menciptakan situasi dialog antara dua atau lebih pelajar. Hubungan dialog ini akan dapat dibina melalui penggunaan komputer karena komputer memiliki kapasitas multimedia yang akan mampu menjadikan proses belajar menjadi interaktif.
Keefektifan multimedia disebabkan karena pengajar akan menjawab permasalahan siswa dengan cepat di samping mengawasi perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik mereka. Stratfold (1994) menjelaskan cara mengukur kemampuan interaktif suatu program multimedia. Dia, menyarankan bahwa untuk menghasilkan program multimedia, pembuat multimedia harus menentukan terlebih dahulu umpan balik jenis manakah yang mesti diberikan kepada pelajar. Karena dari umpan balik itu akan membentuk hubungan dau arah antara pengajar dan siswa dalam proses integrasi. Selain itu, dalam proses belajar melibatkan berbagai panca indra dan kemahiran. Termasuk di dalamnya kemampuan merespon dan cara meniru karena perbuatan itu juga melibatkan berbagai panca indra yang merangsang siswa dalam proses belajar.
Umpan balik dapat diterapkan dalam pembelajaran menggunakan multimedia adalah dengan melalui konsep permodelan, latihan, dukungan, artikulasi dan refleksi. (Collins, dalam nazrul, 1998).
Dalam konteks ini, permodelan bermakna bahwa multimedia diibaratkan sebagai seorang pakar yang dengan kepakarannya mampu menunjukkan penguasaan materi pelajaran dengan lebih baik dan efektif kepada siswa. Materi dikemas dengan memodifikasi unsur-unsur yang ada dalam multimedia. Di antaranya menjadikan teks berklip, memasukkan intonasi suara yang serasi, menjadikan gambar yang bersesuaian dengan animasi yang menarik dan sebagainya. Sementara itu konsep latihan memerlukan software yang memungkinkan siswa untuk terus menerus berinterkasi terhadap soal-soal yang diberikan, hingga siswa menemui jawaban yang benar dan tepat. Metoda latihan ini lebih cenderung ditujukan untuk perbaikan dalam rangka meningkatkan tingkat kemampuan dan kreativitas siswa dalam memecahkan masalah yang diberikan.
Faktor yang tidak kalah pentingnya dalam konteks ini ialah bahwa program multimedia membawa siswa untuk memilih dan mengikuti pelajaran, apakah dilakukan sendiri atau berkelompok dengan pertimbangan faktor kemudahan. Untuk mencapai tujuan itu, diperlukan basis data yang berisikan kata-kata yang digunakan dalam proses pembelajaran. Faktor kemudahan yang merupakan nilai tambahan itu disebut dengan dukungan. Semua itu bertujuan untuk merangsang siswa yang sukar dalam memahami arahan dalam entuk teks dan fasilitas yang disebut artikulasi dan diberikan secara audio agar dapat membantu.
Konsep Refleksi merupakan konsep tambahan dan program multimedia yang akan memperjelas suatu masalah dengan menggunakan kemampuan animasi atau video, karena penjelasan yang lebih terperinci dapat dijelaskan melalui animasi dan video. Penjelasan itu sangat penting untuk membuat masalah yang abstrak menjadi lebih nyata sehingga lebih mudah difahami. Di sini tampak bahwa program multimedia memberikan banyak pilihan kepada siswa sesuai yang disukainya.
Konsep umpan balik dapat menentukan tingkat kreativitas siswa dalam mengerjakannya. Semakin banyak umpan balik yang disediakan, maka semakin banyak kreativitas siswa yang diperlukan. Dari umpan balik yang disampaikan akan memberikan dua jenis kreativitas yang dapat ditunjukkan oleh siswa. Pertama, yaitu kreativitas mereka dalam memperoleh dan memahami pengetahuan yang diberikan. Kedua, kreativitas mereka dalam kemahiran menggunakan tanda penunjuk arah dan memilih isi materi yang disediakan, dalam program pembelajaran multimedia tersebut.
Menurut Gagne (1971) konsep umpan balik sangat penting dan sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar. Meskipun pada masanya belum ada media yang mampu memberi proses interaktif dan umpan balik. Umpan balik bertujuan untuk menentukan interaksi. Tanpa umpan balik siswa tidak akan mengetahui akibat dari pada tindakannya. Umpan balik terhadap satu tindakan memberi semacam informasi tentang bagaimana tindakan itu akan mempengaruhi sistem. Dengan diberi umpan balik, siswa dapat menyesuaikan tindakan mereka.
Laurillard (1993) menyebutkan bahwa ada dua jenis umpan balik dalam program komputer yaitu umpan balik intrinsik dan umpan balik ekstrinsik. Umpan balik intrinsik adalah umpan balik yang diakibatkan karena satu tindakan alami (natural). Dalam hal ini, program telah menyediakan fasilitas pertanyaan dengan jawaban. Sedangkan umpan balik ekstrinsik adalah umpan balik terhadap data yang dimasukkan ke dalam program karena program menyediakan fasilitas pencarian suatu kata tertentu.
Bagi suatu program multimedia yang dibuat sebagai media interaktif, fasilitas umpan balik amatlah penting. Hasil umpan balik diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Tanpa umpan balik siswa tidak mengetahui akibat dari tindakannya sehingga dapat menimbulkan keraguan pada mereka. Pembuatan program multimedia harus mempertimbangkan umpan balik yang sesuai bagi pembelajarannya karena umpan balik dapat meningkatkan tingkat kreativitas siswa.

