ads
ads

Contoh Proposal Sekripsi PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK (Penelitian di MIS Hujungtiwu 1 Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis Tahun Pelajaran 2016/2017)





 A.       Pendahuluan
1.      Latar Belakang Masalah
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik. Di dalam melaksanakan proses pembelajaran, guru dituntut untuk memiliki berbagai keterampilan yang bertalian dengan jawaban terhadap suatu pertanyaan, yaitu bagaimana menyelenggarakan pembelajaran yang dapat mengantarkan peserta didik mencapai tujuan yang direncanakan.
Banyaknya perilaku negatif dan penyimpangan di sekolah yang dilakukan peserta didik akan mengganggu efektivitas pembelajaran. Maka ada keterkaitan antara keterampilan mengajar guru dengan disiplin belajar peserta didik. Sebagaimana dikemukakan oleh Dimayati dan Mujiono, disiplin belajar peserta didik bergantung kepada apa yang dipelajari, bagaimana bahan pelajaran itu dipelajari, dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar . Dan menurut Peter bahwa proses dan hasil belajar peserta didik bergantung kepada penguasaan mata pelajaran guru dan keterampilan mengajarnya (Sudjana, 2011).
Hubungan keterampilan mengajar sangat erat kaitannya dengan disiplin belajar. Hal tersebut dapat terlihat dari pernyataan Syaiful Bahri Djamarah mengenai salah satu tujuan keterampilan mengajar guru untuk peserta didik yaitu, “mendorong peserta didik mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah lakunya dan kebutuhan untuk mengontrol diri sendiri dan membangkitkan rasa tanggung jawab untuk melibatkan diri dalam tugas dan pada kegiatan yang diadakan”. Dalam hal ini guru bertanggung jawab mengarahkan pada yang baik, harus menjadi contoh, sabar, dan penuh pengertian. Guru harus mampu menumbuhkan disiplin dalam diri peserta didik, terutama disipllin diri (self discipline). Khususnya pada guru sekolah dasar agar dapat menciptakan kondisi belajar sedemikian rupa sehingga setiap anak merasa tertarik untuk belajar yang pada akhirnya akan meningkatkan disilin belajar.
Keterampilan mengajar merupakan kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh seorang guru. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 10 ayat 1 menyatakan “ … kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional ...” . Menurut  Uzer Usman (2010 : 74), jenis-jenis keterampilan mengajar yang harus dikuasai dan diimplementasikan oleh guru adalah sebagai berikut :
1.      Keterampilan Bertanya (dasar dan lanjutan);
2.      Keterampilan Memberi Penguatan;
3.      Keterampilan Mengadakan Variasi;
4.      Keterampilan Menjelaskan;
5.      Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran;
6.      Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil;
7.      Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan dan
8.      Keterampilan Mengelola Kelas.
Keterampilan mengajar guru di MIS Hujungtiwu 1 sudah cukup baik. Itu terlihat ketika guru menjelaskan dan memberikan pertanyaan kepada sebagian besar peserta didik dan peserta didik dapat memahami serta menjawab pertanyaan dengan baik. Saat beberapa jawaban dari peserta didik kurang tepat, guru tersebut tidak langsung menyalahkan akan tetapi dengan memberikan penguatan. Pada saat terjadi keributan didalam kelaspun, guru dapat mengembalikan kondisi pembelajaran menjadi lebih optimal dengan memberikan teguran kepada peserta didik yang ribut, sehingga para peserta didik dapat berkonsentrasi kembali dalam pembelajaran. Guru mampu menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dengan baik dan menciptakan suasana belajar  yang kondusif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Namun kedisiplinan belajar  peserta didik berdasarkan observasi sementara membuktikan masih banyak peserta didik yang memperlihatkan perilaku kurang disiplin. Kurang  disiplinnya diindikasikan karena siswa-siswi banyak yang tidak begitu antusias terhadap pelajaran yang disampaika oleh guru di kelas dan masih ada beberapa sisiwa yang tidak mendengarkan. Selain itu, ketika bel masuk berbunyi, ada sebagian peserta didik yang masih asyik mengobrol dengan temannya diluar kelas sedang guru sudah berada dikelas, tidak mengerjakan tugas-tugas sekolah, kurang hormatnya peserta didik terhadap guru, tidak menaati tata tertib dan malas yang disebabkan kebosanan didalam belajar.
