ads
ads

KHUTBAH JUM'AT TENTANG ENAM PERTANYAAN IMAM AL - GHAZALI

KHUTBAH JUM'AT
TENTANG ENAM PERTANYAAN IMAM AL-GHAZALI

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى خَلَقَ فَسَوَّى وَالَّذِى قَدَّرَ فَهَدَى. اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَهُوَ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفَى وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيَّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَاتَمَ اْلأَنْبِيَاء
( اَمَّا بَعْدُ )
 فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ  بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ :
وَلَقَدۡ ذَرَأۡنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرٗا مِّنَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِۖ لَهُمۡ قُلُوبٞ لَّا يَفۡقَهُونَ بِهَا وَلَهُمۡ أَعۡيُنٞ لَّا يُبۡصِرُونَ بِهَا وَلَهُمۡ ءَاذَانٞ لَّا يَسۡمَعُونَ بِهَآۚ أُوْلَٰٓئِكَ كَٱلۡأَنۡعَٰمِ بَلۡ هُمۡ أَضَلُّۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡغَٰفِلُونَ ١٧٩

Hadirin Jamaah Rohimakumulloh,

Pada kesempatan khutbah ini, khatib mengajak pada diri sendiri dan Jamaah kaum muslimin untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. hanya dengan bekal taqwalah sebagai bekal menghadap kepadanya nanti.
Jangan ragukan janji Allah, bahwa Allah hanya melihat seseorang dari ketaqwaannya bukan dari sisi lainnya.

Hadirin Jamaah Rohimakumulloh,

Dalam khutbah ini khatib ingin mengisahkan sebuah cerita diskusinya Imam Al-Ghazali dengan murid-muridnya.
Suatu ketika Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al-Ghazali bertanya, wahai murid-muridku, coba kalian jawab apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini? Murid-muridnya menjawab : “orang tua, guru, kawan, dan sahabatnya.”
Kata Imam Al-Ghazali semuanya benar. Tapi ada yang paling dekat dengan kita, yaitu “MATI”.

كُلُّ نَفۡسٖ ذَآئِقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوۡنَ أُجُورَكُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۖ فَمَن زُحۡزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدۡخِلَ ٱلۡجَنَّةَ فَقَدۡ فَازَۗ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلۡغُرُورِ ١٨٥
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.(Q.S. Ali Imran : 185).

Kematian adalah sesuatu yang tidak ada seorangpun tahu kapan ia akan datang ? karena itu manusia harus selalu bersiap diri menghadapinya. Terkadang ia terasa jauh, padahal ia dekat dalam kenyataannya. Janganlah kita lengah dalam memahami hal ini. Jangan sekali-kali merasa jauh dari mati, karena membuat kita menjadi besar hati. Justru kerahasiaannya yang harus kita maknai bahwa mati itu bisa terjadi kapan saja dan dimana saja tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu. Inilah yang ingin disampaikan oleh Imam Al-Ghazali kepada murid-muridnya.
Lalu Imam Al-Gahazali meneruskan pertanyaannya yang kedua. Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?  Murid-muridnya menjawab:”Negara Cina, Bulan, Matahari, dan Bintang-bintang.”
Kata Imam Al-Ghazali, semuanya benar,  tapi ada yang paling jauh dari kita , yaitu “MASA LALU”. Walaupun denga cara apapun kita tidak akan dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran agama.
Ini tepat dengan hadits Nabi SAW , “bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini.” Waktu tidak akan datang berulang untuk kedua kalinya. Sekali kita bertindak kesalahan kita tidak bisa merevisinya lagi. Paling kita hanya bisa bertaubat dan berharap pengampunan. Dalam pepatah disebutkan, waktu adalah sesuatu yang paling berharga. Emas, harta itu bisa dicari, tapi waktu yang sudah lalu tidak mungkin hadir kembali.
Hadirin Jamaah Rohimakumulloh,
Mati dan waktu adalah dua rahasia yang ada di genggaman Allah SWT. Kita sebagai hamba hanya bisa berharap dan berdoa semoga Allah swt., memberikan anugrah kepada kita agar mampu memanfaatkan waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi kematian.
Lalu Imam Ghazali bertanya lagi yang ke tiga kalinya. Apa yang paling besar di dunia ini ? Murid-muridnya menjawab “ Gunung, Bumi, dan Matahari.” Kata Imam Al-Ghazali semuanya benar, tapi ada yang paling besar, yaitu “NAFSU”.

