ads
ads

DZIKIR DAN DO’A Fiqih kelas 7 Kurtilas 2018


DZIKIR DAN DO’A Fiqih kelas 7 Kurtilas 2018

Sebagai seorang Muslim kita diperintahkan untuk selalu mengingat Allah swt. dalam berbagai situasi dan keadaan. Mengingat manusia merupakan makhluk yang lemah dan membutuhkan ketergantungan dengan Khaliq-nya. Salah satu upaya untuk melengkapi kekurangan manusia adalah dengan berdoa. Dengan berdoa diharapkan manusia selalu meminta segala kebutuhannya hanya kepada Allah swt.
Biasakanlah untuk berzikir dan berdoa setiap waktu terutama sehabis melaksanakan salat lima waktu. Apakah selama ini kamu telah melaksanakannya?

A. Ketentuan Zikir
1.    Pengertian Dzikir dan Doa
a.      Dzikir
Kata dzikir berasal dari kata  “dzakaro”  ذكـَــَر”yadzkuru” يــذْكُـــرُ " dzikran”    ذِكْــــرًا  artinya; mengingat, menyebut, menuturkan atau merenungi. Sedangkan menurut istilah adalah mengingat Allah SWT, dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah SWT.dengan cara  menyebut semua sifat-sifat keagungan-Nya atau kemulian-Nya, seperti membaca tasbih, tahmid, takbir dan tahlil.. Sebagaimana di terangkan dalam Al-Qur’an surat al-Baqoroh ayat 152 berikut :
فَا ذْ كرُوُنِى اَذْكـرُ كْم وَاشْكُرُوْا لِى وَلاَ تَكْفُرُونَ
Artinya:  Maka ingatlah kepada Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada Ku. (QS. Al-Baqarah : 152) 
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ ذِكۡرٗا كَثِيرٗا ٤١
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya” (QS. Al-Ahzab: 41)
Diriwayatkan dari Abu Darda’ ia berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيكِكُمْ وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ؟ قَالُوا بَلَى، قَالَ: ذِكْرُ اللَّهِ تَعَالَى
“Maukah kamu aku tunjukkan amalan yang terbaik dan paling suci di sisi Rabbmu, yang. paling mengangkat derajatmu, lebih baik bagimu daripada menginfakkan emas dan perak dan lebih baik bagimu daripada bertemu dengan musuhmu lantas kamu memenggal leher mereka atau mereka memenggal lehermu?” Para sahabat yang hadir menjawab; “Tentu saja wahai Rasulullah!” Beliau bersabda: “Dzikir   kepada  Allah   Yang  Maha   Tinggi.”  (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

B. Ketentuan Doa
Doa ( الدُّعَاء ) menurut bahasa adalah memanggil atau memohon sesuatu, sedangkan menurut istilah adalah memohon kepada Alloh swt. dengan merendahkan diri dan tunduk kepada-Nya. Firman Allah swt.:
ٱدۡعُواْ رَبَّكُمۡ تَضَرُّعٗا وَخُفۡيَةًۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُعۡتَدِينَ ٥٥ وَلَا تُفۡسِدُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ بَعۡدَ إِصۡلَٰحِهَا وَٱدۡعُوهُ خَوۡفٗا وَطَمَعًاۚ إِنَّ رَحۡمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٞ مِّنَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ ٥٦
Artinya: “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” QS. Al-A’raf ayat  55-56
Bagi seorang mukmin yang ingin berhasil dalam kehidupan ini, ada dua cara yang harus ditempuhnya yaitu: berusaha dan berdoa kepada Allah. Kedua hal ini harus ditempuh, karena di dalam kehidupan ini ada hal-hal yang dapat dijangkau oleh pemikiran manusia, tetapi ada pula yang tidak dijangkaunya. Oleh karena itu kedua cara ini harus ditempuh secara bersama-sama.
C. MANFAAT  ZIKIR DAN DOA
a.      Dapat menentramkan hati

ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ ٢٨
Artinya: “…ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” (Q.S ar-Ra’d: 28)
b.      Dapat menimbulkan kesabaran
c.      Menambah pahala dan menambahkan rasa kasih sayang kepada sesama.
d.     Menimbulkan sifat berhati-hati
Dengan sering kita berdoa setelah shalat fardu banyak manfaat yang akan diperoleh, diantaranya:
a.      Akan terhindar dari sifat sombong dan congkak
b.      Akan terhindar dari sifat gampang putus asa
c.      Hati dan pikiran kita akan tenang dan tentram
d.     Akan memberi motivasi atau dorongan yang kuat dalam menjalani kehidupan ini
e.      Memberikan perlindungan dalam menempuh kehidupan
f.       Kita akan merasa semakin dekat dengan Allah SWT
g.      Di akhirat kelak, kita akan mendapat tempat yang mulia di sisi Alloh, yaitu surga
D. Tata Dzikir dan Berdoa
Mengucap zikir pada dasarnya tidak dibatasi jumlah bilangan. Demikian pula mengenai lafal, waktu, cara dan tempat melaksanakannya. Akan tetapi, zikir seyogyanya di lakukan di tempat-tempat yang suci dilandasi dengan niat yang ikhlas, di samping sikap kusyu dan tawaduk. Allah swt. berfirman:
وَٱذۡكُر رَّبَّكَ فِي نَفۡسِكَ تَضَرُّعٗا وَخِيفَةٗ وَدُونَ ٱلۡجَهۡرِ مِنَ ٱلۡقَوۡلِ بِٱلۡغُدُوِّ وَٱلۡأٓصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلۡغَٰفِلِينَ ٢٠٥
 “Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah.” (Q.S. al-a’raf(7): 205)
Firman Allah Swt,di atas memuat tata cara (adab) berzikir, antara lain :
a.      zikir hendaknya di lakukan dengan sikap tadaruk (merasa dirinya hina dan papa di hadapan Allah swt). Dengan demikian orang yang berzikir harus memperlihatkan sikap tawaduk  kepada-NYa.
b.      Zikir dilakukan dengan rasa takut kepada Allah swt. Takut kepada keagungan dan kemuliaan Allah swt.
c.      Zikir dilakukan dengan suara yang lembut,pelan dan kusyuk. 
Cara berdzikir ada tiga macam, yaitu:
a.    Dzikir dengan hati
Dzikir dengan hati ialah dengan cara bertafakur memikirkan ciptaan Allah swt, sehingga timbul di dalam pikiran kita bahwa Allah swt. adalah Dzat yang Maha Kuasa. Semua yang ada di dalam alam semesta ini pastilah ada yang menciptakan dan mengaturnya, yaitu Allah swt.
b.    Dzikir dengan perbuatan
Yaitu dengan melakukan perintah Allah dan menjauhi larangan Nya. Dan semua itu mesti diawali dengan niat untuk mendapatkan ridha Allah swt. Jadi menuntut ilmu, bersilaturahmi, mencari nafkah, dan amalan-amalan lainnya yang diperintahkan oleh agama adalah termasuk dalam lingkup dzikir dengan perbuatan
c.    Dzikir dengan ucapan
Dzikir dengan ucapan yaitu dengan cara menyebut asma Allah atau dengan mengucapkan kalimat-kalimat toyibah. Sehingga setiap kali menyebut-Nya akan semakin bertambah keimanan kita kepada Allah Swt.
Contoh kalimat toyibah.
Nama lafal
Kalimat toyyibah
Arti
Takbir
اَلله اَكْبَرْ
Allah Maha Besar
Tahmid
الحَمْدُ لِلَّه
Segala Puji bagi Allah
Tasbih
سُبْحَانَ الله
Maha suci Allah
Tahlil
لاَاِلَهَ اِلاَّ الله
Tiada Tuhan selain Allah
Istigfar
اَسْتَغْفِرُ الله
Aku memohon ampun kepada Allah yang maha Agung
Hauqalah
لاَحَوْل وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْم
Tiada ada daya dan kekuatan kecuali di sisi Allah

Agar doa kita dikabulkan oleh Allah Swt, hendaklah kita memperhatikan tatacara sebagai berikut :
a.      Memulai berdoa dengan membaca bismillah,hamdalah dan sholawat
b.      Mengangkat tangan ketika berdoa dan mengusapkan kedua tangan pada wajah setelah selesai berdoa.
c.      Hendaklah disertai dengan hati yang kusyu dan meyakini bahwa doanya akan dikabulkan oleh Allah Swt. Firman Allah swt:
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ
Artinya: “Sungguh beruntung orang-orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang dalam shalatnya selalu khusyu’” (Al-Mu’minun:1-3).

