Sebab
Nabi Muhammad Melakukan hijrah Ke
Madinah
Ketika
menerima ayat 94, surah Al hijr, Nabi Muhammad mulai berdakwah secara terang-terangan. Dakwahnya mendapat respon keras
dari kaum kafir Quraisy. Para pemimpin Quraisy menggunakan berbagai cara untuk
mencegah dakwah Nabi Muhammad, namun
selalu gagal, baik secara diplomatik, tawaran, dan kekerasan fisik. Puncaknya
adalah embargo/pemboikotan
terhadap bani Hasyim yang merupakan tempat Nabi Muhammad berlindung. Pemboikotan berlangsung selama 3
tahun. Pemboikotan ini berhenti setelah kaum Quraisy menyadari bahwa apa yang
mereka lakukan sangat keterlaluan.
Ancaman
dari Kafir Quraisy semakin keras setelah Nabi Muhammad saw kehilangan Abu Thalib dan Siti
Khadijah. Pemimpin Quraisy
terang-terangan menantang Nabi Muhammad
karena menganggap kebangkitan Islam identik dengan kehancuran posisi sosial
mereka. Kebangsawanan mereka akan hilang dan hancur karena Islam mengajarkan
persamaan derajat manusia. Sistem kepemimpinan bangsawan tidak ada di Yatsrib (Madinah). Hal ini juga yang menyebabkan Nabi Muhammad melakukan hijrah ke Madinah. Hijrah dianggap sebagai alternatif
perjuangan untuk menegakkan ajaran Islam.
Selain itu, ada beberapa faktor yang mendorong Nabi Muhammad saw. memilih Yatsrib sebagai tempat
hijrah umat Islam. Faktor-faktornya antara lain:
1. Yatsrib adalah tempat yang paling dekat.
2. Sebelum diangkat menjadi Nabi , beliau telah mempunyai hubungan baik
dengan penduduk kota tersebut. Hubungan itu berupa ikatan persaudaraan karena
kakek Nabi , Abdul Mutholib beristerikan orang Yatsrib. Di samping itu, ayahnya
dimakamkan di sana.
3. Penduduk Yatsrib sudah dikenal Nabi karena kelembutan budi pekerti dan
sifat-sifatnya yang baik.
4. Bagi diri Nabi sendiri, hijrah
merupakan keharusan selain karena perintah Allah swt.
0 Komentar untuk "Sebab Nabi Muhammad Melakukan hijrah Ke Madinah"