وَلَقَدۡ ذَرَأۡنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرٗا مِّنَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِۖ لَهُمۡ قُلُوبٞ لَّا يَفۡقَهُونَ بِهَا وَلَهُمۡ أَعۡيُنٞ لَّا يُبۡصِرُونَ بِهَا وَلَهُمۡ ءَاذَانٞ لَّا يَسۡمَعُونَ بِهَآۚ أُوْلَٰٓئِكَ كَٱلۡأَنۡعَٰمِ بَلۡ هُمۡ أَضَلُّۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡغَٰفِلُونَ ١٧٩
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu bagaikan binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (Q.S. Al-‘Araf : 179).

Nafsu adalah hal penentu pada diri manusia. Jika kita ingin bahagia yang hakiki, maka kendalikanlah Nafsu. Pengendalian nafsu adalah kunci dalam hidup ini. Itulah pesan dari Imam Al-Ghazali, bahwa Nafsu itu adalah hal yang paling besar, dan hal yang paling menentukan.
Kemudian Imam Al-Ghazali bertanya lagi yang ke empat. Apa yang paling berat di dunia ini ? Murid-muridnya menjawab “Besi dan Gajah”.
Kata Imam Al-Ghazali semuanya benar. Namun ada yang paling berat, yaitu “MEMEGANG AMANAH”.

إِنَّا عَرَضۡنَا ٱلۡأَمَانَةَ عَلَى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱلۡجِبَالِ فَأَبَيۡنَ أَن يَحۡمِلۡنَهَا وَأَشۡفَقۡنَ مِنۡهَا وَحَمَلَهَا ٱلۡإِنسَٰنُۖ إِنَّهُۥ كَانَ ظَلُومٗا جَهُولٗا ٧٢

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh. (Q.S. Al-Ahzab : 72).

Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung , dan malaikat semuanya tidak mampu ketika Allah SWT., meminta mereka untuk menjadi khalifah di dunia ini.
Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT., sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang amanahnya.
Hadirin Jamaah Rohimakumulloh,
Pertanyaan Imam Al-Ghazali yang ke lima adalah : apa yang paling ringan di dunia ini? Murid-muridnya menjawab : “Kapas, Angin, debu dan daun-daunan.”
Kata Imam Al-Ghazali semua itu benar. Tapi ada yang paling ringan, yaitu “ MENINGGALKAN SHALAT”
Gara-gara bekerja kita meninggalkan shalat, gara-gara musyawarah, rapat, kita meninggalkan shalat.
Kita harus ingat bahwa yang paling pertama ditanyakan Allah kepada manusia adalah shalat. Shalat adalah kewajiban terpenting di dunia ini. Namun aneh , meskipun demikian shalat adalah hal  yang termudah dan yang sering dilewatkan.
Pertanyaan yang ke enam dari Imam Al-Ghazali adalah : Apa yang paling tajam di dunia ini ?
Murid-muridnya serentak menjawab : “PEDANG”. Kata Imam Al-Ghazali “benar” tapi ada yang paling tajam, yaitu “LIDAH MANUSIA”. Karena dengan lidah, manusia mudah menyakiti dan melukai  hati orang lain.
Dalam Hadits Nabi dikatakan :
“Seorang Muslim adalah orang yang bisa menjaga orang muslim lainnya dari lisannya dan tangannya.”
Akhirnya di penghujung khutbah ini khatib mengajak diri sendiri dan Jamaah sekalian bila ada waktu sering-sringlah merenung bertafakur bahwa mati akan segera menjemput kita, InsyaAllah diri kita akan termotivasi untuk mengendalikan nafsu, mendirikan shalat, menjaga lidah, dan memegang amanah.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بِاْالآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ. ….


KHUTBAH KE DUA

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى تَفَرَّدَ بِالْعِزِّ وَالْجَلاَلِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُنْقِدِ مِنَ الضَّلاَلِ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ خَيْرِ آلٍ. ( اَمَّا بَعْدُ )
 فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ : اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِىّ يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ آَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ اَمِيْن يَااَللهُ يَارَب العالمين: اَللهمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، وَالْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ.اللهم إَنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَالْفَشَلِ وَمِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ. اَللهم إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلاَءِ، وَدَرْكِ الشَّقَاءِ، وَسُوءْ الْقَضَاءِ، وَشَمَاتَةِ اْلاَعْدَاءِ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار. وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.فَاذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ. اَسْتَغْفِرُ اللهَ لِى وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ

0 Komentar untuk "KHUTBAH JUM'AT TENTANG ENAM PERTANYAAN IMAM AL - GHAZALI"

Back To Top