ads
ads

Tata cara Shalat Lima Waktu

1.    Tata cara Shalat Lima Waktu
a.    Pengertian dan Dalil Shalat Lima Waktu
Shalat  secara  bahasa  berarti  doa.  Secara  istilah  shalat  adalah  ibadah  yang terdiri  dari perkataan  dan  perbuatan  tertentu, yang  dimulai dengan  takbir, dan  diakhiri dengan salam. Shalat  wajib  juga  disebut  juga  dengan  shalat  fardlu  atau  shalat  maktubah  yang berarti shalat  yang  harus dikerjakan  orang Islam  yang telah  memenuhi  syarat.  Salat wajib  dibagi  menjadi  2  macam,  yaitu  Salat  fardlu  `ain  (seluruh  umat  islam  wajib menjalankannya)  dan  Salat  wajib  fardhu  kifayah  (apabila  salah  seorang  telah melaksanakan, maka gugurlah kewajiban bagi yang lainnya).

Dasar hukum diwajibkannya shalat adalah firman Allah :

وَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُواْ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرۡكَعُواْ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ ٤٣
Artinya:  “Dan  dirikanlah  shalat  dan  bayarkanlah  zakat,  dan  ruku`lah  bersama  orang-orang yang ruku`” (QS. Al-Baqarah : 43)
                                                                              
اَوَّلٌ مَا يُحَاسَبُ عَلَيْهِ العَبْدُ يَوْمَ الْقِيامَةِ الصَّلاَةُ فَاِنْ صَلُحَتْ صَلُحَ سَائِر عَمَلِهِ وَاِنْ فَسَدَتْ فَسَدَتْ سَائِرُ عَممَلِهِ
Artinya: “Amal yang pertama  kali  akan  dihisab bagi seorang hamba  pada  hari  kiamat adalah  shalat.  Jika  shalatnya  baik,  maka  akan  dinilai  baik  semua  amalnya  yang  lain dan jika shalatnya rusak maka akan dinilai jeleklah semua amalnya yang lain”. (HR. At-Tabrani)

Shalat dalam Islam  menempati  kedudukan sangat penting, karena shalat  adalah perbuatan yang  pertama kali akan dihisab (dihitung) pertanggung jawabannya kelak di hari kiamat.

b.    Syarat Shalat
Adapun syarat shalat itu terdiri dua jenis, yaitu:
-    Syarat sah shalat:
1.    Suci badan dari hadats besar dan kecil. Hadats kecil ialah tidak dalam keadaan berwudhu dan hadats besar adalah belum mandi dari junub
2.    Suci badan, pakaian dan tempat dari najis
3.    Menutup  aurat (aurat  laki-laki  adalah  antara  pusar  sampai  lutut,  sedang  aurat  perempuan  adalah  seluruh  anggota  badan  kecuali  kedua  telapak  tangan  dan wajah)
4.    Telah masuk waktu shalat. Shalat tidak wajib dilaksanakan terkecuali apabila sudah masuk waktunya, dan tidak sah hukumnya shalat yang dilaksanakan sebelum masuk waktunya
5.     Menghadap kiblat, jika berada dalam masjid haram Mekah, maka harus menghadap langsung. Dan jika jauh dari baitullah, maka cukup menghadap ke arahnya.

-    Syarat Wajib Shalat: 
1.    Islam, Maka tidak sah shalat yang dilakukan oleh orang kafir, dan tidak diterima. Begitu pula halnya semua amalan yang mereka lakukan
2.    Baligh (lak-laki telah keluar sperma atau sudah berumur 15 tahun, dan perempuan telah keluar darah haid atau sudah berumur 15 tahun). Akan tetapi anak kecil itu hendaknya diperintahkan untuk melaksanakan shalat sejak berumur tujuh tahun dan shalatnya itu sunnah baginya
3.    Berakal, Maka tidaklah wajib shalat itu bagi orang gila atau mabuk
4.    Suci dari haid dan nifas bagi perempuan
5.     Telah sampai dakwah kepadanya, dan
6.    Terjaga, tidak sedang tidur.  

c.    Sunnah shalat
Sunah  shalat  merupakan  ucapan  atau  gerakan  yang  dilaksanakan  dalam  shalat  selain rukun shalat. Sunah-sunah shalat dibagi menjadi dua, yaitu :
1.    Sunah `Ab`ad
Sunah  `ab`ad  adalah  amalan  sunah  dalam  shalat yang  apabila  terlupakan  harus diganti dengan sujud sahwi. Yang termasuk sunah `ab`ad adalah :
-    Tasyahud awal
-    Membaca shalawat pada tasyahud awal
-    Membaca shalawat atas keluarga Nabi pada tasyahud akhir.
-    Membaca  qunut pada shalat Shubuh dan shalat witir pada pertengahan hingga akhir bulan Ramadhan
2.    Sunah Hai`at
Sunah hai`at adalah amalan sunah dalam shalat yang apabila terlupakan tidak perlu diganti dengan sujud sahwi. Yang termasuk sunah hai`at adalah :
-    Mengangkat tangan ketika takbiratul ikhram
-    Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri ketika sedekap.
-    Memandang ke tempat sujud
-    Membaca do`a iftitah
-    Tuma`ninah (diam sejenak) sebelum atau sesudah membaca surat al-Fatihah.
-    Membaca lafald “amin” sesudah membaca surat al-Fatihah.
-    Membaca surat selain surat al-Fatihah setelah membaca surat al-Fatihah.
-    Memperhatikan/mendengarkan bacaan imam (bagi makmum)
-    Mengeraskan suara pada dua rakaat pertama shalat maghrib, isya dan subuh.
-    Membaca takbir  intiqal  setiap ganti gerakan kecuali ketika berdiri dari ruku`.
-    Membaca ketika i`tidal.

d.     Yang Membatalkan Shalat
Adapun yang Membatalkan Shalat, antara lain:
-    Berbicara dengan sengaja
-    Bergerak dengan banyak (3 kali gerakan atau lebih berturut-turut)
-    Berhadats
-    Meninggalkan salah satu rukun shalat dengan sengaja
-    Terbuka auratnya
-    Merubah niat
-    Membelakangi kiblat
-    Makan dan minum
-    Tertawa
-    Murtad
0 Komentar untuk "Tata cara Shalat Lima Waktu"

Back To Top