Ada beberapa waktu yang lebih utama untuk berdoa, yaitu sebagai berikut :
a.      Waktu tengah malam (sepertiga malam yang terakhir)
b.      Pada hari jumat(waktu antara dua khutbah)
c.      Pada waktu seseorang sedang puasa
d.     Sesudah shalat lima waktu
e.      Saat kritis/genting.
f.       Saat teraniaya dan
g.      Ketika minum air Zamzam

E. Dzikir dan Doa sesudah Shalat
Bacaan dzikir sesudah shalat disebut juga dengan istilah wirid, yaitu bacaan-bacaan yang dibaca setiap hari. Adapun urutan bacaan dzikir atau wirid sesudah shalat lima waktu sebagai berikut:
1.    Membaca syahadat sambil mengusapkan tangan kanan pada wajah setelah mengucapkan salam yang kedua.
2.    Membaca istigfar, bacaan istigfar yang umumnya dibaca adalah
اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِىْ وَلِوَالِدَىَّ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ ×3
“Ya Allah berilah ampun untuk badan hamba sendiri. Dan untuk kedua orang tua hamba, dan untuk orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, baik yang masih hidup maupun yang telah mati, dan kepada Alllah hamba bertaubat kembali. 3X.
3.    Bacaan tahlil
لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ. ×3
“Tidak ada Tuhan melainkan Allah. Maha Esa tidak brsekutu bagi-Nya, bagi-Nya kekuasaan dan segala puji; Ia Dzat yang berkuasa atas segala, sesuatu”. 3X.
4.    Bacaan
اَللَّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَاِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمَ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ وَاَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَالسَّلاَمِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَاذَاالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَمِ.
“Ya Allah! Tuhanlah Yang Maha Sejahtera dan daripada Tuhanlah segala kesejahteraan dan kepada tuhanlah akan kembali lagi segala kesejahteraan itu. Ya Tuhan kami, hidupkanlah kami dengan sejahtera. Dan masukkanlah kami ke dalam sorga kampung kesejahteraan. Maha Mulia Allah Tuhan kami, dan Maha Luhur. Ya Allah Dzat yang bersifat Agung, Maha Kuasa dan Maha Mulia”.
5.    Bacaan berikut
اَللَّهُمُّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِىَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ رَادَّ لِمَا قَضَيْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Ya Allah, tidak ada yang dapat menghalangi terhadap apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang dapat memberi terhadap apa yang Engkau larang, dan tidak ada yang dapat menolak terhadap apa yang telah Engkau tentukan, dan tidaklah bermanfaat kepada orang-orang yang mempunyai derajat (jika ada) derajat dari Mu”.
6.    Terus disambung surat al Fatihah, al Baqarah, dan ayat al Kursi
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم
-                   بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ.إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ.اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ. صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّينَ.
-         ألم، ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ، الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلوةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ، وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِاْلآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ، أُوْلَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
-                   وَاِلَهُكُمْ اِلَهٌ وَاحِدٌ لاَ اِلَهَ اِلاَّ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ.
-         اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي اْلأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَلاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
-         لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي اْلأَرْضِ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ. لاَ يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (الـبـقـرة: 284-286).
-          قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. تُولِجُ الَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي الَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ (آل عـمـران: 18-19)

7.    Membaca tasbih, tahmid, dan takbir

سُبْحَانَ اللهِ ×33
 “Maha Suci Allah” (33X)
                                                   اَلْحَمْدُ للهِ ×33
 “Segala Puji bagi Allah” (33X)
اَللهُ اَكْبَر ×33
 “Maha Suci Allah” (33X)
8.    Lalu dilanjutkan dengan
Setelah selesai membaca Allahu Akbar 33 kali terus dilanjutkan dengan bacaan sebagai berikut:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْراً وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا. لَا إِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. وَلَاحَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. اَللهُ لَا مَانِعَ لِمَآ أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا رَادَّ لِمَا قَضَيْتَهُ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْـجَدِّ مِنْكَ الْـجَدُّ.

