Ummat yang Disayangi
Rosulullooh shollalloohu
‘alaihi wa salam bersabda:
أُمَّتِيْ أُمَّةٌ مَرْحُوْمَةٌ لَيْسَ عَلَيْهَا عَذَابٌ
فِي اْلآخِرَةِ عَذَابُهَا فِي الدُّنْيَا : اَلْفِتَنُ وَ الزَّلاَزِلُ وَ الْقَتْلُ
“Umatku ini adalah Umat yang dirahmati. Tidak ada azab bagi mereka
di akhirat. Azabnya adalah di dunia, berupa fitnah-fitnah, musibah-musibah, dan
pembunuhan.”(HR. Imam Bukhori dalam kitab Tarikhnya: 1/1/38–39, Imam Abu Daud no. 4278, Imam al-Hakim: 4/444,
Dan Imam Ahmad: 4/410 dan 418).
Ternyata, semua musibah yang menimpa kaum Muslimin menjadi rahmat
Allooh untuk mereka. Kalau Allooh tidak sayang kepada kita, Allooh biarkan kita
dengan dosa-dosa. Baru nanti diberikan semua azabnya di akhirat. Ini artinya
Allooh tidak sayang dengan kita. Rosulullooh shollalloohu ‘alaihi wa salam
juga bersabda:
إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ
لَهُ الْعُقُوبَةَ فِى الدُّنْيَا وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ
عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَفَّى بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
*“Jika Allooh menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan
hukumannya di dunia. Jika Allooh menghendaki kejelekan padanya, Dia akan
mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari
kiamat kelak.” [HR. Imam Tirmidzi,Dishahihkan oleh Syaikh Al- AlBani dalam
shahih Jami’ no 308].
Maka ini bentuk kasih sayang Allooh kepada kita. Allooh Swt. masih
mengingatkan kita. Kalau Allooh tidak ingatkan kita dengan adanya
musibah-musibah ini, mungkin kita akan lupa diri, kita tidak mau ingat dan
kembali kepada Allooh. Tapi dengan adanya diperingatkan oleh Allooh dan
mereka-mereka yang sudah meninggal dunia insya Allooh mati syahid dari
saudara-saudara kita kaum Muslimin. Mereka yang sudah meninggal dunia, mungkin
mereka sudah mendahului kita ke Surga. Karena Allooh sudah maafkan mereka,
sudah ampuni mereka dengan musibah yang menimpa mereka tersebut. Kita yang
masih hidup ini tidak tahu akan wafat di atas apa Dan dimana?.
Maka dari itu kita harus husnudzon kepada Allooh Swt.
Berbaik sangka kepada Allooh bahwa Allooh menimpakan ini semua adalah sebagai
rahmat dan kasih sayangNya untuk umat Islam. Karena musibah akan menimpa
siapapun yang mengaku dirinya Muslim. Allooh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ
وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
﴿١٥٥﴾
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” [QS. Al-Baqarah: 155]
Siapa orang yang sabar itu?
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا
لِلَّـهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ﴿١٥٦﴾
(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka
mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (sesungguhnya kami milik
Allooh dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Allooh).” [QS.
Al-Baqarah: 156]
Ketika kita ditimpa musibah, kita langsung sadar bahwa semua milik
Allooh Swt. Dunia, langit dan semuanya adalah milik Allooh Swt.
0 Komentar untuk "Ummat yang Disayangi"