ads
ads

MANAQIB SYEKH ABDUL QADIR QS. KE 35 DAN 36 BULAN JUMADIL AWWAL

MANAQIB SYEKH ABDUL QADIR QS. KE 35 DAN 36

Manakib ke 35 dan 36 dibacakan pada setiap bulan Jumadil Awwal

MANQOBAH KETIGA PULUH LIMA;
SYEKH AHMAD KANJI MENJADI MURID
SYEKH ABDUL QODIR  ATAS PETUNJUK GURUNYA

Diriwayatkan, pada suatu hari Syekh Ahmad Kanji sedang mengambil air wudlu, terlintas dalam hatinya bahwa Thorekat Syekh Abdul Qodir itu lebih disukai daripada thorekat-thorekat lainnya. Gurunya yaitu Syekh Abi Ishak Magribi mengetahui pula apa yang terlintas dalam hati muridnya, lalu beliau bertanya : "Apakah kamu mengetahui tentang kedudukan Syekh Abdul Qodir ?" Dijawab oleh Syekh Ahmad Kanji : "Saya tidak tahu". Lalu gurunya menjelaskan, "Perlu diketahui bahwa Syekh Abdul Qodir itu memiliki dua belas sifat-sifat kemuliaan. Kalau lautan dijadikan tintanya, dan pepohonan dijadikan penanya, manusia, malaikat, dan j in sebagai penulisnya, maka tidak akan mampu menuliskan sifat-sifat jatidiri yang dimiliki beliau itu".
Mendengar penjelasan dari gurunya itu, ia makin bertambah mahabah kecintaannya kepada Syekh Abdul Qodir, hatinya berbisik : "Salah satu harapanku jangan dahulu aku meninggal dunia sebelum aku mendalami dan mengamalkan thorekatnya".
Kemudian dengan kemauan yang keras berangkatlah ia menuju kota Bagdad, setibanya di sebuah gunung di wilayah Ajmir, di bawah gunung mengalir sungai, lalu ia mengambil air wudu untuk ber¬sembahyang serta beristirahat di tempat itu. Angin bertiup sepoi¬sepoi basah mengipasi badan yang letih sehingga ia terlena dan ter¬tidur dengan nyenyaknya. Di dalam keadaan tidur, ia bermimpi di¬kunjungi Syekh Abdul Qodir. Beliau membawa mahkota merah dan sorban hijau, Syekh Ahmad Kanji berdiri menghormati kedatangan beliau, "Mari ke sini lebih dekat lagi", kata beliau sambil mengenakan mahkota merah dan sorban hijau di atas kepala Syekh Ahmad Kanji, dan berkata "Wahai Ahmad Kanji, sekarang kamu sudah menjadi muridku dan menjadi anakku dan menjadi Rijalulloh (Pahlawan Alloh)". Lalu beliau menghilang dan bangunlah Syekh Ahmad Kanji dari tidurnya, mahkota dan sorban sudah melekat terpakai di Alas kepalanya, lalu ia bersujud syukur atas nikmat Alloh yang telah diterimanya.
Kemudian ia pulang kembali pada gurunya sambil memper¬lihatkan mahkota merah dan sorban hijau hadiah pelantikan dari Syekh Abdul Qodir dan menceritakan tentang peristiwa yang telah dialaminya. Guru berkata "Wahai, Ahmad Kanji mahkota dan sorban itu adalah suatu hirkoh kemuliaan dan keberkahan bagimu, dan kamu sangat dikasihi Syekh Abdul Qodir. Sekarang berdirilah tegak, dan kamu telah menjadi wali yang utama. Dengan mengharap keberkah¬annya, Syekh Abi Ishak Magribi memakai mahkota dan sorban itu di kepalanya, lalu di serahkan kembali kepada SyekhAhmad Kanji.


MANKOBAH KETIGA PULUH ENAM ;
SYEKH AHMAD KANJI MENJUNJUNG KAYU BAKAR
DI ATAS KEPALANYA
Syekh Ahmad Kanji pekerjaannya ad4lah mencari kayu bakar untuk memasak roti bagi fakir-fakir. Setelah mengenakan mahkota dari Sayid Abdul Qodir, gurunya berkata : "Sekarang engkau tidak layak mencari kayu bakar, sebab kepalamu sudah dimahkotai dengan mahkota yang mulia. Lalu Syekh Ahmad Kanji memohon ijin dari gurunya untuk mencari kayu bakar. Ujar gurunya "Ya kalau ngotot silakan saja".
la pun berangkat ke gunung mengumpulkan kayu bakar dan diikat. Waktu akan diangkat ke kepalanya, kayu bakar itu melayang di atas kepala Syekh Ahmad Kanji kira-kira sehasta dari kepalanya. Lantas Syekh Ahmad Kanji pulang kepada gurunya. Ikatan kayu bakar terus melayang mengikuti Syekh Ahmad. Setibanya di tempat gurunya yaitu Syekh Abi Ishaq Magribi, gurunya berkata "Nah, Syekh Ahmad, tadi kataku bagaimana kepalamu tidak pantas dipakai membawa kayu bakar, sebab sudah ditempati mahkota dan sorban yang mulia. Sejak kini, sudahlah jangan mencari kayu bakar. Engkau oleh Sayid Abdul Qodir sudah ditunjukkan dalam pangkat Rijalullah.
0 Komentar untuk "MANAQIB SYEKH ABDUL QADIR QS. KE 35 DAN 36 BULAN JUMADIL AWWAL"

Back To Top