Fenomena belum optimalnya disiplin belajar peserta didik di MIS Hujungtiwu 1 tercermin pada nilai akhir peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal pada tahun 2015-2016 pada aspek pengetahuan mencapai 40% pada aspek keterampilan 37% dan pada aspek sikap didominasi mendapat predikat cukup, sedangkan pada tahun 2016-2017 terjadi penurunan nilai hasil belajar pada aspek pengetahuan mencapai 37%, aspek keterampilan 35% dan pada aspek sikap didominasi mendapat predikat kurang baik. Pertanyaan yang muncul selanjutnya mengapa sikap atau disiplin belajar peserta didik belum optimal ? maka dari itu perlu dicari faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap disiplin belajar.
Disiplin belajar peserta didik dapat dimulai dari kebiasaaan yang sering dilakukan diantaranya peserta didik mampu mempergunakan waktu yang cukup baik, memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru, mempunyai rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap organisasi kelas dan menyusun jadwal pelajaran.
Sikap disiplin tidak secara otomatis ada pada diri peserta didik sejak ia lahir, melainkan disiplin dibentuk dengan memerlukan latihan-latihan dan kebiasaan sejak dini. Pembentukan kedisiplinan tidak bisa lepas dari peran pendidik/guru. Guru sebagai pengasuh dan pembimbing disekolah sangat berperan dalam meletakan dasar-dasar kedisiplinan bagi peserta didik. Guru dianggap memiliki peran strategis dalam menentukan disiplin  belajar peserta didik.
Kemampuan dan keterampilan guru diduga akan mempengaruhi disiplin dan hasil belajar peserta didiknya. Apabila kemampuan dan keterampilan yang dimiliki guru rendah tendensi akan mengarah pada kualitas disiplin dan hasil belajar peserta didik yang rendah pula. Namun kendatipun guru telah memaksimalkan keterampilan mengajar yang dimiliki masih banyak peserta didik yang kurangdisiplin dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu diperlukan hubungan yang sinergis antara guru dan peserta didik yang saling mendukung karena pada hakekatnya dengan bekerjasama akan timbul suatu hasil yang baik dan sesuai apa yang diharapkan oleh guru dan tujuan pendidikan.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan membahasnya dalam bentuk skripsi yang berjudul “ Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Disiplin Belajar Peserta Didik ”  (Penelitian di Madrasah Ibtidaiyah  Swasta Hujungtiwu 1 Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis)
2.      Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah penelitian diantaranya:
a.       Masih banyak guru belum memahami keterampilan mengajar.
b.      Sebagian guru belum berinovasi dalam mengembangkan keterampilan dasar mengajar mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti hingga kegiatan penutup.
c.       Timbulnya kebosanan dalam diri peserta didik dalam proses pembelajaran.
d.      Peserta didik sering melanggar aturan sekolah.
e.       Kedisiplinan belajar peserta didik kurang optimal.
3.      Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, penelitian ini dibatasi menjadi dua objek, yaitu:
a.       Keterampilan mengajar guru yaitu siasat atau cara yang dilakukan oleh guru di dalam proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
b.      Kedisiplinan belajar peserta didik dalam mematuhi peraturan baik di sekolah maupun diluar sekolah.
4.      Rumusan Masalah
Agar memudahkan pelaksanaan penelitian di atas, berikut ini penulis kemukakan rumusan masalah penelitian, diantaranya:
a.       Bagaimana keterampilan mengajar guru di MIS Hujungtiwu 1 ?
b.      Bagaimana disiplin belajar peserta didik di MIS Hujungtiwu 1 ?
c.       Bagaimana pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap disiplin belajar peserta didik di MIS Hujungtiwu 1 ?
