ads
ads

Hakikat pendidikan dan pengajaran dalam Islam

Pendidikan pada hakikatnya adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang  yang bertanggung jawab, baik secara formal , informal atau nonformal, dalam hal ini pendidikan Islam bertujuan agar siswa memiliki ilmu pengetahun dan ketrampilan dalam rangka berbuat baik sesama manusia, beribadah kepada Allah, dan semakin dekat dengan Allah, disamping itu siswa diharapkan tidak hanya belajar nilai-nilai moral saja, akan tetapi dapat memberikan makna nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari yang Islami.18 Dalam hal ini, Maragustam mengungkapkan dalam bukunya bahwa belum ada kesepakatan secara pasti dari para ahli tentang kata yang tepat untuk memberi gambaran tentang pendidikan, ada yang memaknai dengan kata ta’lim, tarbiyah dan juga ta’dib. Perbedaan tersebut pada prinsipnya karena perbedaan pendekatan yang mereka gunakan, ada yang mendekatinya dari segi bahasa, segi konteks kedudukan kata dalam rangkaian kalimat-kalimat Al-Qur’an dan Hadits, dan ada pula pemilihan ayat atau hadits yang sesuai dari kata ta’lim, tarbiyah dan ta’dib. Berkaitan dengan pemaknaan kata ta’lim, tarbiyah dan juga ta’dib, terdapat beberapa ayat-ayat yang bisa dijadikan referensi dalam menentukan hakikat
pendidikan Islam, diantaranya:

a) Ayat-ayat tentang Ta’lim
Artinya : Ya Tuhan Kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana (Al-Baqarah : 129)

Artinya : Sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayatayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Alkitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui (Al-Baqarah : 151)

Artinya : Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan Hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata (Al-Jumu’ah : 2)

Artinya : Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, hikmah, Taurat dan Injil (Ali Imran : 48)

Dari empat ayat di atas, Syekh Nawawi menafsirkan bahwa membacakan dalam ayat ini bukan hanya sebatas membacakan saja, akan tetapi membacakan dengan mengarahkan manusia kepada iman, sedangkan makna mengajarkan (ta’lim)Al-kitab, Nawawi memberikan makna yang lebih luas, yaitu mengajarkan dan memahamkan nilai-nilai dari ajaran tersebut serta bagaimana
mengimplementasikan ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Maragustam menjelaskan lebih jelas, yang juga dikutip dari tafsir karangan Syekh Nawawi bahwa proses ta’lim dalam Islam mencakup transfer (pemindahan) ilmu, nilai dan metode dan trasformasi (hal-hal yang diterima peserta didik itu menjadi miliknya dan dapat merubah serta membentuk pribadinya). Karena dalam mengajarkan tilawah Al-qur’an dan sunnah tidak terbatas pada bahwa nabi
Muhammad SAW menyuruh umatnya untuk sekedar membaca Al-qur’an, akan tetapi juga mengajari mereka kandungannya yakni perintah dan larangan, mengimani kebenarannya dan mengingatkannya dengan menunjukkan berbagai bukti-bukti kebesaran Allah. Cara membaca seperti ini tentu tidak sekedar dapat membaca Al-quran dengan tajwid, melainkan membaca dengan perenungan dan berisikan pemahaman, pengertian, tanggung jawab dan penanaman amanah.
Jadi makna (Ta’lim) yang terkandung dalam ayat ini adalah suatu kegiatan pengajaran yang bersumberkan kepada ajaran agama yang berisi nilai-nilai keagamaan yang mana ajaran tersebut hendaklah di terapkan dalam kehidupan seseorang.
Artinya: Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (Al-A’raf : 96)

Dalam ayat ini Syekh Nawawi menjelaskan bahwa berkah dari Allah akan diturunkan kepada hamba mereka yang beriman dan bertaqwa, dan Allah akan menggantikan nikmat mereka dengan siksaan manakala mereka mendustakan ayat-ayat Allah, dan itu semua adalah akibat daripada perbuatan yang mereka kerjakan.
Dari ayat ini dapat disimpulkan bahwa Pendidikan menurut Syekh Nawawi tidak cukup dengan pengajaran saja, akan tetapi bagaimana mengimplementasikan ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari, yang mana itu semua berasaskan pada nilai keimanan dan ketaqwaan, sehingga pendidikan tersebut membawakan berkah yang melimpah.
b) Ayat-ayat tentang Tarbiyah
Artinya: Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya,sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (Al-Isra’ : 24)

Artinya: Fir'aun menjawab: "Bukankah Kami telah mengasuhmu di antara (keluarga) Kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama Kami beberapa tahun dari umurmu (As-Syu’araa’: 18)
Dalam ayat ini tarbiyah lebih ditekankan kepada pendidikan anak diwaktu kecil, Syekh Nawawi menafsirkan ayat pertama sebagai perintah bahwa kita wajib berbuat baik kepada kedua orang tua kita dan juga mendoakannya walaupun hanya lima kali dalam sehari, karena kedua orang tua kitalah yang telah mendidik kita dari kecil hingga dewasa.24 Di ayat kedua lebih ditekankan bahwa pendidikan anak mulai kanak-kanak, hal tersebut ditafsirkan oleh Nawawi bahwa Nabi Musa diasuh oleh Fir’aun dari kanak-kanak dirumah Fir’aun sampai umur 30 tahun, dan ada juga yang berkata 15 tahun diasuh dirumahnya Fir’aun.

c) Dalam ayat yang menerangkan tentang Ta’dib, Nawawi menafsirkan Ayat 6 dalam surat At-Tahriim yang berbunyi Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, ‘allimuu ajarilah dirimu dan istrimu serta anakmu untuk berbuat kebaikan, dan Addibuu (didiklah istrimu serta anakmu dan setiap orang yang masuk dalam tanggunganmu tentang kebagusan akhlaq), dengan cara menyuruh mereka untuk berbuat kebaikan dan melarang mereka untuk berbuat kejahatan, hal itulah yang menyelamatkan kamu dari api neraka.

0 Komentar untuk "Hakikat pendidikan dan pengajaran dalam Islam"

Back To Top