9.    Ditutup dengan doa
-      بِسْـمِ الـلّهِ الرَّحْـمـنِ الرَّحِـيْـمِ.  اَلـحَـمْـدُ لِـلّـهِ رَبِّ الـعَـالَـمِـيْـنَ حـَمْـدًا يُـوَافِيْ نِـعَـمَـهُ وَيُـكَـافِيْ مَـزِيـْدَهُ، يـَا رَبَّـنَـا لَـكَ اْلـحَـمْـدُ كَـمَـا يَـنْـبَـغِيْ لِـجِـلاَلِ وَجْـهِكَ وَعَـظِيـْمِ سُـلْـطَـانِـكَ. اَلـلّـهُـمَّ صَلِّ عَـلَـى سَـيِّـدِنَا مُـحَـمَّـدٍ وَعَـلَـى آلِ سَـيّـِدِنَـا مُـحَـمَّـدٍ.
-      اَلـلّـهُـمَّ رَبَّـنَـا تَـقَـبَّـلْ مِـنَّـا صَلاَتَـنَـا وَصِـيَـامَـنَـا وَسُجُـوْدَنَـا وَقُـعُـوْدَنَـا وَتَـضَرُّعَـنَـا وَتـَخَـشُّعَـنَـا وَتَـعَـبُّـدَنَـا وَتَـمِّـمْ تَـقْـصِـيْـرَنَـا يَـا اَللهُ يَـا رَبَّ اْلـعَـالَـمِـيْـنَ.
-      اَلـلّـهُـمَّ إِنَّا نَـسْـأَلُـكَ سَـلاَمَـةً فِيْ الـدِيْـنِ وَعَـافِـيَـةً فِي الـجَسَـدِ وَزِيـادَةً فِي اْلـعِـلْـمِ وَبَـرَكَـةً فِي الرِّزْقِ وَتَـوْبَةً قَـبْـلَ الْـمَـوْتِ وَرَحـْمَـةً عِـنْـدَ الْـمَـوْتِ وَمَـغْـفِـرَةً بَـعْـدَ الـمَـوْتِ. اَلـلّـهُـمَّ هَـوِّنْ عَلَـيْـنَـا فِي سَكَـرَاتِ الـمَـوْتِ وَالـنَّـجَاةِ مِـنَ الـنّـارِ وَاْلـعَـفْـوَ عِـنْـدَ اْلـحِسَـابِ.
-      رَبـّنَـا ظَلَـمْـنَـا أَنْـفُـسَـنَـا وَإِنْ لَّـمْ تَـغْـفِـرْلَـنَـا وَتَـرْحـَمْـنَـا لَـنَـكُـوْنَنَّ مِـنَ الْـخَاسـِرِيْـنَ، رَبَّـنَـا وَلاَ تَـحْمِلْ عَـلَيْـنَـا إِصْرًا كَمَا حَـمَـلْـتَـهُ عَـلَـى الَّـذِيْـنَ مِـنْ قَـبْـلِـنَـا رَبَّـنَـا وَلَا تُـحَـمِّـلْـنَـا مَـا لَا طَـاقَـةَ لَـنَـا بِـهِ وَاعْـفُ عَنَّـا وَاغْـفِـرْلَنـَا وَارْحَـمْـنَـا أَنْـتَ مَـوْلَانَـا فَـانْـصُرْنَـا عَـلَـى الـقَـوْمِ اْلـكَـافِـرِيـْنَ.
-      اَلـلَّـهُـمَّ اغْـفِـرْلَنَا وَلِـوَالِـدِيْنَا وَارْحَـمْـهُـمْ كَمَـا رَبَّـوْنَـا صَغِـيْـرًا.
-      رَبَّـنَـا لَا تُـزِغْ قُـلُـوْبـَنـَا بـَعْـدَ إِذْ هَـدَيْـتَـنَـا وَهَـبْ لَـنَـا مِـنْ لَـدُنْـكَ رَحْـمَـةً إِنَّـكَ أَنْـتَ اْلـوَهَّـابُ.
-      رَبَّـنَـا أَفْـرِغْ عَـلَـيْـنَـا صَبْـرًا وَثَبِّـتْ أَقْـدَامَـنَـا وَانْـصُرْنَـا عَـلَـى الـقَـوْمِ اْلـكَـافِـرِيْـنَ.
-      اَلـلَّـهُـمَّ اغْـفِـرْلَـنَـا ذُنُـوْبَـنَـا وَكَـفِّـرْعَـنَّـا سَـيِّـئَاتِـنَـا وَتَـوَفَّـنَـا مَـعَ اْلأَبـْرَارِ.
-      رَبَّـنَـا آتِـنَـا فِى الـدُّنْيَـا حَسَـنَـةً وَفِى اْلآخِـرَةِ حَسَـنَـةً وَقِـنَـا عَـذَابَ الـنَّـارِ.
-      سُـبْـحَـانَ رَبِّـكَ رَبِّ اْلـعِزَّةِ عَـمَّـا يَـصِفُـوْنَ وَسَـلَامٌ عَـلَـى الـمُـْرسَـلِـيْـنَ وَالـحَـمْـدُ لِـلَّـهِ رَبِّ الـعَـالَـمِـيْـن.
FUNGSI DZIKIR DAN DO’A DALAM KEHIDUPAN
 Fiqih kelas 7 Kurtilas 2018