5.      Tujuan Penilitian
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini diantaranya:
a.       Untuk mengetahui keterampilan mengajar guru di MIS Hujungtiwu 1
b.      Untuk mengetahui disiplin belajar peserta didik di MIS Hujungtiwu 1
c.       Untuk mengetahui pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap  disiplin belajar peserta didik di MIS Hujungtiwu 1
6.      Manfaat Peneletian
Berdasarkan tujuan penelitain di atas, akan dikemukakan beberapa manfaat dari penelitian ini, diantaranya:
a.       Manfaat teoretis
Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah merupakan suatu pengembangan ilmu pengetahuan dalam keterampilan mengajar dan menunjang ilmu psikologi pendidikan.
b.      Manfaat praktis
Secara praktis penelitian ini bermanfaat untuk :
1)      Bagi pendidik
a)      Bahan masukan bagi pendidik sebagai standarisasi keterampilan mengajar disekolah.
b)      Terpenuhinya kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru.
c)      Pembekalan untuk menunjang proses pembelajaran yang bermakna dimasa mendatang.
d)     Mempermudah proses pembelajaran sehingga mampu mencapai hasil maksimal.
e)      Dengan keterampilan mengajar maka dalam proses pembelajaran akan efektif dan efisien.
2)      Bagi peserta didik
a)      Mempermudah proses pembelajaran
b)      Dapat meningkatkan kedisiplinan belajar.
c)      Mendapatkan hak dan kewajiban yang dapat digunakan semaksimal mungkin.
3)      Bagi sekolah
a)      Meningkatkan prestasi belajar sekolah
b)      Menambah kewibawaan sekolah
c)      Mendapat pengakuan dan apresiasi dari masyarakat sekitar.
4)      Bagi Peneliti
Menjadi bahan referensi untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.
B.     Kajian Pustaka
1.      Keterampilan Mengajar Guru
Dadang Sukiman dan Mamad Kasmad (2006: 133) mengatakan bahwa “ keterampilan mengajar (teaching skills) pada dasarnya adalah bentuk-bentuk perilaku (kemampuan) yang bersifat khusus dan mendasar yang harus dimiliki guru sebagai modal dasar untuk melaksanakan tugas-tugas pembelajaran secara efektif, efisien, dan professional”. Dalam artian, keterampilan mengajar guru  sangatlah penting dalam membantu proses pembelajaran.
Moh. Uzer Usman (2010 : 74) mengemukakan delapan keterampilan dasar mengajar, yaitu sebagai berikut :
a.       Keterampilan Bertanya (questioning skills)
Dalam proses belajar-mengajar, bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang tersusun baik dan teknik pelontaran yang tepat pula akan memberikan dampak positif.
b.      Keterampilan Memberi Penguatan (reinforcement skills)
Adalah segala bentuk respons terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
c.       Keterampilan Mengadakan Variasi (variation skills)
Tindakan guru yang spontan untuk mengikat perhatian peserta didik selama pelajaran berlangsung.
d.      Keterampilan Menjelaskan (explaning skills)
Menjelaskan berarti mengorganisasikan isi pelajaran dalam urutan yang terencana sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh peserta didik.
e.       Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran (set induction and closure)
Membuka pelajaran merupakan kegiatan dan pernyataan guru untuk mengaitkan pengalaman peserta didik dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Menutup pelajaran yaitu mengakhiri pembelajaran.
f.       Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil
Adalah suatu proses pembicaraan yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan tujuan untuk mengambil keputusan atau memecahkan suatu masalah.
g.      Keterampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.
h.      Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.
Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan bentuk mengajar klasik biasa yang memungkinkan guru dalam waktu yang sama menghadapi beberapa kelompok kecil yang belajar secara kelompok dan beberapa orang peserta didik.
