ads
ads

AQIDAH AKHLAK KELAS 7 KURTILAS REVISI 2017


AQIDAH AKHLAK KELAS 7 KURTILAS REVISI 2017

Secara umum,sifat-sifat Allah ada tiga yaitu sifat wajib,sifat mustahil,dan sifat jaiz. Ketiga sifat ini wajib diketahui dan di yakini oleh seorang mukmin.
1.      Sifat Wajib dan Mustahil  Allah S.w.t.
Kita akan pelajari sifat wajib Allah dan mustahil-Nya secara bersamaan. Karena pada dasarnya,sifat mustahil adalah kebalikan dari sifat wajib.
a.      Pengertian dan Sifat-Sifat Wajib serta Mustahil Allah
      Yang dimaksud sifat wajib Allah s.w.t.ialah sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah s.w.t. yang sesuai dengan keagungan-Nya sebagai Pencipta alam seisinya.Sedangkan sifat mustahil Allah adalah kebalikan dari sifat wajib Allah,yaitu sifat yang tidak mungkin ada dan tidak layak disandarkan pada Dzat-Nya sebagai Pencipta alam semesta. Sifat-sifat wajib dan mustahil Allah adalah sebagai berikut:
1.      Wajib              : Wujud artinya ada
Mustahil          : Adam artinya tidak ada
Adanya Allah S.w.t..dapat dibuktikan dengan adanya alam ini. Semua barang yang ada di lingkungan kita pasti ada yang membuat. Adanya meja ada yang membuat yaitu Tukang. Adanya baju atau pakaian karena dibuat oleh penjahit. Alam ini pasti ada yang membuat dan tidak mungkin ada dengan sendirinya. Allah S.w.t.berfirman dalam Q.S Ali Imron:2
Artinya :     ”Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.
2.      Wajib              : (Qidam)  artinya Terdahulu
Mustahil          : Fana’ artinya Rusak
Akal sehat mengatakan bahwa tukang kayu lebih dahulu ada daripada meja yang  dibuatnya. Allah S.w.t..adalah pencipta alam semesta, Dia  lebih dahulu ada sebelum alam ini ada. Firman Allah Q.S. Al-Hadid ayat 3 .
Artinya :”Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Lahir dan Yang Batin;  dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S.Al Hadiid 3)”
3.      Wajib              : Baqa’ artinya Berbeda dengan Makhluk
Mustahil          : artinya serupa dengan Makhluk
Semua makhluk ciptaan Allah S.w.t..akan rusak, sedangkan Dia sebagai pencipta  tidak akan rusak. Allah S.w.t..akan kekal selamanya dan Dia tidak akan pernah mati.  Firman Allah S.w.t. dalam Q.S Ar-Rahman :27 .
Artinya : “dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
4.      Wajib              : Mukhalafatu lil Hawaditsi artinya Berbeda dengan Makhluk
Mustahil          : Mumatsalatu lil Hawaditsi artinya serupa dengan Makhluk
Allah S.w.t..memiliki sifat yang sempurna dan istimewa. Sifat Allah S.w.t.. berbeda  dengan sifat makhluk-Nya. Allah S.w.t..berfirman
Artinya : ”tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan melihat”.
5.      Wajib              : Qiyamuhu Binafsihi artinya Berdiri Sendiri
Mustahil          : Ihtiyaju Lighhoirihi artinya Butuh Kepada yang Lain
Allah S.w.t..sebagai pencipta alam adalah Maha kuasa. Dia tidak memerlukan  bantuan dari kekuatan lain karena mempunyai kekuatan yang ada pada diri-Nya. Firman Allah S.w.t. . Q.S Al-Ankabuut: 6
“… dan Barangsiapa yang berjihad, Maka Sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”.
6.      Wajib              : Wahdaniah artinya Esa
Mustahil          : Ta’addud artinya berbilang
Manusia dituntut untuk meyakini bahwa wujud Allah Maha Esa (satu). Firman Allah S.w.t..
Artinya : ”Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa  (Q.S. 112 Al Ikhlash 1)
Artinya : “Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa Q.S.Al Anbiyaa' 22

