PROPOSAL KEGIATAN
DISKUSI PANEL
FAKULTAS
TARBIYAH IAILM SURYALAYA
PAGERAGEUNG-TASIKMALAYA
TAHUN
2014
JUDUL:
BUDAYA KEKERASAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT
TEMA :
MELALUI
REFLEKSI FILSAFAT KITA ANTISIPASI SEDINI MUNGKIN
BUDAYA
KEKERASAN DALAM BEBAGAI DIMENSI
A. DASAR PEMIKIRAN
Pendidkan merupakan
bagian dari suatu proses budaya yang
senantiasa terus berubah mengikuti, mengadaptasi, dan menentukan perkembangan
kebudayaan itu sendiri. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan
tata nilai, serta kompleksitas persoalan hidup dan peradaban masyarakat menjadi
tantangan bagi kalangan pendidikan untuk terus melakukan perenungan
kontemplatif hingga menghasilkan beberapa konsep yang mampu menjadi solusi
dalam mengatasi berbagai persoalan sebagai
akibat dari perkembangan tersebut.
Peran pendidikan
saat ini tidak hanya berfungsi sebagai transformasi ilmu tapi sekaligus harus
memiliki peran sebagai a tool of social
enggineering (alat/sarana bagi perubahan sosial ke arah yang lebih
progresif dan positif).
Dinamika sosial
dewasa ini semakin sarat dengan berbagai persoalan-persoalan yang kerap berpotensi
pada lunturnya nilai-nilai kemanusiaan (dehumanisasi),
diantaranya persoalan kekerasan fisik maupu psikis dalam berbagai dimensi yang
saat ini hampir bahkan mungkin sudah menjadi sebuah budaya, sebagai contoh
kekerasan fisik maupun psikis terhadap anak, kekerasan dalam rumah tangga,
kekerasan dalam konflik horizontal maupun vertikal.
Persoalan kekerasan
terhadap anak patut menjadi bahan pemikiran bagi para insan akademisi
khususnya, mengingat masalah anak merupakan masalah yang cukup urgen terutama
berkaitan dengan masa depan masyarakat bangsa ini.
Berkaitan dengan
hal tersebut diperlukan sebuah perenungan/kontemplasi pemikiran yang bersifat
1. Spekulitif, mencari berbagai kemungkinan/aspek
yang menjadi penyebab timbulnya masalah kekerasan
2. Mendasar, berdasarkan berbagai kemungkinan
tersebut, menentukan penyebab pertama dan utama timbulnya masalah kekerasan
3. Logis, adanya hubungan antara penyebab kekerasan
dan akibat yang ditimbulkan dari adanya kekerasan tersebut
4. Universal, solusi pemikiran yang dihasilakan berdampak
menyeluruh terhadap berbagai persoalan yang disebabkan oleh akar permasalahan
yang sama.
Refleksi pemikiran
tersebut sangat diperlukan guna mengantisipasi mewabahnya budaya kekerasan
sedini mungkin. Sebab jika tidak, kemungkinan besar warna masyarakat Indonesia
ke depan akan bias dengan sisi-sisi kemanusiaannya, dan peradaban pun akan
berganti menjadi kebiadaban, Naudzubillahi
mindzalik. Cara berfikir filsafat
merupakan upaya perenungan yang memiliki kapabilitas dan karakteristik berfikir
seperti yang disebutkan di atas.
Metode dialektika
pemikiran merupakan salah satu cara filsafat menemukan solusi dalam memperoleh
kebenaran dari sebuah permasalahan, seperti yang telah dicontohkan oleh tiga
filosof kenamaan Socrates, Plato dan Aristoteles, yang sampai saat ini esensi
pemikirannya masih menjadi acuan dasar didalam perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, agama juga permasalahan kemanusiaan sekalipun.
Berkaitan dengan
hal tersebut di atas, maka kami selaku tim pengampu mata kuliah filsafat beserta
civitas akademika di lingkungan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Latifah
Mubarokiyah memandang perlu untuk mengadakan kegiatan berupa dialektika
pemikiran dalam bentuk diskusi panel berkaitan dengan masalah budaya kekerasan
yang disinyalir berpotensi pada proses dehumanisasi. Kegiatan tersebut sebagai
upaya dalam merealisasikan pembelajaran filsafat praktis dan kontekstual bagi
mahasiswa/i Fakultas Tarbiyah IAILM Pondok Pesantren Suryalaya
A.
NAMA KEGIATAN
DISKUSI PANEL
B. Judul
Kegiatan
BUDAYA KEKERASAN DALAM
PERSPEKTIF FILSAFAT
C.
TEMA KEGIATAN
MELALUI DIALEKTIKA PEMIKIRAN KITA ANTISIPASI SEDINI MUNGKIN
BUDAYA KEKERASAN DI BEBAGAI DIMENSI
D.
TUJUAN
1.
Melibatkan peserta didik secara
langsung dalam proses pembelajaran filsafat praktis
2.
Menciptakan iklim pembelajaran yang
dialektis filosofis
3.
Menjadikan dialektika pemikiran
sebagai media pembelajaran filsafat
4.
Menjadikan budaya kekerasan sebagai objek
pemikiran
E.
Peserta kegiatan
Mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Tarbiyah IAILM
Suryalaya-Tasikmalaya, Semester semester II dan IV
F.
Waktu dan tempat kegiatan
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada :
Hari/tanggal :
Tempat :
G.
Susunan Panitia
( terlampir)
H.
Estimasi Biaya
(terlampir)
I.
Susunan Acara
(terlampir)
J.
Penutup
Demikian proposal
kegiatan ini kami buat sebagai acuan dan pedoman pelaksanaan kegiatan. Besar
harapan kami proposal kegiatan ini diterima dengan baik oleh semua kalangan.
Semoga kegiatan yang telah kami rencanakan ini dapat berjalan dengan lancar
tanpa ada hambatan apapun. Amin.
lampiran 1
SUSUNAN PANITIA
Penasehat : Drs. H. Andri Ardiansyah, M.Ag.
Penanggungjawab : Drs.H. Suhrowardi, M.Ag.
Ketua Pelaksana :
Wakil Ketua :
Sekretaris :
Bendahara :
Ketua pelaksana,
|
Suryalaya, 10
Agustus 2013
Sekretaris,
|
Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah
Drs. Andri Ardiansyah, M.Ag.
Lampiran 2
Estimasi
Biaya
a.
Rencana
Pemasukan
Peserta 150x50.000.000 = 7.500.000
b.
Rencana
pengeluaran
1.
ATK :
300.000,-
2.
Akomodasi : 300.000,-
3.
Konsumsi
a.
Peserta +
panitia : 4.000.000
4.
Honor
narasumber : 2.500.000,-
5.
Honor panitia : 2.000.000,-
6.
Sertifikat : 400.000,-
Jumlah Rp. 9.500.000
Defisit anggaran sebesar Rp.2000.000,-.
Kami berharap kekurangan anggaran ini dapat diminimalisir oleh Fakultas
Tarbiyah.
Ketua pelaksana,
(.......................)
|
Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah
Drs.H. Andri
Ardiansyah, MAg.
|
Suryalaya,10 Desember 2013
Sekretaris,
(...........................)
|
lampiran 3
Susunan Acara
Hari/tanggal
|
waktu
|
acara
|
07.00-08.00
08.00-09.00
09.00-10.00
10.00-11.30
11.30- selesai
|
Check in peserta
Pembukaan
Refleksi filsafat
Dialog interaktif
Penutup
Check out peserta
|
|
0 Komentar untuk "PROPOSAL KEGIATAN DISKUSI PANEL"