2.      Disiplin Belajar Peserta Didik
Disiplin adalah sebagai upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya. ( Tulus 2004: 31). Artinya bahwa yang dimaksud disiplin adalah perilaku seseorang yang sesuai dengan tata tertib atau aturan yang berlaku baik yang muncul dari kesadaran dirinya maupun karena adanya sanksi atau hukuman.
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengkokohkan kepribadian (Suyono dan Hariyanto, 2015: 9).
Disiplin belajar merupakan salah satu sikap atau perilaku yang harus dimiliki oleh peserta didik. Artinya disiplin belajar dalam penelitian ini adalah sikap atau tingkah laku peserta didik baik yang muncul dari kesadaran dirinya maupun karena adanya sanksi atau hukuman untuk taat dan patuh dalam menjalankan kewajibannya untuk belajar, baik belajar di sekolah maupun belajar dirumah.
Dhanum (2013:1), mengemukakan empat disiplin belajar, yaitu sebagai berikut :
a.       Taat terhadap tata tertib sekolah,
b.      Taat terhadap kegiatan belajar di sekolah,
c.       Taat dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran dan
d.      Taat terhadap kegiatan belajar di rumah.
3.      Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Disiplin Belajar Peserta Didik
Keterampilan mengajar merupakan kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh seorang guru. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 10 ayat 1 menyatakan “ … kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional ...”.
Keterlibatan guru dalam pembelajaran memberi pengaruh yang besar terhadap proses dan disiplin peserta didik. Menurut Wrightman dalam Moh. Uzer Usman (2010:4), peranan guru adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan peserta didik yang menjadi tujuannya.
Lebih jelasnya Syaiful Bahri Djamarah berpendapat mengenai salah satu tujuan keterampilan mengajar guru untuk peserta didik yaitu, “mendorong peserta didik mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah lakunya dan kebutuhan untuk mengontrol diri sendiri dan membangkitkan rasa tanggung jawab untuk melibatkan diri dalam tugas dan pada kegiatan yang diadakan”. Dalam hal ini guru bertanggung jawab mengarahkan pada yang baik, harus menjadi contoh, sabar, dan penuh pengertian. Guru harus mampu menumbuhkan disiplin dalam diri peserta didik, terutama disipllin diri (self discipline). Khususnya pada guru sekolah dasar agar dapat menciptakan kondisi belajar sedemikian rupa sehingga setiap anak merasa tertarik untuk belajar yang pada akhirnya akan meningkatkan disilin belajar.
Dimayati dan Mujiono juga berpendapat bahwa disiplin belajar peserta didik bergantung kepada apa yang dipelajari, bagaimana bahan pelajaran itu dipelajari, dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar . Dan menurut Peter bahwa proses dan hasil belajar peserta didik bergantung kepada penguasaan mata pelajaran guru dan keterampilan mengajarnya (Sudjana, 2011).
Lebih lanjut Moh. Uzer Usman (2010 : 58), menunjukan bahwa dalam kegiatan belajar hendaknya peserta didik melakukan disiplin belajar baik sebelum masuk atau keluar sekolah. Disiplin ketika di dalam  dengan bentuk menyimak dan  memperhatikan teori pelajaran. Disiplin belajar diluar sekolah dengan membuka kembali pelajaran yang diberikan atau dikoreksi dirumah.
C.    Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian di MIS Hujungtiwu 1  sebanyak 165 orang dengan sampel sebanyak 23 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proposional random sampling. Alat pengumpulan data yang diambil adalah observasi dan  angket terhadap 23 responden, setelah data terkumpul dengan lengkap tahap berikutnya adalah tahap analisis data menggunakan koefisien rank spermant (rs).
