ads
ads

Metode Pendidikan Islam Menurut Ahmad Tafsir



Yang dimaksud dengan metode pendidikan Islam ialah semua cara yang digunakan dalam upaya mendidikan. Kata “metode” disini diartikan secara luas. Karena mengajar adalah salah satu bentuk upaya mendidik, maka metode yang dimaksud disini mencakup juga metode mengajar. 
Dalam literatur ilmu pendidikan, khususnya ilmu pengajaran, dapat ditemukan banyak metode mengajar. Adapun metode mendidik, selain dengan cara mengajar, tidak terlalu banyak dibahas oleh para ahli. Sebabnya, mungkin metode mengajar lebih jelas, lebih tegas, objektif, bahkan universal. Sedangkan metode mendidik selain mengajar lebih subjektif, kurang jelas, kurang tegas, lebih bersifat seni dari pada sebagai sains. 
Jadi, sebenarnya untuk kepentingan pengembangan teori-teori pendidikan Islam, masalah metode mengajar tidaklah terlalu sulit. Menurut Ahmad Tafsir, karena metode-metode mengajar yang dikembangkan di Barat dapat saja digunakan atau diambil untuk memperkaya teori tentang metode pendidikan Islam. 
Metodik umum atau metodologi pengajaran telah membicarakan berbagai kemungkinan metode mengajar yang dapat digunakan guru dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. Telah disediakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, metode pemberian tugas dan resitasi, dan lain-lain. Guru dapat memilih metode yang paling tepat ia gunakan. Dalam pemilihan tersebut banyak yang harus dipertimbangkan, antara lain: 
1. Keadaan murid yang mencakup pertimbangan tentang tingkat kecerdasan, kematangan, perbedaan individu lainnya. 
2. Tujuan yang hendak dicapai, jika tujuannya pembinaan daerah kognitif maka metode Drill  kurang tepat digunakan. 
3. Situasi yang mencakup hal yang umum seperti situasi kelas, situasi lingkungan. Bila jumlah murid begitu besar, maka metode diskusi agak sulit digunakan, apalagi bila ruangan tersedia kecil. Metode ceramah harus dipertimbangkan antara lain jangkauan suara guru. 
4. Alat-alat yang tersedia akan mempengaruhi pemilihan metode yang akan digunakan. Metode eksperimen harus tersedia, dipertimbangkan juga jumlah dan mutu alat itu. 
5. Kemampauan mengajar telah menentukan, mencakup kemampuan fisik, keahlian. Metode ceramah memerlukan kekuatan guru secara fisik. Guru yang mudah payah, kurang kuat berceramah dalam waktu yang lama. Dalam hal seperti ini sebaiknya ia menggunakan metode lain yang tidak memerlukan tenaga yang banyak. Informasi yang diperlukan dalam metode diskusi kadang-kadang lebih banyak dari pada sekedar bahan yang diajarkan.
14 Metode Drill artinya dilatih secara membabi buta, diulang-ulang tanpa melalui proses berpikir, sampai akhirnya keterampilan tertentu dikuasai, artinya mampu dilakukan secara otomatis. Semakin sering berlatih seseorang akan semakin terampil. Metode ini biasanya digunakan untuk melatih keterampilan fisik. Lihat di Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008). 
Menurut Ahmad Tafsir metode internalisasi memberikan saran tentang cara mendidik murid agar beragama. Teknik-tenik metode ini masih merupakan daerah penuh tantangan, masih diperlukan daya kreatif tingkat tinggi untuk mengembangkan teknik-tekniknya. Metode internalisasi mempunyai tiga tujuan pembelajaran, metode ini berlaku untuk pembelajaran apa saja. 
1. Tahu, mengetahui (knowing). Disini tugas guru ialah mengupayakan agar murid mengetahui sesuatu konsep. 
2. Mampu melaksanakan atau mengerjakan yang ia ketahui (doing). 
3. Murid menjadi yang ia ketahui itu. Konsep ini seharusnya tidak sekedar menjadi miliknya tetapi menjadi satu dengan kepribadiannya. 
Tatkala orang mendesain pendidikan, maka harus memulainya dengan merumuskan tujuan yang hendak dicapai. Berdasarkan dasar pendidikan yang menjadi pandangan hidup pendesain itu, ia harus merumuskan tujuan pendidikan. Jadi, tujuan pendidikan pada dasarnya ditentukan oleh pandangan hidup (way of life) orang mendesain pendidikan itu. Jika pandangan hidup (philosophy of life) adalah Islam, maka tujuan pendidikan menurut anda haruslah diambil dari ajaran Islam. Karena tujuan pendidikan adalah hal pertama dan terpenting bila kita merancang, membuat program, serta mengevaluasi pendidikan 100% ditentukan oleh rumusan tujuan. Sebab mudahnya mutu pendidikan akan segera terlihat pada rumusan tujuan pendidikan. 
Untuk merumuskan tujuan pendidikan Islam harus diketahui lebih dahulu ciri manusia sempurna menurut Islam. Untuk mengetahui ciri manusia diketahui hakekat manusia menurut Islam. Apa hakekat manusia menurut Islam? Manusia adalah makhluk ciptaan Allah, ia tidak muncul dengan sendirinya atau berada oleh sendirinya. Karena manusia adalah makhluk yang perkembangannya dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan. 
Ciri manusia yang baik secara umum dapat dibagi menjadi tiga macam: 
1. Badan sehat, kuat mempunyai keterampilan (aspek jasmani) 
2. Pikiran cerdas serta pandai (aspek akal) 
3. Hati berkembang dengan baik (rasa, kalbu, ruhani).