Orang yang baik dan benar perlu permulaan yang baik dan benar pula. Permaulaan yang baik dan benar membutuhkan keikhlasan, sedangkan pangkal keikhlasan adalah niat yang baik dan benar. Sumber niat yang baik dan benar adalah hati yang bersih nan suci, namun hati yang bersih nan suci itu tak pernah akan bisa kita raih kecuali dengan zikrullah (mengingat Allah).

Setiap manusia, setiap detiknya selalu bergantung kepada rahmat dan nikmat Allah. Alangkah sombongnya kita jika hampa dari aktivitas zikir dan doa. Zikir dan doa layak dilaksanakan meskipun kita dalam kesibukan dan dalam kondisi apapun. “Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.” (QS. Al Munafiqun: 9).
Zikir dan doa merupakan salah satu manifestasi peribadatan dan ketaatan manusia kepada Tuhan-Nya. Disamping ibadah-ibadah lainnya yang utama dan tidak terbilang, kita diperintahkan untuk melantunkan zikir dan doa kepada Allah, karena luas dan begitu dalamnya mutiara hikmah yang dikandungnya. Zikir diperintahkan Allah setiap saat dan setiap waktu, “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al Ahzab: 41).
Dengan berzikir, kita berusaha untuk taqarrub ilallah, mendekat pada-Nya, serta agar selalu merasa diawasi oleh-Nya. Dan hasilnya adalah ketenangan batin, (QS. Ar Ra’du: 28) dan hubungan sejati dengan Tuhan. Selain itu, efek dari aktivitas zikir ini ialah akan merubah segenap keputusan dan prilaku masyarakat manusia sesuai lintasan-Nya.

Dengan zikir juga kita bisa menjaga kesinambungan dan keselarasan perspektif agama sesuai dengan jiwa rohani masyarakat modern yang cenderung
vis-a-vis dislokasi terhadap ajaran agama. Karena zikir adalah salah satu obat bagi manusia modern agar tidak terperangkap dalam labirin berbagai gagasan dan kecenderungan yang khilaf.

Manusia diciptakan dari dua komponen, rohani dan jasmani. Keduanya mempunyai karakteristik masing-masing sebagaimana makhluk Allah lainnya. Secara natural fitriyah, tentu saja jasmani memerlukan ’makanan’ untuk tetap bertahan, agar sehat dan tumbuh berkembang. Karena jasmani adalah benda kongkrit, maka makanannya pun benda kongkrit.
Sebagaimana jasmani, rohani pun membutuhkan makanan. Lain halnya dengan jasmani, rohani bersifat abstrak (hanya Allah yang tahu hakikatnya), maka makanannya pun abstrak pula. Karena abstrak, tidak ada jalan lain untuk mengetahuinya kecuali mengikuti petunjuk-Nya, yang menciptakan roh itu. Dan Allah mengajarkan zikir sebagai obat (makanan) bagi ketenangan rohani.
Berdasarkan premis di atas, semakin jelas bahwa zikir amatlah penting. Selain sebagai perwujudan ibadah kepada Allah, zikir juga merupakan kebutuhan pokok yang paling asasi untuk mewujudkan keseimbangan hidup manusia, antara jasmani dan rohani.