Dalam variabel bebas (X) yaitu tentang keterampilan mengajar guru penelitiannya dilakukan dengan cara menyebar angket kepada 23 orang peserta didik sebagai responden yang ada di MIS Hujungtiwu 1 Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis, dengan 20 butir soal. Dan mendapatkan nilai terendah 56 dan nilai tertinggi 80 sehingga dari hasil tersebut, di dapat nilai rata-rata hitung sebesar 66,4 maka dari perhitungannya terletak pada klasifikasi cukup. Karena terletak pada interval 67,14 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengajar guru di MIS Hujungtiwu 1 Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis terbilang Cukup.
Selanjutnya, hasil penelitian dari variabel khusus (Y) yaitu tentang disiplin belajar peserta didik, setelah melakukan penyebaran angket kepada 23 orang peserta didik sebagai responden dengan banyak soal 20 butir. Maka mendapatkan hasil dengan nilai terendah 54 Dan nilai tertinggi 83 sehingga diketehui nilai rata-rata hitungnya sebesar 69,2. Maka menurut perhitungan terletak pada klasifikasi cukup karena terletak pada interval 65,34-71,01. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa disiplin belajar peserta didik di di MIS Hujungtiwu 1 Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis tergolong cukup.
Setelah dilakukan perhitungan pada variabel bebas (X) dan variabel khusus (Y) yaitu tentang pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap disiplin belajar peserta didik di MIS Hujungtiwu 1 Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis, Pengaruh keterampilan mengajar guru dengan disiplin Belajar Peserta Didik di MIS Hujungtiwu 1 semester genap tahun ajaran 2016/2017 adalah 0,494 dan berada pada klasifikasi korelasi yang cukup. Artinya keterampilan mengajar guru mempunyai korelasi yang cukup dengan disiplin belajar peserta didik. Kemudian untuk memperoleh besarnya pengaruh variabel X (keterampilan mengajar guru) terhadap variabel Y (disiplin belajar peserta didik) dihitung dengan menggunakan rumus determinan korelasi dan hasilnya adalah 24,4%, artinya hasil dari determinan korelasi tersebut termasuk kepada tingkatan yang cukup atau menunjukkan cukup pengaruhnya.
D.       Simpulan
Setelah melakukan penelitian dan menganalisis data hasil penelitian tentang pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap disiplin belajar peserta didik di sekolah, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.      Kerampilan mengajar guru, setelah penyebaran angket kepada 23 orang peserta didik sebagai responden dengan nilai terendah 56, dan nilai tertinggi 80, maka didapat nilai rata-rata hitung sebesar 66,4. Maka menurut perhitungan terletak pada klasifikasi cukup, karena terletak pada interval diatas 61,57 sampai dengan 67,14. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Keterampilan mengajar guru di MIS Hujungtiwu 1 Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis tergolong cukup.
2.      Disiplin belajar peserta didik, setelah penyebaran angket kepada 23 orang peserta didik sebagai responden dengan nilai terendah 54, dan nilai tertinggi 83, maka diketahui nilai rata-rata hitung sebesar 69,2, maka menurut perhitungan terletak pada klasifikasi  cukup,  karena terletak pada interval 65,34 sampai dengan 71,01. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar peserta didik di MIS Hujungtiwu 1 Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis tergolong cukup.
3.      Pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap disiplin belajar peserta didik setelah dilakukan perhitungan didapat harga rs 0,494. Setelah dikonfirmasi kepada skala Guilford berada pada klasifikasi cukup (moderate)  karena berada pada interval 0,41 – 0,60. Dengan uji determinasi sebesar 24,4 %. Dengan demikian maka keterampilan mengajar guru terhadap disiplin belajar peserta didik di MIS Hujungtiwu 1 Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis sebesar 24,4 %. dengan perbandingan   (2,57  1,72). Maka Ha di terima dan Ho ditolak. Ini membuktikan bahwa keterampilan mengajar guru mempunyai pengaruh terhadap disiplin belajar peserta didik.
