ads
ads

Nilai-nilai Pendidikan dalam Shalat




Pendidikan yang diberikan luqman pada anaknya merupakan contoh baik bagi orang tua. Luqman menyuruh anak-anaknya shalat ketika mereka masih kecil dalam Al Qur’an Allah swt berfirman :
Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. (QS. Luqman : 17)
Dari ayat tersebut, Luqman menanamkan nilai-nilai pendidikan ibadah kepada anak-anaknya sejak dini. Dia bermaksud agar anak-anaknya mengenal tujuan hidup manusia, yaitu menghambakan diri kepada Allah swt. bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Allah swt. Apa yang dilakukan luqman kepada anak-anaknya bisa dicontoh orang tua zaman sekarang ini.  Rasulullah saw. memberikan tauladan pada umatnya tentang nilai pendidikan ibadah. Beliau mengajarkan anak yang berusia tujuh tahun harus sudah dilatih shalat dan ketika berusia sepuluh tahun mulai disiplin shalatnya sabda Nabi saw.
Rasulullah saw bersabda : “Suruhlah anak-anak kalian berlatih shalat sejak mereka berusia 7 tahun dan pukullah mereka jika meninggalkan shalat pada usia 10 tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka (sejak usia 10 tahun)”. (HR. abu dawud).
Nilai-nilai pendidikan yang terkandung di dalam shalat diantaranya:
a.    Shalat diawali dengan bersuci
        Hal ini tentunya mendidik kita agar senantiasa menjaga kesucian fitrah kita sebagai manusia dan mengingatkan kita bahwa Allah adalah dzat yang Maha Suci yang hanya menerima hamba-Nya yang suci untuk menghadap kepada-Nya.
b.   Shalat mendidik untuk berlaku jujur
        Dalam shalat, apabila ia buang angin yang tidak tertahankan pada saat shalat, tentunya  seseorang akan berhenti dari shalatnya dan mengulang lagi shalat-nya, karena kita semua tahu, buang angin pada saat shalat adalah hal yang membatalkan shalat. Berlaku jujur pada diri sendiri. Tentunya, berlaku jujur tidak hanya pada saat shalat, tetapi yang  perlu menjadi perhatian adalah mewujudkan perilaku jujur pada saat setelah shalat. Berlaku jujur dalam setiap perilaku, dalam setiap keadaan, baik dalam berbicara, dalam berdagang,  dan dalam seluruh aspek kehidupan kita.
c.    Shalat diakhiri salam ke kanan dan ke kiri
            Ucapan salam mengandung do’a.  Dan pada saat kita mengakhiri shalat, kita mendo’akan mereka yang ada di kanan dan kiri kita. Salah satu makna dari hal ini adalah, sebagaimana sabda rasulullah :
“Seorang muslim sejati adalah ketika manusia selamat dari lisan dan tangannya, dan mu’min sejati, adalah ketika manusia merasa aman darinya atas harta dan darahnya” (HR. Ahmad)
Artinya, seseorang yang mengakhiri salam dalam shalatnya, hendaknya menegakkan do’a yang ia setelah selesai melaksanakan shalat.  Sebagaimana sabda Rasulullah saw, maka ia tidak akan mencelakakan orang lain dengan lisan dan tangannya.
d.   Wujud terhadap nilai keikhlasan kepada Allah swt
Keikhlasan kepada Allah, tidak hanya tertanam dalam qolbu seseorang, yang lebih penting lagi adalah mewujudkannya dengan melakukan shalat. Ikhlas mengajarkan kepada kita untuk mencapai kesuksesan hakiki,  kesuksesan yang  abadi, dan kesuksesan  dalam pandangan Allah swt.
0 Komentar untuk "Nilai-nilai Pendidikan dalam Shalat"

Back To Top