A. Latar Belakang
Guru sebagai tenaga professional dituntut untuk memiliki kompetensi paedagogis, professional, kepribadian, dan kompetensi sosial. Upaya untuk menguasai kompetensi itu melalui pendidikan formal merupakan syarat mutlak bagi guru. Akan tetapi upaya peningkatan kemampuan terus menerus merupakan syarat yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Salah satu pilihan upaya yang bisa digunakan untuk melakukan peningkatan kemampuan terus-menerus adalah melalui penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu alternatif model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran dalam beberapa siklus secara kolaboratif dan berkelanjutan barlandaskan prinsip-prinsip kesejawatan dan saling membutuhkan (Suharsimi Arikunto,2006:23). Dengan kata lain Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatau cara untuk meningkatakan mutu pendidikan.
Dari segi profesionalisme, Penelelitian Tindakan Kelas juga dipandang suatu unjuk kerja seorang guru yang professional, karena studi sistemik yang dilakukan terhadap diri dianggap sebagai tanda dari pekerjaan yang professional (Hopkins, 1993 dalam Wardani, 2000).
Alasan lain yang juga ikut memperkuat perlunya guru melakukan Penelitian Tindakan Kelas adalah keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan pengembangan di sekolahnya dan mungkin di tingkat yang lebih luas, sehingga ia perlu melakukan evaluasi terhadap kinerjanya sendiri, untuk selanjutnya dipakai sebagai masukan dalam evaluasi kinerja sekolah. Kegiatan menilai daya serap, evaluasi muatan kurikulum, atau meevaluasi teknik pembelajaran yang efektif memerlukan keterampilan untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas. Guru akan merasa lebih mantap berpartisipasi dalam berbagai kegiatan inovatif. Dengan kata lain Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu tindakan perbaikan pembelajaran yang memerlukan kompetensi secara komprehensif. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak memperoleh informasi dengan akurat, cepat dan mudah dari berbagai sumber dan tempat di dunia. Selain perkembangan yang pesat perubahan juga terjadi dengan cepat. Karena itu untuk mengikutinya diperlukan kemampuan untuk memperoleh dan mengelola serta memanfaatkan informasi untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran yangb sistematis, logis dan kritis yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran puisi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Selain dari hal tersebut di atas pembelajaran membaca puisi adalah bagian dari pembelajaran apresiasi sastra. Dimana pembelajaran apresiasi sastra merupakan proses antara guru dan siswa, yang menjadikan proses pengenalan, pemahaman, dan penghayatan. Pada akhirnya dalam menikmati karya sastra akan mampu menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Rene Wellek dan Austin Warren, “Ada tiga genre karya sastra. Yakni prosa, puisi, dan drama”. Di antara prosa dan puisi ada bentuk lain yaitu prosa lirik. Jadi, langkah awal yang perlu dipahami adalah bahwa puisi merupakan salah satu jenis karya sastra.
Puisi bukan lagi merupakan barang aneh atau suatu hal yang sangat asing di lingkungan kita. Meskipun minat akan sastra di kalangan masyarakat kita masih jauh dari harapan, setidaknya di setiap hari Minggu kita dapati banyak surat kabar yang menyajikan rubrik sastra, khususnya cerita pendek dan puisi. Tidak lupa, di kesempatan-kesempatan tertentu semisal perayaan kemerdekaan, tidak jarang diadakan lomba baca puisi perjuangan di kampung- kampung. Begitu pula di acara-acara yang bersifat keagamaan. Tidak heran, sebab sebnarnya aktivitas berpuisi sudah dijalankan umat manusia selama ribuan tahun, tidak terkecuali di Indinesia. Itulah sebabnya, bukan satu hal yang sia-sia bagi kita untuk memahami apa yang disebut puisi.
Pembelajaran sastra khususnya puisi dalam kegiatan belajar belum diupayakan secara maksimal, karena sebenarnya pembelajaran puisi merupakan kegiatan pementasan karya seni yang memerlukan kemampuan khusus.
Implementasi pengembangan pembelajaran membaca puisi yang tercantum dalam kurikulum harus didukung oleh kemampuan lembaga dalam menyiapkan guru yang bermutu dan memahami kondisi dan kebutuhan siswa. Dalam proses pembelajaran sastra dalam membaca puisi di Madrasah Ibtidaiyah, guru harus mampu memilih jenis teknik yang tepat guna merancang pembelajaran dan menggunakan teknik dengan baik dan benar.