E.       Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi pendidik sebagai standarisasi keterampilan mengajar disekolah. Dalam proses pembelajaran, seorang guru harus mempunyai keilmuan yang cukup, diantaranya harus memiliki keterampilan mengajar karena tantangan mengajar di kelas sangatlah berat diantaranya peserta didik yang beragam/heterogen dari sikap dan karakteristik yang berbeda. Di MIS Hujungtiwu 1 kelebihannya guru sudah bagus dalam memberi penguatan dengan sedikit mengulang pembahasan sebelumnya untuk mengaitkan pada materi yang akan disampaikan dan mampu memimpin diskusi, sedangkan kekurangannya harus lebih meningkatkan lagi beberapa keterampilan diantarnya pengungkapan pertanyaan harus jelas dan jangan terlalu singkat serta harus meratanya pemindahan giliran menjawab dan penyebaran pertanyaan. Dalam penggunaan variasi pun guru dituntut untuk mengoptimalkannya baik dengan mencari atau mempelajari variasi baru. Di dalam menjelaskan kurang menggunakan contoh serta pemberian penekanan. Guru jarang menyimpulkan materi diakhir pelajaran dan memberi tugas.
Disiplin belajar hendaknya ditanamkan pada peserta didik agar dengan demikian ia akan dengan senang hati megikuti materi pelajaran yang diajarkan oleh pendidik di sekolah. Kedisiplinan belajar peserta didik di MIS Hujugtiwu 1 kelebihannya sudah mampu menaati tata tertib sekolah, dan kekurangannya yang perlu ditingkatkan adalah disiplin dalam kegiatan belajar disekolah khusunya ketika proses pembelajaran di kelas masih kurang seperti tidak memperhatikan guru, mengobrol dengan teman, dan mengganggu teman lainnya. Dengan mengetahui kedisiplinan belajar yang sering dilakukannya, diharapkan peserta didik mampu memperbaiki kedisiplinan dalam belajar, sehingga tujuan utama dalam belajar tercapai dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Agung, Iskandar. 2012. Menghasilkan Guru Kompeten & Profesional. Jakarta : Bee Media Indonesia

Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Djamarah, Syaiful Bahri, (2010), Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif , Jakarta : Rineka Cipta
Effendi, E. Usman dan Paraja, Juhaya S. 2003 . Pengantar Psikologi. Bandung : Remaja Rosda Karya
Harsanto, Radno. 2007. Pengelolaan Kelas yang Dinamis. Yogyakarta : Kansius
Hikmat. 2009. Manajemen Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia
Hughes. 2015. Psikologi Pembelajaran Teori & Terapan. Bandung : Penerbit Nuansa Cendekia
http://guruketerampilan.blogspot.com diambil pada 20 Juli 2017
Majid, Abdul. 2013. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosda Karya
Mujino, Dimayati, (1999), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta
Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Prenada Media Group
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Sukiman, Dadang dan Kasmad, mamad. 2006. Pembelajaran Mikro. Bandung : Upi Press
Supriadie, Didi dan Darmawan, Deni. 2013. Komunikasi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosda Karya
Suradi. 2011. Pentingnya Penerapan disiplin Siswa di SMK Negeri 1 Mesuji Raya. Diambil 20 Desember 2016 dari smkn1mesujiraya.blogspot.com
Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta
Suyono dan Hariyanto. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosda Karya
Syah, Muhibin. 1990. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers
Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan. 2001. Pengelolaan Pendidikan. Bandung : UPI
Tu’u. Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia  No. 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen, Bab IV pasal 10
Undang-Undang Republik Indonesia  No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab XI pasal 39
Usman, Moh. Uzer,. 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosda Karya
Wawan. 2015. Desain Penelitian Kuantitatif.  Tanjungkerta : Latifah Press
Wawan. Pengantar Statistika Pendidikan. Tanjungkerta : CV. Latifah
Baqi, Muhammad Abdul, (2011), Sahih Bukhari, Maktabah Fayyad.
0 Komentar untuk "Contoh Proposal Sekripsi PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK (Penelitian di MIS Hujungtiwu 1 Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis Tahun Pelajaran 2016/2017)"

Back To Top