ads
ads

Wudlu Menurut Imam Madzhab

Wudlu Menurut Imam Madzhab


Wudlu tatkala akan melaksanakan thowaf diupayakan wudlunya taqlid kepada pendapat ulama yang menyatakan tidak batal seandainya bersentuhan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram, karena itu sulit untuk menghindar dari bersentuhan tersebut.
a.    Madzhab Imam Hanafi
1.    Rukun Wudlu ada 4 perkara:
-    Membasuh muka dari mulai jadinya rambut sampai dagu.
-    Membasuh kedua tangan sampai sikut
-    Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
-    Mengusap seperempat kepala
2.    Pembatalan Wudlu ada 7 perkara:
-    Ada yang keluar dari qubul dan dubur
-    Muntah yang banyak (memenuhi mulut)
-    Menyimpan dzakar intisar di atas farji wanita
-    Kena dua farji perempuan
-    Tidur terlentang/miring/telungkup/bersandar yang sekira orang bersandar itu akan jatuh ketika sandarannya dihilangkan.
-    Tertawa dengan keras di dalam shalat yang ada ruku dan sujud, sekira bisa didengar oleh orang yang berada di sampingnya.
-    Hilang akal sebab gila, efilefsi, atau mabuk
-    Keluar darah atau nanah dari anggota badan yang melebihi batas tempat keluarnya.
b.    Madzhab Imam Maliki
1.    Rukun Wudlu ada 7 perkara:
-    Niat Wudlu atau menghilangkan hadas
-    Membasuh muka panjang dan lebarnya
-    Membasuh kedua tangan serta sikutnya
-    Mengusap kepala atau rambut yang ada/tumbuh di batas kepala, termasuk kulit di sekitar belakang telinga.
-    Membasuh kedua kaki serta mata kaki
-    Muwalah/terus-menerus membasuh anggota wudlu yang lain sebelum kering anggota wudlu yang telah dibasuh. Jika keadaan udara dan suhu tubuh normal.
-    Menggosok-gosok anggota wudlu yang dibasuh.
2.    Pembatalan Wudlu ada 6 perkara :
-    Keluar yang biasa keluar dari salah satu dua jalan (depan dan belakang), yaitu ada 8 perkara:
a.    Berak
b.    Kencing
c.    Madi (lender yang keluar karena tarik syahwat)
d.    Wadi (lender yang keluar karena kerja berat)
e.    Hadi (air ketuban)
f.    Mani
g.    Kentut
h.    Darah Istihadoh
-    Hilang akal sebab gila, efilefsi, mabuk, terlalu tertekan pikiran, dan tidur nyenyak.
-    Meraba dzakar sendiri yang masih menyatu bagi laki-laki, farji sendiri bagi perempuan.
-    Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan dengan maksud ladzat/nikmat walaupun tidak ladzat, apalagi kalau disertai rasa nikmat.
-    Mencium bibir walaupun tidak ada rasa nikmat
-    Murtad
-    Ragu-ragu.
a.    Dalam batal wudu sebelum shalat
b.    Atas punya wudlu atau tidaknya sebelum shalat
c.    Kalau ragunya sedang shalat maka shalatnya diteruskan, seandainya setelah shalat yakin punya wudlu maka cukup shalat tersebut, tetapi kalau tetap ragu maka harus wudlu dan diulang kembali shalatnya.
c.    Madzhab Imam Syafii
1.    Rukun Wudlu ada 6 perkara :
-    Niat
-    Membasuh muka
-    Membasuh kedua tangan serta sikutnya
-    Mengusap rambut atau kulitnya
-    Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
-    Tertib
2.    Pembatalan Wudlu ada 4 perkara:
-    Ada yang keluar dari kubul dan dubur kecuali air mani dirinya.
-    Hilang akal sebab gila, sakit, efilefsi, atau tidur kecuali tidurnya tetap di tempat duduknya.
-    Bersentuhan kulit laki-laki dengan kulit perempuan yang bukan muhrim tanpa penghalang.
-    Meraba kubul dan dubur orang dengan telapak tangan atau jemari.
d.    Madzhab Imam Hambali
1.    Rukun Wudlu ada 6 perkara :
-    Membasuh muka panjang dan lebarnya
-    Membasuh kedua tangan serta sikutnya
-    Mengusap semua kepala dan kedua telinga
-    Membasuh kedua kaki serta mata kakinya
-    Tertib, mendahulukan yang seharusnya dahulu, dan mengahirkan yang seharusnya akhir.
-    Terus-menerus
2.    Pembatalan Wudlu ada 8 perkara:
-    Ada yang keluar dari qubul dan dubur baik yang biasa maupun yang tidak biasa.
-    Hilang akal karena gila, efilefsi, mabuk, tidur kecuali tidur sedikit sambil duduk atau berdiri.
-    Bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan secara mutlak (mahram atau bukan mahram, kecil atau besar) dengan sahwat.
-    Keluar najis dari badan selain dari kubul dan dubur seperti muntah, berak, darah, dst.
-    Memakan daging Unta
-    Memandikan orang mati
-    Menyentuh kubul/dubur sendiri atau orang lain
-    Murtad
0 Komentar untuk "Wudlu Menurut Imam Madzhab "

Back To Top