Selain itu guru harus memahami bahwa penggunaan teknik tidak dilihat dan dinilai dari kecanggihannya, akan tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan perannya dalam membantu menyempurnakan proses pembelajaran serta dapat mengembangkan dan meningkatkan hasil pembelajaran yang dicapai oleh siswa dan pada akhirnya guru berhasil mencapai tujuan pembelajaran.
Kenyataan yang ada di SDN Citapen Kecamatan Tawang pembelajaran puisi terlihat mesih belum dapat mencapai hasil yang maksimal, hal ini terlihat dari rendahnya minat siswa terhadap pembelajaran puisi dan ketidak mampuannya siswa untuk tampil di muka dalam mementaskan sebuah puisi serta ditambah ketidak beranian siswa untuk tampil membawakan sebuah puisi di muka.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melaksanakan kegiatan penelitian, dengan maksud untuk mengetahui faktor yang menghambat kemampuan siswa dalam pembelajaran puisi dan sekaligus bermaksud untuk meningkatkan minat serta menumbuh kembangkan kemampauan dan keberanian siswa dalam pembelajaran puisi melalui penggunaan teknik demonstrasi. Maka dari itu penelitian ini mengambil judul “Pengembangan Kompetensi Membaca Puisi Dengan Menggunakan Teknik Demonstrasi”. Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Citapen Kecamatan Tawang Kabupaten Tasikmalaya tahun pelajaran 2010/2011.
B. Identifikasi dan Batasan Masalah
1. Identifikasi masalah
Masalah-masalah yang penting yang dapat teridentifikasi dalam pembelajaran puisi di kelas IV SDN Citapen Kecamatan Tawang antara lain sebagai berikut:
a. Rendahnya minat siswa dalam pembelajaran puisi kelas IV SDN Citapen.
b. Rendahnya kemampuan siswa dalam membaca puisi kelas IV SDN Citapen.
c. Kurang tepat dan kurang maksimalnya penggunaan jenis metode pembelajaran yang digunakan di kelas IV SDN Citapen.
2. Batasan masalah
Agar tidak terlalu meluas dalam penelitian nanti, maka penelitiain ini hanya berkisar pada:
a. Rencana pelaksaan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang membaca puisi kelas IV SDN Citapen.
b. Pemberian motivasi dalam pembelajaran membaca puisi di kelas IV SDN Citapen.
c. Penggunaan jenis metode pembelajaran yang digunakan dalam pembalajaran membaca puisi kelas IV SDN Citapen.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka secara umum permasalahan dalam penelitian ini adalah “bagaimana perkembangan kompetensi membaca puisi menggunakan teknik demonstrasi?”
Untuk mempermudah dalam pelaksanaan penelitian, perumusan masalah diperinci sebagai berikut:
a. Bagaimanakah rencana pelaksanaan pembelajaran dalam matapelajaran Bahasa Indonesia tentang membaca puisi di kelas IV SDN Citapen Kecamatan Tawang?
b. Bagaimanakah pemberian motivasi belajar membaca puisi siswa di kelas IV SDN Citapen Kecamatan Tawang?
c. Bagaimanakah penggunaan metode demonstrasi untuk siswa dalam membaca puisi di kelas IV SDN Citapen Kecamatan Tawang?
D. Tujuan dan manfaat penelitian
1. Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui persiapan perencanaan pembelajaran dalam membaca puisi di kelas IV SDN Citapen Kecamatan Tawang.
b. Untuk meningkatkan motivasi siswa dalam membaca puisi di kelas IV SDN Citapen Kecamatan Tawang.
c. Untuk meningkatkan penggunan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran di kelas IV SDN Citapen Kecamatan Tawang.
2. Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Melalui kegiatan penelitian diperoleh satu solusi dalam uapaya peningkatan kemampuan siswa kelas IV SDN Citapen pada pelajaran Bahasa Indonesia khusunya tentang pembelajaran membaca puisi.
b. Dengan penelitian ini dapat meningkatakan pememberian motivasi siswa kelas IV SDN Citapen Kecamatan Tawang dalam mengikuti pembelajaran membaca puisi.
c. Dengan penelitian ini dapat meningkatkan penggunan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran di kelas IV SDN Citapen Kecamatan Tawang.
0 Komentar untuk "Contoh Proposal PTK “Pengembangan Kompetensi Membaca Puisi Dengan Menggunakan Teknik Demonstrasi”. Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Citapen Kecamatan Tawang Kabupaten Tasikmalaya tahun pelajaran 2010/2011."