ads
ads

PENGERTIAN E-LEARNING bagi Pendidikan

 E-LEARNING

Paradigma sistem pendidikan yang semula berbasis tradisional dengan mengandalkan tatap muka, beralih menjadi sistem pendidikan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu dengan sentuhan dunia teknologi informasi khususnya dunia cyber (maya). Sistem pendidikan yang berbasis dunia cyber yang dimaksudkan dikenal dengan istilah e-learning.
Dalam praktiknya e-learning memerlukan bantuan teknologi. Dalam per-kembangannya komputerlah yang paling populer dipakai sebagai alat bantu pembelajaran secara elektronik. Karena itu dikenal dengan istilah computer based learning (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer dan computer assisted learning (CAL) atau pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer. Saat pertama kali komputer mulai diperkenalkan khususnya pada pembelajaran, maka ia akan menjadi dikenal atau populer di kalangan siswa karena berbagai variasi teknik mengajar yang bisa dibuat dengan bantuan komputer tersebut.
Adapun teknologi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu technology based learning dan technology based web learning. Technology based learning ini pada prinsipnya terdiri dari Audio Information Technology, misalnya: radio, audio tape, voice mail telephone, dan Video Information Technologies, misal-nya: video tape, video text, video messaging. Sedangkan technology based web-learning pada dasarnya adalah Data Information Technologies, missal-nya: bulletin board, internet, e-mail, tele-collaboration.

A.    Pengertian dan Ciri-Ciri E-Learning
Adanya keterbatasan dalam proses belajar mengajar tradisional berbasis tatap muka yang dibatasi oleh ruang dan waktu, maka e-learning hadir untuk mengantisipasi hal ini. Dengan proses belajar mengajar tidak dibatasi lagi oleh ruang dan waktu sehingga hubungan antara siswa dan pengajar bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.
Istilah e-learning sangat popular beberapa tahun belakangan ini, meskipun konsepnya sudah cukup lama dimunculkan sebelumnya. Istilah ini sendiri memiliki definisi yang sangat luas. Terminology e-leaarning cukup banyak dikemukakan dalam berbagai sudut pandang, namun pada dasarnya mengarah pada pengertian yang sama. Huruf e pda e-learning berarti elektronik yang kerap disepadankan dengan kata virtual (maya) atau distance (jarak) dari hal ini kemudian muncul istilah virtual learning (pembelajaran di dunia maya) atau distance learning (pembelajaran jarak jauh). Sedangkan kata learning sering diartikan dengan belajar pendidikan (education) atau pelatihan (training). Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan media atau jasa bantuan perangkat elektronika.
Banyak pakar yang menguraikan pengertian e-learning dari berbagai sudut pandang. E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan internet, intranet atau media jaringan komputer lain (Hartley, 2001). E-learning juga didefinisikan sebagai sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaring-an komputer, dan lain-lain (Learn Frame.Com, 2001). Definisi lain menyimpulkan bahwa e-learning adalah semua yang mencakup pemanfaatan komputer dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3 players. Penggunaan teaching materials berbasis web dan hypermedia, multimedia CD-Room atau web sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif, email, computer aided assessment, animasi pendidikan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran, dan lain sebagainya. Juga dapat berupa kombinasi dari penggunaan media yang berbeda (Thomas Toth, 2003).
Jaya C. Koran (2002) mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi atau bimbingan. Selanjutnya Dong (dalam Kamarga, 2002) mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.
Dalam pelaksanaannya, e-learning menggunakan jasa audio, video, perangkat komputer, atau kombinasi dari ketiganya. E-learning merupakah sebuah proses pembelajaran yang dilakukan melalui network (jaringan). Ini berarti dengan e-learning memungkinkan tersampaikannya bahan ajar kepada siswa menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi berupa komputer dan jaringan internet atau intranet. Dengan e-learning, belajar bisa dilakukan kapan saja, di mana saja, melalui jalur mana saja dan dengan kecepatan akses apapun. Proses pembelajaran berlangsung efisien dan efektif.
Dari hal tersebut bermakna, bahwa e-learning adalah proses learning (pembelajaran) menggunakan/memanfaatkan TIK sebagai tools. Fokus e-learning adalah pada “LEARNING” (belajar) dan bukan pada “e” (electronic). E-learning juga berarti proses transformasi pembelajaran dari “Instructor Centric” ke “Learner Centric”. (Effendi, Bob Soelaeman, 2006).
E-learning merupakan suatu teknologi pembelajaran yang relative baru di Indonesia. Dalam pembelajaran itu pengajar dan siswa tidak perlu berada pada tempat dan waktu yang sama untuk melangsungkan proses pembelajaran. Pengajar cukup mengupload bahan-bahan ajar pada situs e-learning dan siswa dapat mempelajarinya dengan membuka situs e-learning tersebut dimanapun.
E-learning merupakan bentuk pembelajaran yang memanfaatkan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dengan demikian, teknologi informasi dapat dipandang secara positif sebagai media yang menyediakan dan membantu interaksi antara pengajar dan siswa dalam mengefisienkn dan mengefektifkan pembelajaran.
Penggunaan e-learning dapa diukur dari perilaku yang mencerminkan kebiasaan dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pembelajaran sehari-hari. Penggunaan TIK dapat mencakup pola interaksi antara pengajar dan siswa, pemanfaatan teknologi sebagai sumber belajar dan penggunaan teknologi sebagai alat bantu. Pengajar dan siswa bukan merupakan obyek yang hanya bisa memanfaatkannya melainkan dengan subyek dari e-learning. Subyek artinya memiliki peran yang aktif yang menentukan keberhasilan e-learning. Pengajar dan siswa memiliki kemauan dan kemampuan dalam memanfaatkan TIK.
E-learning merupakan aplikasi TIK yang bersifat pragmatis yang memerlukaan dukungan infrastruktur dan superstruktur lain yang terkait dengan lembaga pendidikan dan pengajar maupun siswa. Oleh akrena itu keberhasilan penggunaan e-learning dipengaruhi jug oleh daya beli pengajar dan siswa terhadap fasilitas TIK yang dibutuhkan untuk mengakses internet, dengan menyediakan komputer, modem, laptop atau note book dengan fasilitas tersebut pada saat ini bukanlah sesuatu yang murah, dan cenderung sulit untuk disediakan baik oelh pengajar amupun siswa, terutama secara perorangan.
Dari paparan di atas, maka ciri khas e-learning yaitu tidak tergantung pada waktu dan ruang (tempat). Pembelajaran dapat dilaksanakan kapan dan di mana saja. Dengan teknologi informasi, e-learning mampu menyediakan bahan ajar dan menyimpan instruksi pembelajaran yang dapat diakses kapanpun dan dari manapun. E-learning tidak membutuhkan ruangan (tempat) yang luas sebagaimana ruang kelas konvensional. Dengan demikian teknologi ini telah memperpendek jarak antara pengajar dan siswa.
0 Komentar untuk " PENGERTIAN E-LEARNING bagi Pendidikan "

Back To Top