ads
ads

SAUDARA SYAETON (Sebuah Cerita yang di dalamnya Banyak Hal yang menjadi Pelajaran)

SAUDARA SYAETON


Ada cerita, salah seorang yang sudah tua, dia atas taqdir Allah sakit yang serius katakanlah kalau jaman sekarang disebut struk. Dia selalu
di bantu oleh keluarganya, mau ke wc dia di antar dan dibantu oleh keluarga. Karena sudah lamanya dia sakit, dia berdoa kepada Allah dan bernadzar apabila ia sembuh dia akan memberi sodaqoh kepada saudaranya syetan. Nadzar dia berbeda dengan sebagaimana lajimnya yang nadzar. Dengan izin Allah dia sembuh, dan sebagaimana nadzarnya dia pun menyediakan uang untuk sodaqoh kepada saudaranya syetan. Dia bingung siapa saudara syetan itu, dan dimana? Akhirnya dia bertanya pada seorang kiyai, kata kiyai saudara syetan itu adalah orang yang solat jum’at yaitu yang datangnya terakhir tapi pulangnya duluan.
Sampailah pada hari jum’at diapun mencari siapa jamaah yang datangnya terakhir dan pulangnya duluan. Setelah selesai solat jum’at ternyata ada seorang yang datang ke mejidnya terakhir dan ketika pulangnya ternyata paling duluan. Akhirnya dia memanggilnya dan dihampirinya, dia ngomong mau memberikan sodaqoh kepadanya sebanyak 500 000;  sijamaahpun bertanya kenapa mau memberikan sodaqoh pada dirinya katanya dia sudah nadzar jika sembuh akan memberi sodaqoh pada saudaranya syetan, dan  yang dimaksud saudara syetan itu adalah oarang yang solat jum’at yang datangnya terakhir tapi pulangnya paling duluan. Orang seperti itu adalah kamu katanya. Kata sijamaah aku tidak mau walaupun kami tidak punya uang , tapi kalu disebut saudaranya syetan aku tidak mau. Sijamaah tersebut menolaknya.
 Akhirnya dia bertanya lagi pada kiyai, dan menceritakannya bahwa sijamaah yang dianggap sebagai saudaranya syetan itu tidak mau menerima sodaqohnya. Dia bertanya lagi pada kiyai siapa lagi pak kiyai yang termasuk saudaranya syetan itu ? Kata kiyai saudaranya syetan itu adalah orang yang suka kencing sambil berdiri. Berikanlah sodaqoh itu padanya. Setelah dia bertanya pada kiyai akhirnya dia juga mencari orang yang suka kencing sambil berdiri. Atas kehendak Allah dia juga melihat ada orang yang sedang kencing sambil berdiri, dan segeralah menghampirinya dan dia berkata bahwa mau memberikan sodaqohnya padanya. Orang yang kencingpun bertanya kenapa mau memberikan sodaqohnya padanya.
Dijelaskannya bahwa dia nadzar jika sembuh dari sakit, maka akan memberikan sodaqoh kepada saudaranya syetan, dan saudaranya syetan itu kata pak kiyai adalah orang yang suka kencing sambil berdiri. Kamu adalah yang saya lihat kencing sambil berdiri, maka terimalah sodaqoh ini. Kata orang tersebut saya tidak mau , walupun saya tidak punya uang saya tidak mau disebut saudaranya syetan.
 Setelah itu dia kembali lagi kepada pak kiyai dan menceritakannya bahwa orang yang kencing sambil berdiri itu tidak mau menerima sodaqohnya dan tidak mau disebut saudaranya syetan. Dia bertanya lagi pada pak kiyai siapa lagi yang menjadi saudaranya syetan itu ? pak kiyai menjawab yaitu orang yang suka tidur ditempat majlis taklim, yaitu ketika sedang ada di tempat pengajian dia tidur, dialah yang termasuk saudaranya syetan.
Pada suatu saat dia menghadiri pengajian di majlis taklim, lalu mencari orang yang sedang tidur, dan dilihatnya ada seorang nenek-nenek yang sedang tidur dan dimasukkannya uang Rp. 500.000; itu ke dalam bajunya. Setelah selesai pengajian sinenek-nenek itu pulang dan waktu mau memakai sandal si nenek itu membungkukan badanya dan jatuhlah uang yang tadi dimasukan kedalam bajunya itu. Si nenek kaget kenapa ada uang jatuh dari bajunya? Ahirnya dia ngomong ngaji sambil tidur itu bisa mendapatkan rizki, lain kali lagi kalau mau ada pengajian mau tidur lagi.
Diceritakan bahwa ada seseorang datang yang datang pada Tuaan Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani, lalu dia minta diberikan barokah. Kata Syekh Abdul Qadir kerumuni rumahmu dengan rapat. Lalu dia juga mentaati perintah Syekh Abdul Qadir dan ternyata dia mudah dalam mencari rejeki. Hal ini ditanyakan kenapa rumah saya harus dikerumuni supaya tidak kelihatan. Akhirnya dijelaskan kenapa rumah  harus kerumuni, karena rumah itu aman tida dilirik oleh orang yang tidak solat. Jadi Malaikat menjaganya.
0 Komentar untuk "SAUDARA SYAETON (Sebuah Cerita yang di dalamnya Banyak Hal yang menjadi Pelajaran)"

Back To Top