MOTIVASI

UNTA MENJADI SAKSI BAGI ORANG YANG DIFITNAH .
Pada masa permulaan Islam, ada seorang muslim yang difitnah telah mencuri seekor unta. Pemfitnahnya mengajukan saksi-saksi palsu, yakni orang-orang munafik yang tidak segan untuk bersumpah palsu. Maka, orang yang seyogyanya tak bersalah itu diputus oleh hakim sebagai pencuri.
Menurut hukum Islam, seorang pencuri harus dihukum potong tangan.
Lalu, orang mukmin yang malang ini pun berdoa,
“Tuhanku, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Mereka telah memfitnahku. Aku tidak mencuri unta itu. Engkau Mahatahu, selamatkanlah aku dari kehinaan ini, karena aku telah bershalawat pada Nabi paling mulia. Engkau Mahakuasa, izinkanlah unta itu berbicara. Jadikanlah ia sebagai saksiku.”
Setelah berdoa demikian, dia mendesah keras, dan rahmat Allah swt. pun meliputi dirinya. Tak sulit bagi Sang Mahaperkasa dan Mahakuasa untuk membuat unta tersebut dapat berbicara dengan bahasa manusia. Hewan ini berkata, “ Ya, Rasulullah, aku milik orang beriman ini. Orang-orang itu adalah saksi palsu dan si pemfitnah telah membuat tuduhan palsu terhadap orang mukmin sejati ini.”
Lantas unta tersebut mendekati pemiliknya dengan sikap tunduk dan duduk didepannya.
Syahdan, terkuaklah kebohongan saksi-saksi palsu ini, mereka tak dapat berkutik dengan kesaksian unta itu dan merasa malu.
Seiring dengan itu, tumbuhlah cahaya iman dalam hati orang-orang yang turut menyaksikan peristiwa menakjubkan ini.
Nabi Muhammad SAW bertanaya, “Wahai orang mukmin, bagaimana engkau dapat memperoleh keajaiban itu?”
Orang mukmin tadi menjawab, Ya Rasulullah, saya selalu bershalawat kepadamu sepuluh kali sebelum tidur.”
Nabi yang adil dan suci bersabda, “Karena shalawatmu kepadaku, Allah swt. bukan hanya menyelamatkanmu dari hukuman potong tangan di dunia ini, tetapi juga akan menyelamatkanmu dari siksa neraka di akhirat.
Barangsiapa bershalawat kepadaku sepuluh kali pada sore hari dan sepuluh kali pada pagi hari, Allah swt. akan membangkitkannya bersama para nabi kesayangan dan kepercayaanNya dan wali-wali yang patuh, dan Dia akan melimpahkan berkah kepadanya sebagaimana berkah kepada nabiNya.


RANGKUMAN


1. Zikir  menurut bahasa (الذكر ) adalah mengingat,menyebut, menuturkan atau merenungkan  sedangkan menurut istilah adalah mengingat Allah SWT, dengan maksud mendekatkan diri kepada Alloh swt..
2.    Doa ( الدعاء ) menurut bahasa adalah memanggil atau memohon sesuatu, sedangkan menurut istilah adalah memohon kepada Allah swt. dengan merendahkan diri dan tunduk kepada- Nya.
3.    Doa sangat baik dilaksanakan  pada waktu-waktu ijabah,yaitu Waktu tengah malam (sepertiga malam yang terakhir), pada hari jumat(waktu antara dua khutbah), pada waktu seseorang sedang puasa ,sesudah shalat lima waktu, saat kritis/genting, saat teraniaya dan ketika minum air zamzam.
4.    Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dengan kita selalu berzikir dan berdoa antara lain dapat menentramkan hati kita di manapun berada, dapat lebih bersikap hati-hati dalam melakukan apapun, dan dapat mendekatkan diri kita kepada Allah swt.



0 Komentar untuk "DZIKIR DAN DO’A Fiqih kelas 7 Kurtilas 2018"

Back To Top