7.      Wajib              : Qudrat artinya Kuasa
Mustahil          : ’Ajzun artinya Lemah
Manusia dapat berkuasa, tetapi kekuasaannya sangat terbatas. Manusia tidak  akan dapat mempertahankan dirinya untuk tetap hidup . Kuasa Allah S.w.t..di atas  segala-galanya. Allah S.w.t..berfirman :
Artinya:” Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
(Q.S. 2 Al Baqarah 20)


8.      Wajib              : Iradah artinya Berkehehdak
Mustahil          : Karahah artinya Terpaksa
Manusia mempunyai kehendak, tetapi banyak yang tidak terlaksana. Kehendak Allah S.w.t..pasti terlaksana karena Dia Maha Kuasa. Jika Allah S.w.t..berkehendak, tidak satu pun yang dapat menolak. Allah S.w.t..mempunyai kemauan dan kehendak  sendiri dalam menciptakan alam semesta. Dia tidak akan pernah diperintah dan  diatur pihak lain. Firman Allah S.w.t..:
Artinya :”Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu  hanyalah  berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.(Q.S.Yaa siin 82)
9.      Wajib              : ‘Ilmun artinya Mengetahui
Mustahil          : Jahlun artinya Bodoh
Akal sehat pasti mengakui bahwa orang yang membuat sesuatu pasti mengetahui sesuatu yang akan dibuat. Allah S.w.t..adalah pencipta alam ini dan Dia mengetahui  semua ciptaan-Nya .Firman Allah S.w.t. . :
Artinya : ” dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (Q.S.  Al Hujuraat 16)