Bentuk metode pendidikan Islam yang relevan dan efektif dalam pengajaran Islam adalah: 
1. Metode Drakronis 
Suatu metode mengajar ajaran yang menonjol aspek sejarah. Metode ini memungkinkan adanya study komperatif tentang berbagai penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan, sehingga peserta didik memiliki ilmu pengetahuan yang relevan. Metode ini menyebabkan peserta didik ingin mengetahui, memahami, menguraikan dan meneruskan ajaran Islam dari sumber-sumber dasar, yakni Al-Qur’an dan As-sunnah. 
2. Metode Sinkronis-analitis 
Suatu metode pendidikan Islam yang memberikan kemampuan analisis teoritis yang sangat berguna bagi perkembangan keimanan dan mental intelek. Metode ini semata-mata mengutamakan segi pelaksanaan atau implikasi praktis. Teknik pengajarannya meliputi diskusi, lokakarya, seminar, kerja kelompok resensi buku. 
3. Metode Problem Solving 
Metode ini merupakan penelitian peserta didik yang dihadapkan pada berbagai masalah suatu cabang ilmu pengetahuan dengan solusinya. Metode ini dapat dikembangkan melalui simulasi, micro-teaching dan critacal incident. Di dalam metode ini cara menegaskan keterampilan lebih dominan ketimbang pengembangan pikiran peserta didik (mental intelektualnya). Sehingga terdapat kelemahannya yakni terbatasnya perkembangan pikiran peserta didik mungkin hanya terbatas pada kerangka yang sudah tetap dan akhirnya bersifat mekanistik. 
4. Metode Empiris 
Suatu metode mengajar yang memungkinkan peserta didik mempelajari ajaran Islam melalui realisasi serta internalisasi norma dan kaidah Islam melalui proses aplikasi yang menimbulkan suatu interaksi sosial. Kemudian secara deskriptif, proses-proses interaksi dapat dirumuskan dalam suatu sistem norma baru. Keuntungan metode ini adalah peserta didik tidak hanya memiliki kemampuan secara teoritis-normatif, tetapi juga adanya pengembangan deskriptif inovasi beserta aplikasinya dalam kehidupan sosial. 
5. Metode Induktif 
Metode ini dilakukan oleh pendidik dengan cara mengerjakan materi yang khusus menuju kesimpulan yang umum. Tujuan metode ini adalah agar peserta didik bisa mengenal kebenaran-kebenaran dan hukum-hukum setelah melalui riset. 
6. Metode Deduktif 
Metode ini dilakukan oleh guru dalam pengajaran Islam melalui cara menampilkan kaidah yang umum kemudian menjabarkannya dengan berbagai contoh masalah sehingga menjadi terurai. Metode ini sangat diperlukan dalam pendidikan karena peserta didik bisa membandingkan dan merumuskan konsep-konsep. Hal ini menunjukkan bahwa pendidik dapat memainkan peranan dalam mengembangkan deduksi melalui pemberian fakta-fakta atau materi-materi yang diperlukan terhadap peserta didik dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk menentukan prinsip umum tersebut.

0 Komentar untuk "Metode Pendidikan Islam Menurut Ahmad Tafsir "

Back To Top