Tidak ada sesuatupun dari keadaan kita yang tersembunyi
Allooh Swt. Berfirman :
يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ
لَا تَخْفَىٰ مِنكُمْ خَافِيَةٌ
Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun
dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allooh).
Dari Siti ‘Aisyah rodhiyalloohu ‘anha, ia ketika itu mengingat
neraka, lantas ia menangis. Rosulullooh shollalloohu ‘alaihi wa sallam bertanya
saat itu, “Apa yang membuatmu menangis?” Siti ‘Aisyah menjawab,“Aku mengingat neraka
lantas aku menangis, apakah kalian akan mengingat keluarga kalian
pada hari kiamat?”
Rosulullooh shollalloohu ‘alaihi wa sallam menjawab,
أَمَّا فِي
ثَلاَثَةِ مَوَاطِنَ فَلاَ يَذْكُرُ أَحَدٌ أَحَدًا عِنْدَ المِيْزَانِ حَتَّى يَعْلَمَ
أَيَخِفُّ مِيْزَانُهُ أَوْ يَثْقُلُ وَعِنْدَ الكِتَابِ حِيْنَ يُقَالُ ( هَآؤُمُ
اقْرَؤُوْا كِتَابِيَهْ ) حَتَّى يَعْلَمَ أَيْنَ يَقَعُ كِتَابُهُ أَفِي يَمِيْنِهِ
أَمْ فِي شِمَالِهِ أَمْ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِهِ وَعِنْدَ الصِّرَاطِ إِذَا وُضِعَ بَيْنَ
ظَهْرَي جَهَنَّمَ
“Ada tiga
keadaan seseorang tidak akan mengingat siapa pun (pada hari kiamat):
(1) ketika di sisi mizan
(timbangan), sampai seseorang mengetahui timbangannya ringan ataukah berat; (2) ketika
berada pada sisi kitab (catatan amal) ketika dikatakan ‘Ambillah, bacalah
kitabku (ini)’ sampai ia mengetahui apakah catatannya diambil dari sisi kanan,
ataukah sisi kiri, atau dari belakang punggungnya; (3) ketika berada di shirath
(jembatan) yang dibentangkan di atas Jahannam.”(HR. Imam Abu Daud, no. 4755;
Dan Imam Tirmidzi, no. 2235. Hadits ini disahihkan oleh Syaikh Al-Albani).
0 Komentar untuk "Tidak ada sesuatupun dari keadaan kita yang tersembunyi"