10.  Wajib              : Hayat artinya Hidup
Mustahil          : Mautun artinya Mati
Seluruh kehidupan makhluk tunduk kepada Allah S.w.t..Dia yang mengatur semua kehidupan makhluk hidup. Allah S.w.t..tidak akan mati dan Dia kekal selamanya .Allah S.w.t.berfirman :
اللهُ لا إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوم
Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya. (Q.S. 3 Ali 'Imran 2)
11.  Wajib              : Sama’ artinya Mendengar
mustahil          : Shummun artinya Tuli
Tidak ada suatu yang tidak didengar oleh Allah S.w.t..Walaupun jumlah suara manusia ratusan juta, semua akan didengar oleh Allah S.w.t.Allah S.w.t..berfirman :
إِنَّ اللهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya: Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al Hujuraat 1)
12.  Wajib              : Bashar artinya Melihat
mustahil           :  ’Umyun artinya Buta
Allah melihat segala sesuatu, baik yang besar maupun yang kecil, bahkan yang tersembunyi, tanpa bantuan alat untuk melihat. Penglihatan Allah tidak ada batasnya. Teknologi manusia yang paling canggih pun tidak mungkin dapat mengimbangi penglihatan Allah. Firman Allah S.w.t.:
      إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
Artinya: ” Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. 17 Al Israa' :1)
13.  Wajib              : Kalam artinya Berfirman
mustahil          : Bukmun artinya Bisu
Kalam  berarti Allah S.w.t..berbicara melalui firman-Nya yang berupa wahyu. Allah S.w.t. berfirman :”
      وَكَلَّمَ اللهُ مُوسَى تَكْلِيماً
Artinya:” Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung. (Q.S. 4 An Nisaa' 164)
Dari sifat yang 13 itu,para ulama’ menambahkan 7 sifat yang merupakan penguat dari 7 sifat yang terakhir (qudrat, iradat, ilmu, hayat, sama’, bashar, dan kalam). Sehingga sifat-sifat Allah yang wajib dan mustahil menjadi 20 sifat. Sifat-sifat itu adalah :
14.  Wajib              : Qadiran artinya yang Maha Kuasa            
Mustahil          : ’Ajizan artinya yang lemah
     Sesungguhnya Allah Zat Yang Maha kuasa atas segala sesuatu.
15.  Wajib              : Muridan artinya yang Maha berkehendak
Mustahil          : Mukrahan artinya yang terpaksa
Sesungguhnya Allah Zat Yang Maha Berkehendak atas segala sesuatu.
16.  Wajib              : ‘Aliman artinya yang Maha Mengetahui
Mustahil          : Jahilan artinya yang Bodoh
Sesungguhnya Allah Zat Yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu.
17.  Wajib              : Hayyan artinya Yang Maha Hidup
Mustahil          : Mayyitan artinya yang Mati
Sesungguhnya Allah Zat Yang Mahahidup, hidup selamnya dan tidak akan mati.
18.  Wajib              : Sami’an artinya Maha Mendengar
Mustahil          : . Ashommu artinya yang Tuli 
    Sesungguhnya Allah Zat Yang Maha Mendengar atas segala sesuatu.
19.  Wajib              : Bashiran artinya Yang Maha Melihat
Mustahil          : A’ma artinya yang Buta .
Sesungguhnya Allah adalah Zat Yang Maha Melihat atas segala sesuatu
20.  Wajib              : Mutakalliman artinya Yang Maha Berfirman
Mustahil          : Abkam artinya yang Bisu
      Sesungguhnya Allah Zat Yang Maha Berkata-kata atau Maha Berfirman.
b.      Pembagian Sifat-sifat Wajib Bagi Allah
Dua puluh sifat di atas tersebut dikelompokkan menjadi 4 kelompok sebagai berikut :
1.    Sifat Nafsiyah, yaitu sifat yang berhubungan dengan Dzat Allah S.w.t..semata.Sifat nafsiyah ini ada satu, yaitu wujud. (وُجُوْد )
2.   Sifat Salbiyah, yaitu sifat yang menolak segala sifat-sifat yang tidak layak dan patut bagi Allah s.w.t, sebab Allah Maha sempurna dan tidak memiliki kekurangan. Atau bisa diartikan sifat salbiyah ini hanya dimilki oleh Allah dan tidak dimiliki oleh makhluk-Nya
 Sifat salbiyah ini ada lima, yaitu :
         1. Qidam                              ( قِدَامْ  )
         2. Baqa’                                (بَقَاء   )
         3. Mukhalafatu lil hawaditsi ( مُخَالَفَةُ لِلحَوَادِثِ )
         4. Qiyamuhu binafsihi          ( قِيَامُهُ بِنَفْسِهِ )
         5. Wahdaniyyah                   (وَحْدَانِيَّة )
3.    Sifat Ma’ani, yaitu sifat yang ada pada dzat Allah yang sesuai dengan kesempurnaan Allah. Karena keberadaan sifat inilah nantinya muncul sifat ma’nawiyah. Yang termasuk sifat ma’ani ada tujuh, yaitu :
1. Qudrat ( قُدْرَة   )
2. Iradat   ( اِرَا دَة   )
3. ‘Ilmu     ( عِلْمُ  )
4. Hayat    ( حَيَا ة)
5. Sama’   ( سَمَع  )
6. Bashar   ( بَصَرْ  )
7. Kalam  (كَلاَ م   )
Sifat-sifat ma’ani ini adalah sifat-sifat yang juga dimiliki oleh makhluk. Bedanya,jika yang memiliki sifat ini  Allah maka sifat ini tidak tebatas,sedangkan jika yang memiliki sifat ini makhluk,maka sifat ini terbatas. Contohnya : Allah Maha hidup artinya selamanya dan tidak akan mati. Sedangkan makhluk-Nya juga hidup,tapi suatu saat akan mati
4.    Sifat Ma’nawiyah, yaitu sifat yang selalu tetap ada pada dzat Allah dan tidak mungkin pada suatu ketika Allah tidak bersifat demikian. Jumlah sifat ma’nawiyah sama dengan jumlah sifat ma’ani, yaitu :
         1. Qadiran           ( قَادِرًا   )        
2. Muridan           ( مُرِيْدًا  )
3. ’Aliman            ( عَا لِمَاً )
4. Hayyan            ( حَيًّا   )  
5. Sami’an           ( سَمِيْعًا               
6. Basiran            ( بَصِيْرًا  )
7. Mutakalliman   ( مُتَكَلِّمًا  )
Sifat-sifat ini sebagai penguat dari sifat-sifat ma’ani Allah. Dengan demikian, sifat ma’ani Allah dan ma’nawiyah-Nya tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya,sebab setiap ada sifat ma’ani tentu ada sifat ma’nawiyah. Dengan kata lain,sifat ma’anawiyah Allah menggambarkan keberadaan dan Dzat Allah yang terus menerus memiliki sifat ma’ani. Jika disebutkan Allah bersifat  Qudrat (Kuasa),artinya secara otomatis Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa dan akan tetap seperti itu tanpa ada batasnya.
Perhatikan bagan pembagian sifat-sifat Allah berikut :




