KEDUDUKAN DZIKIR DI SISI ALLAH SWT.
Untuk mengetahui kedudukan dzikir di sisi Allah SWT marilah kita membaca firman Allah sebagai berikut :
وَلَقَدۡ كَتَبۡنَا فِي ٱلزَّبُورِ مِنۢ بَعۡدِ ٱلذِّكۡرِ أَنَّ ٱلۡأَرۡضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ ٱلصَّٰلِحُونَ ١٠٥
“ Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh.”Penjelasan di atas menuntun kita kepada suatu pemahaman bahwa kalimat-kalimat mulia itu membawa informasi bagi kita bahwa Lauh ak-Mahfudz juga dzikir, sebab Zabur turun sebelum al-Quran bukan sesudah Al-Quran . Namun, boleh jadi, yang dimaksud adalah Al-Quran al-Karim sebelum diturunkan kepada Nabi SAW Syayidil Mursalin, yang menjelaskan bahwa Zabur turun sesudah Al-Quran , sebab Al-Quran senantiasa jadi peringatan dan tuntunan bagi seluruh alam.
وَمَا هُوَ إِلَّا ذِكۡرٞ لِّلۡعَٰلَمِينَ ٥٢
“ Dan Al Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat.”Pada waktu itu, Al-Quran di alam malaikat, Zabur di alam Jin, sebelum Allah menciptakan Nabi Adam as. Begitu juga alam makhluk selain manusia semua mengetahui salat dan tasbihnya. Sesungguhnya apa yang kami ungkapkan dalam mengajarkan Al-Quran dan yang disebut kedua dinisbatkan pada penciptaan manusia.
ٱلرَّحۡمَٰنُ ١ عَلَّمَ ٱلۡقُرۡءَانَ ٢ خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ ٣ عَلَّمَهُ ٱلۡبَيَانَ ٤
“(Tuhan) Yang Maha Pemurah. Yang telah mengajarkan al Quran. Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara.”
0 Komentar untuk "KEDUDUKAN DZIKIR DI SISI ALLAH SWT. "