ads
ads

Keutamaan Mengucapkan hamdalah dan istirja’ ketika anak kita wafat.


Keutamaan Mengucapkan hamdalah dan istirja’  ketika anak kita wafat. Hal ini dapat kita ketahui melalui hadits nabi yang diriwayatkan oleh Abu Musa Al-Asy'ari r.a.
Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

إِذَا مَاتَ وَلَدُ الْعَبْدِ قَالَ اللَّهُ لِمَلاَئِكَتِهِ قَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدِى. فَيَقُولُونَ نَعَمْ. فَيَقُولُ قَبَضْتُمْ ثَمَرَةَ فُؤَادِهِ. فَيَقُولُونَ نَعَمْ. فَيَقُولُ مَاذَا قَالَ عَبْدِى فَيَقُولُونَ حَمِدَكَ وَاسْتَرْجَعَ. فَيَقُولُ اللَّهُ ابْنُوا لِعَبْدِى بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ وَسَمُّوهُ بَيْتَ الْحَمْدِ

Apabila anak seorang hamba meninggal dunia, Allah berfirman kepada malaikat-Nya, “Kalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku?” Mereka berkata, “Benar.” Allah berfirman, “Kalian telah mencabut nyawa buah hatinya?” Mereka menjawab, “Benar.” Allah berfirman, Apa yang diucapkan oleh hamba-Ku saat itu?” Mereka berkata, “Ia memujimu dan mengucapkan istirja’ (innaa lilaahi wa innaa ilaihi raaji’uun).” Allah berfirman, “Bangunkan rumah untuk hamba-Ku di surga, dan namai ia dengan nama baitul hamdi (rumah pujian).” (HR. Imam Tirmidzi, no. 1021; dan Imam Ahmad, 4: no. 415.)

Di Kalangan masyarakat awam, mengucapkan istirja kadang hanya ketika ada orang yang meninggal saja. Mereka mengira bahwa ketika ada orang yang meninggal, maka harus mengucapkan istirja. Sebenarnya ucapan istirja ini bukan hanya untuk itu, tetapi untuk setiap kita mendapatkan musibah yang Allah berikan.
0 Komentar untuk "Keutamaan Mengucapkan hamdalah dan istirja’ ketika anak kita wafat."

Back To Top