1.      Sifat Jaiz Bagi Allah S.w.t.
Sifat jaiz Allah S.w.t.berarti  sifat kebebasan Allah, yakni kebebasan yang dimiliki-Nya sebagai Tuhan semesta alam. Sifat jaiz Allah S.w.t..ialah kebebasan untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya yang mutlak.
فِعْلُ كُلِّ مُمْكِن اَوْتَرْكُهُ
Artinya: ”Memperbuat segala seseuatu yang mungkin terjadi atau tidak memperbuatnya. Firman Allah S.w.t. :
وَاللهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya:”Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”  (Q.S. 2 Al Baqarah 284)


Berikut ini kebebasan-kebebasan mutlak yang dimiliki Allah S.w.t..
a.      Kebebasan untuk Mencipta atau Tidak Mencipta Sesuatu
Allah S.w.t..berfirman
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ سُبْحَانَ اللهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ
Artinya :”Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya.  Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia) (Q.S. 28 Al Qashash 68)
Ayat di atas menjelaskan bahwa apa yang hendak diocipta Allah S.w.t..tergantung pada kehendak-Nya semata. Dia memilih sesuatu sesuai kehendak-Nya dan tidak ada pihak lain yang dapat mempengaruhi-Nya.
Makhluk tidak mempunyai wewenang untuk memilih dan tidak dapat menolak kehendak Allah S.w.t. jika Allah menghendaki laki-laki, jadilah laki-;laki, demikian pula sebaliknya. Manusia hanya diberi hak untuk memohon kepada-Nya. Jika Allah S.w.t..mengabulkan, jadilah apa yang dikehendaki manusia. Sebaliknya, jika Allah tidak menghendaki, apa pun yang diinginkan manusia tidak akan terjadi.
Allah S.w.t..berfirman Q.S. 24 An Nuur 45:
45. dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, Maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
b.      Kebebasan untuk Mengatur Semua Makhluk Sesuai yang Dia Kehendaki
Kebebasan Allah dalam mengatur semua makhluk telah ditegaskan dalam firman-Nya yang sekaligus merupakan tuntunan doa bagi kita. Firman Allah S.w.t.:
Artinya:Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan   kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau  kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang  yang Engkau kehendaki. Di Tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.(Q.S. 3 Ali 'Imran 26)                      
Semua perjalanan hidup yang dialami manusia ada pada kekuasaan Allah S.w.t. Naiknya seseorang ke derajat yang tinggi atau turunnya dari derajat yang tinggi ke derajat rendah tidak terlepas dari kuasa dan kehendak-Nya.
Manusia hendaknya menyadari sedalam-dalamnya sehingga tidak sombong saat mendapatkan atau mengalami suatu yang lebih daripada yang lainya seperti ilmu,kebahgiaan,harta,dan lain sebagainya . Sebaliknya, tidak mudah mengalami tekanan batin apabila suatu saat mengalami keadaan  yang kurang menyenangkan. Suka dan duka serta sedih dan gembira adalah bagian dari perjuangan hidup yang harus dihadapi dengan kepasrahan jiwa dan raga kepada Allah S.w.t..yang mengatur segala-galanya.


















0 Komentar untuk "AQIDAH AKHLAK KELAS 7 KURTILAS REVISI 2017"

Back To Top