BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa memiliki unsur penting dalam perkembangan intelektual,
sosial dan emosional serta merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari
semua mata pelajaran. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu kita mengenal
diri dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi
dalam masyarakat dan menggunakan kemampuan analisis serta imajinatif yang ada
dalam dirinya.
Agar siswa memiliki keterampilan berbahasa yang baik, maka
pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
memuat empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu : (1) keterampilan
mendengarkan, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, (4)
keterampilan menulis. (Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP), 2007 : 6).
Diantara keempat aspek keterampilan yang terdapat dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia, salah satu aspek keterampilan yang harus
dimiliki siswa yaitu aspek mendengarkan dengan seksama sehingga dipahami betul
apa yang didengar atau disebut juga menyimak, terutama menyimak hasil karya
sastra Indonesia. Berdasarkan pendapat dari Rene Wellek (dalam Puji Santiso,
2007), bahwa “Sastra adalah hasil karya seni imajinatif dengan unsur estetisnya
dominan yang bermediumkan bahasa”. Menurut Panuti Sujiman dalam Eko Sugiarto
(2003), “Bentuk karya sastra dibedakan atas tiga bagian pokok. yaitu : prosa,
puisi dan drama”.
Dalam penelitian ini peneliti mengadakan observasi terhadap
siswa dalam menyimak prosa fiksi. Untuk lebih lanjut penelitian menjelaskan
tentang “Prosa fiksi adalah karangan bebas yang tidak pada irama dan persajakan
yang bersifat khayalan” (S. Tanjung, 1988 : 92).
Dari hasil observasi di lapangan untuk siswa kelas V pada
pembelajaran menyimak prosa fiksi ada beberapa permasalahan yang dihadapi
siswa, karena guru kurang optimal dalam membuat perencanaan pembelajaran
sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai. Selain itu, guru kurang terampil
dalam memilih metode mengajar. Di mana dalam pembelajaran guru memakai metode
yang monoton. Pada saat pembelajaran berlangsung guru kurang memberikan
motivasi dan stimulus kepada siswa, sehingga berpengaruh kurangnya minat
belajar siswa dalam pembelajaran menyimak prosa fiksi dan siswa mengalami rasa
bosan dan jenuh dalam menyimak. Faktor lain yang ditemukan dalam permasalahan
menyimak prosa fiksi yaitu keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran relatif
rendah, karena siswa kurang kondusif saat pembelajaran berlangsung. Kenyataan
ini didapat siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami isi dari cerita
prosa fiksi yang disimaknya.
Kenyataan di Sekolah Dasar Negeri 1 Sidaharja Kecamatan
Lakbok Kabupaten Ciamis, ditemukan data bahwa menyimak prosa fiksi siswa kelas
V masih rendah. Hal ini didasarkan pada hasil tes tentang menyimak prosa fiksi
hanya 50%, sedangkan batas ketuntasan yang harus dicapai 70%. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyimak prosa fiksi siswa masih rendah.
Dengan ditemukannya permasalahan-permasalahan di atas, maka
guru sebagai fasilitator harus bisa mencari solusi dengan cara memilih metode
mengajar, merancang pembelajaran serta menggunakan metode mengajar yang tepat.
Dalam keseluruhan pembelajaran, guru memegang peranan yang sangat penting yaitu
sebagai pendidik yang bertanggungjawab atas berhasil tidaknya proses
pembelajaran. “Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar
siswa, diantaranya adalah faktor yang berhubungan dengan kemampuan (kompetensi)
guru, suasana belajar dan kepribadian guru” (E.T. Russeffendi, 1991 : 8).
Melihat permasalahan tersebut di atas, perlu suatu upaya yang
dilakukan guru dalam rangka menciptakan proses pembelajaran yang memberikan
stimulasi terhadap aktivitas peserta didik. Dengan demikian, diperlukan suatu
pendekatan dan metode yang sesuai. Sehingga, dapat melahirkan situasi dan
kondisi belajar aktif. Salah satu metode yang bisa digunakan untuk mengatasi
permasalahan di atas, yaitu dengan penerapan metode tanya jawab.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kemampuan siswa dalam menyimak prosa fiksi di kelas V dengan judul “PENERAPAN
METODE TANYA JAWAB DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK PROSA FIKSI (Penelitian Tindakan
Kelas pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1
Sidaharja Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis)”.
B. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Kemampuan
siswa kelas V dalam menyimak prosa fiksi di Sekolah Dasar Negeri 1 Sidaharja
Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis masih kurang, hal ini ditandai dengan nilai
rata-rata tes retatif rendah. Kurangnya kemampuan siswa tersebut disebabkan
beberapa faktor, antara lain :
a. Guru kurang optimal
dalam membuat perencanaan pembelajaran.
b. Guru kurang terampil
dalam memilih metode mengajar.
c. Guru kurang
memberikan motivasi dan stimulus kepada siswa.
d. Kurangnya minat
belajar siswa.
e. Keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran relatif rendah.
f. Siswa kurang
kondusif saat pembelajaran.
2. Batasan Masalah
Permasalahan
yang ditemukan pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V Sekolah Dasar
Negeri 1 Sidaharja Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis adalah kesulitan dalam
menyimak prosa puisi. Hal ini terjadi karena beberapa permasalahan diantaranya
:
a. Proses pembuatan
perencanaan pembelajaran dalam Mata Pelajaran bahasa Indonesia kurang optimal.
b. Keterampilan guru
memilih metode dalam proses pembelajaran kurang tepat dan sesuai.
c. Kurangnya minat
belajar siswa.
d. Keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran relatif rendah.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah seperti disebutkan di
atas, maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah
perencanaan pembelajaran dalam menyimak prosa fiksi di kelas V Sekolah Dasar
Negeri 1 Sidaharja Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis ?
2. Bagaimanakah
keterampilan guru dalam pemilihan metode mengajar pada pembelajaran menyimak
prosa fiksi di kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Sidaharja Kecamatan Lakbok
Kabupaten Ciamis ?
3. Bagaimanakah minat
belajar siswa dalam pembelajaran menyimak prosa fiksi di kelas V Sekolah Dasar
Negeri 1 Sidaharja Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis ?
4. Bagaimanakah
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran pada menyimak prosa fiksi di
Sekolah Dasar Negeri 1 Sidaharja Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis ?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, penelitian
ini bertujuan :
a. Untuk mengetahui
perencanaan pembelajaran dalam menyimak prosa fiksi di kelas V Sekolah Dasar
Negeri 1 Sidaharja Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis.
b. Untuk mengetahui
keterampilan guru dalam pemilihan metode pembelajaran pada menyimak prosa fiksi
di kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Sidaharja Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis.
c. Untuk mengetahui
minat belajar siswa dalam pembelajaran menyimak prosa fiksi di kelas V Sekolah
Dasar Negeri 1 Sidaharja Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis
d. Untuk mengetahui
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran pada menyimak prosa fiksi di kelas
V Sekolah Dasar Negeri 1 Sidaharja Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Memberikan
kontribusi inspiratif dan faktual bagi
upaya peningkatan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah.
b. Memberikan solusi
untuk mengatasi kesulitan dalam kemampuan menyimak prosa fiksi.
c. Memberikan motivasi
kepada siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam menyimak prosa fiksi pada pembelajaran
Bahasa Indonesia.
d. Memberikan
pengalaman kepada guru cara untuk mengatasi permasalahan pembelajaran Bahasa
Indonesia melalui penelitian tindakan kelas.
0 Komentar untuk "PROPOSAL PTK “PENERAPAN METODE TANYA JAWAB DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK PROSA FIKSI (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Sidaharja Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis)”. "