2.    Kebebasan menentukan topik proses pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk menentukan topik proses belajar yang sesuai dan disukainya. Kebebasan menentukan topic ini adalah salah satu karakteristik proses pembelajaran dnegan menggunakan kompueter, termasuk di dalamnya program multimedia. Menampilkan kembali bahan-bahan pelajaran dan data yang tersimpan secara cepat dan mudah dapat disediakan dalam program multimedia. Proses pembelajaran dengan penjelajahan seperti ini telah lama dipraktekkan dalam dunia pendidikan seperti yang digunakan dalam hiperteks, basis data dan yang lainnya.
Sistem hiperteks dan basis data dapat menelusuri masalah melalui kode0kode yang telah disediakan yang kemudian dapat menghubungkannya dengan berbagai informasi yang berupa teks, grafiik, video, atau suara. Para pengajar telah mendukung ‘browsing’ sebagai satu cara proses pembelajaran. (Jonassen & Wang 1993; Spiro &Jehng 1990). Pengguna yang mengikuti lin-link mereka dan menyeldiki bagian-bagian yang menarik bagi mereka akan menjiwai apa yang mereka pelajari. Di satu sisi hal ini menunjukkan sesuatu yang baik, tetapi di sisi lain masalah yang dapat muncul.
Masalah tersebut seperti kemungkinan pencarian yang berhubungan dengan pencarian tidak terarah sehingga boleh jadi informasi yang didapat cukup banyak tetapi mengandung sedikit ilmu. Dalam hal ini perlu kiranya siswa mampu mengambil keputusan tentang arah mana yang harus diambil. Dengan mengambil arah salah dapat menyebabkan mereka berada di satu tempat yang tidak mereka harapkan dan mungkin keluar dari topic materi yang terkait. Hammond (1993) membandingkan pengalaman menggunakan suatu permainan bagi pengguna yang tidak yakin tentang apa yang akan dipilih dan apa yang akan terjadi berikutnya (tetapi setidaknya hal itu menajdi sesuatu yang menarik meskipun tidak diharapkan). Mereka tidak mampu menempatkan informasi tertentu dan tidak menyadari bagaimana dan di aman informasi yang sesuai dengan alur topic yang sedang dipelajari. Siswa yang tidak memiliki tujuan yang jelas akan keluar dari focus pembelajaran, terlebih jika mereka tidak mampu bertanya kepada diri mereka sendiri.

3.    Kontrol yang sistematis dalam proses pembelajaran
Proses pembelajaran menggunakan multimedia dapat dilaksanakan secara kelompok atau perorangan. Sekalipun kelompok, namun pada dasarnya proses belajar yang berlangsung adalah perorangan (Gagen, 1971). Lebih jauh Laurillard (1987) menjelaskan bahwa tidak ada aturan baku dalam mendesain program. Apakah pengajar, pengkaji, atau pembuat program yang mengetahui lebih baik bagaimana siswa seharusnya belajar. Dalam hal ini diperlukan kemampuan mendesain bahan-bahan pelajaran sesuai kebutuhan siswa. Taylor & Laurillard (1994) menyarankan, bahwa kontrol terhadap proses pembelajaran adalah faktor penting dalam perkembangan siswa karena akan memperkuat rasa memiliki, dan membantu perkembangan ke arah kedewasaan, keilmuan dan mencerminkan pendekatan proses pembelajaran sepanjang masa.
Multimedia menyediakan peluang yang sangat besar terhadap kontrol siswa dibandingkan media-media lainnya. Siswa tidak hanya mempunyai kontrol terhadap kedalaman, rujukan dan pemilihan bahan saja tetapi juga interaksi yang memungkinkan siswa menjalin komunikasi dengan program. Dalam mendefinisikan kontrol pelajar, Baker (1990) menetapkan unsur-unsur pengguna berdasarkan perintah-perintah apa yang dipelajari, langkah-langkah belajar yang bagaimana, arah proses belajar yang harus diambil dan gaya serta strategi dari proses pembelajaran yang akan dilakukan. Sedangkan Laurillard (1987) mempertimbangkan tiga aspek kontrol, yaitu:
a.    Strategi proses pembelajaran; bolehkan siswa mengambil keputusan tentang urutan isi dan langkah-langkah pembelajaran?
b.    Manipulasi isi proses pembelajaran; cara bagaimana siswa mengalami proses pembelajaran.
c.    Gamabran isi; bolehkah siswa memusatkan perhatian mereka pada subyek-subyek tertentu?
Kontrol pengguna memungkinkan siswa bekerja menurut strategi mereka, tetapi dengan memberi kontrol pengguna yang lengkap, seperti pada hiperteks, meninggalkan floundering siswa dengan sedikit arahan dan motivasi. Beberapa penyelesaian permasalahan yang mungkin terbaik, yaitu dengan memberikan kontrol pada siswa, tetapi masih dalam batasan pendidikan di mana saja mereka boleh mengakses petunjuk-petunjuk dan latihan-latihan yang interaktif.
0 Komentar untuk "Keistimewaan Multimedia Interaktif"

Back To Top