ads
ads

Metodologi Pengembangan Multimedia


Metodologi Pengembangan Multimedia

Usaha untuk membuat atau memperbaiki pembuatan program multimedia pembelajaran terus dilakukan agar program yang dihasilkan dapat memenuhi standar proses pembelajaran. Penekanan utama dalam pembuatan program ini adalah agar program mudah digunakan, memenuhi keperluan pengembangan pengetahuan, meningkatkan keterampilan dan kreativitas, dan menyediakan kemudahan interaktif serta umpan balik (Chang, N., Rossin, M.L. & Pan, A.C., 1997; Elkind, 1987; Morgan & Shade, 1994; haugland & Wright, In press). Sedangkan Wright(1994) mengatakan, bahwa pembangunan program multimedia pembeljaran khususnya untuk keprluan anak-anak hendaklah mengandungi unsure cerita, membuat lukisan, menggambar sesuatu, menulis cerita dengan bantuan gambar. Denga demikian secara tidak langsung kemampuan peserat didik/anak-anak tentang sistem komputer, kemampuan mengembangkan fikiran dan kemampuan mengembangkan kosa kat dapat tergali.
Terdapat berbagai metodologi yang telah dikembangkan para ahli dalam mengembangkan software berasis TIK. Metodologi ini selalu terkait dengan kerangka kerja (framework) pendekatan sistem informasi. Dalam tulisan ini difokuskan pada Pengembangan Sistem Dauh Hidup (life cycle). Grudin et.al. (1997) menyatakan bahwa pengembangan Sistem Daur Hidup (life cycle) bisa dianalogikan seperti proses kehidupan manusia. Tahap pengembangan software yang dilalui menurut Henderson (1991), meliputi tahap: penggunaan, pengamatan, analisis, desain dan impelementasi. Sementara itu menurut Bork (1984a), Gery (1987), dan Hartemink (1988) meliputi tahap: analisis, desain pendidikan, desain software, desain bahan pengajaran dan pembelajaran, pengembangan, penilaian, produksi, implementasi dan pemeliharaan/penggunaan.
Selanjutnya dalam tulisan ini mengambil 5 tahap pengembangan, yaitu: (1) analisis, (2) desain, (3) pengembangan, (4) impelementasi dan (5) penilaian, yang melibatkan aspek pengguna, lingkungan pembelajaran, kurikulum, prototip, penggunaan dan penyempurnaan sistem (Munir, 2003).

1.    Tahap analisis
Pada tahap ini ditetapkan tujuan pengembangan software, baik bagi pelajar, guru dan maupun bagi lingkungan. Untuk keperluan tersebut maka analisis dilakukan dengan kerja sama antara guru dengan pengembang software dengan mengacu  pada kurikulum yang digunakna. Alur kegiatannya digambarkan dalam gambar berikut:

2.    Tahap Desain
Tahap ini meliputi penentuan unsur-unsur yang perlu dimuatkan dalam software yang akan dikembangkan sesuai dengan desain pembelajaran.
Proses desain pengembangan software pembelajaran meliputi dua spek desain, yaitu: aspek model ID (desin instruksional) dan aspek isi pengajaran yang akan diberikan.

3.    Tahap Pengembangan
Didasarkan pada desain pembelajaran, maka dibuat papan cerita (flowchart). Selanjutnya software dikembangkan hingga menghasilkan sebuah prototype software pembeljaran.
Tahap pengembangan software meliputi langkah-langkah: penyeidaan papan cerita, carta alir, atur cara, menyediakan grafik, media (suara dan video), dan pengintegrasian sistem. Setelah pengembangan software selesai, maka penilaian terhadap unit-unit software tersebut dilakukan dengan menggunakan rangkaian penilaian software multimedia. Penilaian terhadap software pembelajaran meliputi penilaian terhadap: teks, grafik, suara, music, video, animasi dan kegiatan pembelajaran di dalamnya.

4.    Tahap Implementasi
Pada tahap ini software dari unit-unit yang telah dikembangkan dan prototaip telah dihasilkan kemudian diimplementasikan. Implementasi pengemangan software pembelajaran disesuaikan dengan model pembelajaran yang diterapkan. Siswa dapat menggunakan software multimedia di dalam kelas secara kreatif dan interaktif melalui pendekatan individu atau kelompok. Software multimedia yang dikembangkan bersumber dari bahan-bahan pelajaran yang diperoleh dari buku, pengalaman lingkungan, guru, pengalaman siswa itu sendiri atau bersumber dari cerita yang berkembang di masyarakat. Dengan demikian, siswa termotivasi untuk membac dan perasaan ingin tahunya meningkat. Dalam hal ini peranan guru selain menjadi fasilitator juga untuk mengontrol perkembangan pembelajaran siswa secara objektif.

5.    Tahap Penilaian
Untuk mengetahu secara pasti kelebihan dan kelemahan software yang telah dikembangkan, maka dilakukan penilaian. Perbaikan dan penghalusan software kemudian perlu dilakukan agar software lebih sempurna.
Tahap penilaian merupakan tahap yang ingin mengetahui kesesuaian software multimedia tersebut dengan program pembelajaran. Penekanan penilaian ditentukan seperti untuk penilaian dalam kemampuan literasi komputer, literasi materi pelajaran dan tahap motivasi siswa.
0 Komentar untuk "Metodologi Pengembangan Multimedia"

Back To Top